BAB 13

4.6K 228 4
                                    

Malam harinya, Gracia dan yang lainnya sudah berada di villa.
Mereka sedang duduk santai di ruang tengah sembari menonton TV.

Namun tiba-tiba, ada seseorang yang mengetuk pintu villa.

tok tok tok!

"eh guys, keknya ada tamu deh" ucap Sisca sembari mengunyah cemilan yang mereka beli kemarin.

Shani langsung bergegas menuju ke arah pintu guna melihat siapa tamu yang berkunjung.

ruang tengah tempat Shani dan temannya berkumpul sedikit jauh dari jangkauan pintu luar.

Karna villa ini cukup besar, Shani harus melewati ruang tamu guna menuju pintu.

ceklek.

"Chika..? " ucap Shani

Ya, orang yang mengetuk villa nya itu adalah Chika. Shani langsung menyuruh Chika untuk masuk kedalam.

Mereka langsung menuju ruang tengah tempat dimana Gracia dan kedua Sahabatnya berada.

"Gee.. ini ada adik kamu" ucap Shani

"loh Chik, itu kamu? " ucap Gracia bingung

"iya kak, aku mau mampir aja ke villa kakak hehe" balas Chika

Memang Gracia memberitahu Chika bahwasannya sekarang Gracia sedang liburan ke Bandung, sedangkan Chika yang memang sekolah dan ngekos di Bandung bisa dengan mudah menyusul dan mampir ke villa Gracia.

Tiba-tiba, ada seseorang lagi yang masuk ke ruang tengah, Chika memang tidak sendirian kesini. Shani juga bingung, siapa orang yang bersama Chika tadi.

"Gracia.. " lirih orang itu memanggil Gracia

"LO!! " teriak Gracia yang sekarang malah tampak emosi, wajahnya merah menandakan dirinya sedang emosi sekali, bahkan nafasnya tidak beraturan.

"PERGI DARI SINI! " emosi Gracia sepertinya tambah menjadi jadi, kedua teman Shani bingung dengan kondisi saat ini, Shani juga mendekat kearah Gracia guna menenangkan pacarnya itu.

"Chika yang bawa bunda kesini kak" ucap Chika

Gracia yang mendengar itu lantas menatap adiknya tajam, dia mendekati Chika dan mencengkram kerah baju adiknya itu dengan kuat.

"kenapa?... KENAPA KAMU BAWA PEREMPUAN BAJINGAN INI KESINI HAH!" teriak Gracia

"k-kak... bun-bunda pengen ketemu sama kakak" ucap Chika

"SUDAH SAYA BILANG JANGAN PERNAH KASIH AKSES KAKAK KE DIA, LO MALAH DENGAN LANCANG NGELAKUIN INI!!! "

Bugh!  bugh!

Dua bogem mentah melayang tepat di wajah Chika, Gracia seperti kerasukan setan, emosinya yang sudah kelewat batas membuatnya gelap mata sampai memukul adiknya seperti itu.

"GRACIA! " teriak Shani dan kedua temannya.

Mereka yang melihat perlakuan Gracia sangatlah kaget. apa yang terjadi?. Ada apa dengan Gracia?.
Pertanyaan itu yang sekarang berputar di kepala ketiganya.

perempuan paruh baya yang sedari tadi diam itu kini mendekat ke arah Gracia. Gracia masih memukuli adiknya itu, bahkan perut Chika juga ia injak.

"GRACIA STOP! " teriak Shani

"Kamu apa-apaan sih! " lanjutnya
Mendengar itu, Gracia berhenti melakukan aksinya, adiknya sudah lemas sekarang, banyak luka di beberapa bagian wajahnya.

"jangan pernah menemui saya, dan silahkan pergi dari hidup saya" ucap Gracia dingin.
perempuan itu tersentak mendengar kalimat yang di ucapkan anaknya itu.

Sebuah Kisah, Sejuta Kasih - GreShan (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang