BAB 15

4.5K 237 4
                                    



"maafin bunda kak" ucap Naomi lirih

"bunda tahu bunda salah, bunda udah ninggalin kakak sama Chika sendirian, bunda minta maaf" lanjut Naomi

"gak perlu, saya bahkan berharap anda gak pernah kembali lagi" ucap Gracia dingin

Deg...

Hati Naomi teriris mendengar kalimat itu. Dia tahu bahwa dirinya salah karna meninggalkan anaknya tanpa alasan selama 10 tahun ini.

"bunda pergi buat nyari uang kak, buat hidup kakak sama Chika"

"haha... nyari uang?.... kalo itu alasan yang sebenarnya, lalu kemanakah uang itu hah?! "

"....... "

"Anda bahkan membiarkan saya hidup tersiksa, uang yang Anda bilang itu tidak pernah sampai pada saya!! " lanjut Gracia

Naomi masih diam, ini memang alasan klise Naomi saja, memang benar yang dikatakan oleh Gracia, Dirinya memang tidak pernah sekalipun menerima uang dari Naomi.

Di usianya yang ke 8 Tahun waktu itu, dia hidup bersama Ayah dan adiknya, ayahnya bekerja serabutan untuk mencukupi kehidupan mereka sehari hari.

Sampai pada usia Gracia yang ke-10 tahun, dirinya berusaha mandiri, dia bekerja di berbagai tempat, mulai dari mencuci piring diresto, bekerja membersihkan dan mengangkut sampah.

Dirinya tidak mau terlalu menyusahkan sang Ayah, Dia sering menanyakan dimana keberadaan sang bunda, Tapi ayahnya selalu menjawab tidak tahu.

Bahkan ayahnya juga sudah bodo amat dengan istrinya itu.
2 tahun kemudian, Gracia mendapat beasiswa untuk sekolah di Sekolah Menengah Pertama tepatnya di Jakarta.

Ayahnya tak rela melepaskan dirinya, dia tak ingin jauh dari anak sulungnya itu.

Tapi, Gracia meyakinkan ayahnya bahwa dirinya akan baik-baik saja selama di sana, beasiswa itu tidak tanggung-tanggung, selain mendapat seragam gratis, buku gratis dan sekolah tanpa bayar selama 3 tahun lamanya, dirinya juga diberi tempat tinggal di Jakarta, tepatnya sebuah sepetak kos²an, walaupun hanya dibayarkan selama 3 bulan lamanya, setelah itu, Gracia harus membayar sendiri uang tagihan kos²an.

"bunda minta maaf soal itu nak" ucap Naomi lirih

"minta maaf gak akan membuat cerita lama itu jadi cerita yang sedikit membahagiakan untuk saya. " jawab gracia

"itu udah takdir, kamu gak bisa terus-terusan nyalahin bunda kayak gini juga, gracia" ucap Naomi

"TERUS SAYA HARUS MENYALAHKAN SIAPA, HAH!?! " teriak Gracia

"tolong yang sopan kamu kalo bicara, saya disini lebih tua daripada kamu Gracia" ucap Naomi, dia terpancing emosi karna Gracia terus-terusan mengabaikan dirinya dan terus bicara tidak sopan kepadanya.

"PEREMPUAN BAJINGAN SEPERTI ANDA TIDAK PERLU DIBERI SOPAN SANTUN!!!!... "

Plakk!!

Naomi menampar pipi Gracia, ia sudah tidak tahan, apalagi sebutan yang anak sulungnya lontarkan itu sungguh sebuah penghinaan bagi dirinya.

"haha... Anda nampar saya? " ucap Gracia yang memegang pipinya sembari menatap Naomi sengit
Dirinya yang tak Terima di tampar oleh Naomi lantas mendorong tubuh Naomi, tubuh Naomi sempet terdorong kebelakang.

"GRACIA!, kamu apa-apan sih!!! " ucap Shani yang sudah tidak tahan melihat kelakuan pacarnya itu

"kamu yang apa-apaan, kamu belain dia, huh? "

Sebuah Kisah, Sejuta Kasih - GreShan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang