Part 6 - What an Idea

571 94 51
                                    

2 bulan  3 minggu kemudian di penghujung musim dingin menuju pergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 bulan 3 minggu kemudian di penghujung musim dingin menuju pergantian ...

Kereta bawah tanah itu melesat jauh hampir tiba di titik perhentian ketiganya. Siang Sabtu menjelang sore ini, penghuni kereta cepat bawah tanah itu tetap penuh, membuat pria tinggi dengan setelan kasualnya berbalut sweater rajutan trendy berwarna tan hanya berdiri menggantungkan sebelah tangannya pada pegangan yang menjuntai pada kereta bawah tanah itu. Wajahnya tampak netral, lebih tepatnya tak banyak berekspresi apalagi ia hanya seorang diri dalam perjalanan tersebut.

Perhentian ketiga sudah dekat dan tanda petunjuk juga sudah menyala. Pria itu menyimpan satu catatan kecil yang ia pegang tadi ke dalam tas yang ia bawa. Ketika kereta berhenti dan pintu terbuka, pria itu segera melangkah keluar dengan langkah tegasnya namun tidak terburu-buru juga. Begitu keluar ia langsung berjalan ke arah kiri, menelusuri koridor lebar tersebut, tentunya menuju eskalator naik yang masih cukup jauh didepan.

Diantara keramaian orang-orang yang baru keluar dari kereta bawah tanah itu, juga tidak kalah banyak yang akan masuk menaikinya. Pria tinggi itu sesekali melihat kearah kirinya, pada posisi kereta yang tadi itu penuh dengan penumpang yang keluar dan masuk. Namun ia melihat sekilas ada yang berjalan didalam kereta itu diantara beberapa penumpang lainnya, sedang mencari posisinya. Sambil melangkah maju, pria itu memastikan pandangannya lagi. Ketika sosok yang ia perhatikan dari luar kereta itu mengambil posisi dan tepat menghadap keluar, kearahnya, ia berhenti. Itu Lisa. Wanita yang mulai menggantungkan tangannya pada pegangan itu juga tepat melihat keluar, dan beberapa detik kemudian ia bertemu pandang dengan Johnny, pria yang diam melihat kearahnya. Manik keduanya serentak membola kemudian segera Johnny melambaikan tangannya dari arah sana agar Lisa sadar akan keberadaannya. Tentu saja dengan manik yang masih membola itu, Lisa ikut melambaikan tangannya cepat. Keduanya seolah memberi kode pada satu sama lain jika akan kemana satu sama lain pergi.

Johnny kemudian tanpa berpikir, memberi kode tangannya agar Lisa tetap disana dan dia yang akan menyusul wanita itu, artinya ia akan kembali menaiki kereta bawah tanah itu. Lisa yang tadi juga sempat berpikir untuk turun, kini gerak kepalanya mengekori Johnny yang yang berlari menuju pintu kereta yang terdekat dengan posisinya, wanita itu jadi ikut menegang sebentar karena ternyata pintu ya terdekat itu telah ditutup. Johnny berlari sekuat tenaga menuju pintu yang lebih jauh dan masih terbuka, pria itu berteriak pada wanita muda yang juga sedang masuk agar menahan pintu itu untuknya, agar tetap disana agar sensor pintu itu masih bisa mendeteksi adanya orang yang sedang masuk. Namun wanita itu tampak tidak mendengarkannya karena menyumpal kupingnya dengan musik. Lisa mencoba melihatnya dengan sedikit maju dan berusaha melihat dari celah jendela diantara penumpang lain.


Johnny masih berlari, nyaris sebelum pintu itu tertutup, ia melompat cepat. Lisa akhirnya tertawa sendiri ditempatnya. Arah manik wanita itu melihat dari arah gerbong didepannya, menunggu pria tadi menyusulnya disana setelah berhasil naik ke kereta itu.







Chemistry without ChemicalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang