Part 9 - Boundaries

583 86 77
                                    

Happy holiday 🤩Yg udah jamuran nungguin, yuk merapat😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy holiday 🤩
Yg udah jamuran nungguin, yuk merapat😁






Sebulan kemudian masih di awal musim semi...

"Mana sih?" wanita berpakaian formal menunggu dipinggir jalan di kawasan gedung-gedung tinggi perkantoran elit. Ia memegang 2 cup kopi ditangannya. perhatiannya berpindah-pindah kesana kemari.

"Enggak lupa kan dia?"

Itu Lisa sedang berdiri dengan setelan formal hari ini. Hari ini adalah hari yang berbeda baginya, karena ada agenda penting demi kelanjutan hidupnya di kota ini. Ya, di hari Senin ini wanita itu akhirnya serius akan menghadiri interview untuk sebuah pekerjaan yang serius juga, yang benar-benar full time. Perusahaan itu memang sangat besar disini dan tentu saja Lisa tidak ingin yang kaleng-kaleng. Lokasinya tidak jauh dari tempat Lisa berada sekarang. Pendidikannya memang mumpuni hanya niatnya saja yang selama ini tidak ada.

"Ah lama"

"Tapi salah juga kemarin enggak janjian dengan waktu yang jelas" rutuk Lisa pada dirinya sendiri. Ia meminum satu cup kopi namun tetap memegang cup yang satunya lagi, masih utuh.

"Bapak Suh, cepatlah!" gumamnya yang terlihat agak resah sejak tadi.



Lisa memang sedang menunggu Johnny, mereka sudah janjian kemarin di hari Minggu. Sebenarnya tidak terlalu penting, tapi karena kantor Johnny masih berada di area elit ini juga, Lisa minta diantar Johnny sampai kedepan gedung perusahaan tujuannya itu. Dari kemarin ia merengek minta Johnny menemuinya sebelum interview bahkan mengantarnya sampai kedepan pintu lobby perusahaan itu nanti. Makanya mereka janjian bertemu ditengah kawasan, antara kantor johnny dan kantor tujuan Lisa itu, hanya saja mereka bilang ketemu sebelum jadwal interview, tanpa dipastikan jam berapa. Tapi karena Lisa mungkin gugup atau mungkin terlalu bersemangat untuk hadir di interview perusahaan besar itu, jadinya ia sudah datang awal-awal.





Tak lama, dari kejauhan ia melihat Johnny berjalan dengan seorang pria lain disebelahnya. Masih jauh memang, dan pria itu juga berjalan santai menuju ke tempatnya, tapi manik Lisa kembali menyala, akhirnya muncul juga. Lisa menunggu pria itu mendekat dengan tidak terlalu sabar.

Ketika semakin mendekat dalam jarak sekitar 20 meter, Johnny melambaikan tangannya dan memberi senyuman lebarnya pada Lisa, Lisa pun sama. Sesekali melirik pria disamping Johnny yang ikut memperhatikannya.

"John!"



"Waduh cantiknya yang sudah mau kerja" komentar Johnny dengan memicingkan sebelah maniknya memperhatikan Lisa dalam setelan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Aku sudah oke kan, John?" senyum Lisa sambil memperlihatkan penampilannya pada pria itu.

"Oke"

"Hei kenalkan rekan kerjaku"

Chemistry without ChemicalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang