BAB 1

17.4K 560 3
                                    

Seorang gadis cantik masih terlihat menyibukkan diri menyelami alam mimpinya, jam sudah menunjukkan 06.15, namun sepertinya gadis itu masih enggan untuk meninggalkan alam mimpi indahnya.

tok tok tok!

"sayanggg.... bangun nak, udah mau siang loh ini, kamu gak sekolah?" teriak sang mami dari balik pintu kamar sang gadis. Namun yang di dalam kamar tidak menunjukkan pergerakan apapun.

ceklek!

"astaga shan, belum bangun juga kamu huffttt" geming wanita paruh baya itu sambil menyingkirkan selimut dari tubuh sang anak.
Iya, gadis cantik bernama Shani Indira Natio, anak tunggal dari pasangan Key Natio dan Veranda, gadis berperawakan anggun itu kini berusia 18 tahun dan sedang menempuh pendidikan kelas 3  di SMA.

"eeuummm" gumam si gadis yang sudah mulai membuka matanya.
"bangun sayang, langsung mandi terus turun buat sarapan" ucap sang mami

"hmm, iya mi" jawab Shani yang sudah mau beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Setelah sang anak masuk kamar mandi dan melakukan ritual mandinya, sang mami turun ke bawah dan melanjutkan kegiatan dapurnya yang sempat tertunda.

skip..

"morning mami, morning papi" sapa Shani kepada kedua orang tuanya yang sudah duduk di kursi meja makan.

"morning sayangnya papi" jawab Natio, sang papi

"wih enak nih kayaknya menu sarapannya" ucap Shani dengan mata berbinar kala melihat menu masakan dari sang mami yang sudah tersaji di meja.

"iya dong, nasi goreng pagi ini spesial buat orang-orang tersayang nya mami" jawab sang mami.
Setelah itu hanya ada suara dentingan sendok yang beradu di piring.

keluarga Natio itu menikmati sarapan paginya dengan khidmat.

"Mi, Shani berangkat sekarang ya?, takut telat soalnya" ucap Shani yang telah selesai sarapan.

"iya sayang, kamu hati-hati di jalan, jangan ngebut bawa mobilnya" jawab sang Mami

"siap Mi, kalo gitu Shani pamit" ucap Shani sambil menyalami tangan kedua orang tuanya dan berlalu meninggalkan ruang makan.

skip..

setelah sampai di parkiran sekolah, Shani langsung berjalan menuju kelasnya.
Di sepanjang lorong sekolah, banyak sekali bisikan-bisikan memuji dan tatapan penuh kekaguman untuk Shani dari siswa-siswi yang berada di sana, namun Shani hanya acuh dan meneruskan langkahnya menuju kelas.

brruukkkk..

"awwwhh" ringis Shani karna tragedi tabrakannya dengan seseorang itu membuat Shani jatuh terduduk di lantai koridor.

"sini, saya bantu" ucap seseorang yang saat ini sedang mengulurkan tangannya untuk membantu Shani berdiri.

"kamu gapapa?" tanya orang itu kepada Shani

"eum... aku gapapa kok, cuma kaget aja tadi" jawab Shani sambil merapikan rok seragamnya yang kusut akibat terjatuh tadi.

"saya minta maaf, saya tadi sedang buru-buru dan akhirnya malah nabrak kamu" ucap orang itu meminta maaf.

"ah iyaa, gapapa kok" jawab Shani kikuk, karena setelah Shani lihat, orang tersebut mempunyai perawakan yang sempurna, rahang yang tegas, hidung yang mancung dan gigi gingsulnya yang menambah kadar sempurna, tak lupa dengan wajah yang cantik+ganteng secara bersamaan.

"eum, kalo gitu saya pergi dulu, sekali lagi maaf atas kejadian tadi, ya?" ucap sang gadis yang membuyarkan lamunan Shani.

"i-iyaa" jawab Shani gugup, (entahlah, kenapa dia tiba-tiba mendadak gugup seperti ini)

"hey! aku belum pernah liat kamu, nama kamu siapa? " tanya Shani sedikit berteriak karna orang itu sudah berjalan cukup jauh dari tempat dia berdiri.

"gracia, SHANIA GRACIA" jawabnya yang membuat Shani mengulum senyumnya.






tbc

jangan lupa klik vote!
jangan lupa follow juga hehe

Sebuah Kisah, Sejuta Kasih - GreShan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang