BAB 31

4.4K 229 0
                                    

Usia Jio sekarang sudah lebih dari 2 tahun, Jio tumbuh menjadi anak yang cerdas dan juga baik.

Pagi ini sedikit ada kendala di keluarga Greshan, dimana sang Daddy yang mau berangkat kerja malah harus menghadapi kerewelan Jio.

Dirinya tidak mau sang Daddy meninggalkannya, ia ingin bermain seharian dengan sang Daddy.

"mommy..... daddy jahat huaaaaaa" tangis Jio

"cup cup, udah jangan nangis, daddy biar kerja dulu, ya?" ucap Shani yang menggendong Jio

mendengar itu, Jio memberontak dari gendongan sang Mommy, dirinya ingin turun.

"huuuaaaaa mommy, tuyunin dedek hiks hiks au cama daddy" tangis Jio sembari memaksa ingin turun dari gendongan.

Shani yang sudah tidak mampu menahan, segera menurunkan sang anak, daripada nantinya terjadi yang tidak-tidak.

setelah turun, Jio langsung berlari menghampiri sang Daddy yang sedang duduk memakai sepatu, dia memeluk kaki sang daddy.

"daddy angan kelja, dedek nda au di tinggal huhu" ucap Jio sesenggukan

"anak Daddy kan pinter, jangan gini, ya?... daddy mau kerja dulu, nanti malem kan pulang" Kata Gracia

"hiks hiks ndak! nda mau pokoknya, daddy nda cayang ama dedek huaaaa"

"shan.... " panggil Gracia

Shani yang mengerti langsung menggendong Jio dan menjauhkan dirinya dari sang Daddy.
Sekarang Jio menangis kencang di gendongan sang mommy.

Gracia tanpa babibu langsung keluar rumah menuju mobilnya untuk pergi ke kantor, anaknya itu memang tidak biasanya serewel ini jika ingin ditinggal kerja.

"udah ya nak, capek loh nanti kalo nangis terus" ucap Shani

"Daddy jahat mom hiks hiks... daddy pelgi"

"ngga, daddy gak jahat, daddy kan kerja juga buat dedek"

"mau opa, ayok ke rumah na opa, mommy!" ucap Jio

"mau ngapain sih, hm? " tanya Shani

"mau lapolan"

"laporan? " tanya Shani bingung

"iya, lapolin daddy... ayok ke cana! " teriak Jio

"iya iya, tapi nangisnya udahan dulu"

"ini tan cudah nda nangis dedek" jawabnya

Shani menuju kamar untuk mengambil barang-barang yang akan dia bawa. setelah itu dirinya turun dan memanggil sopir pribadinya untuk mengantarkan dirinya ke rumah orang tuanya.

Sekitar 25 menit perjalanan, akhirnya Shani dan Jio sampe di rumah Papi Natio dan Mami Ve.
Baru saja Shani membuka pintu mobil, Jio langsung lari menuju ke dalam rumah.

"opaaaaaa! huaaaaaaaaaaa" tangis Jio kembali pecah

Natio yang kebetulan ada di ruang tengah segera beranjak menuju ruang tamu, sesampainya disana, dirinya melihat sang cucu sedang menangis.

"ganteng kenapa, hm?" tanya Natio

Jio langsung berlari ke arah opa-nya dan merentangkan tangannya bermaksud meminta di gendong

"huuuaaaaaa opaaaaa hiks... hikss Daddy opaa" adu Jio

"Daddy kenapa? " tanya Natio bingung

"Daddy jahat cama dedek, malahin opa, malahin daddy hiks hiks" adunya kembali

"Daddy jahat, ya? nanti biar opa marahin, biar gak jahat sama si ganteng ini" ucap Natio

Shani yang baru memasuki rumah langsung salam kepada sang papi.

Sebuah Kisah, Sejuta Kasih - GreShan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang