Part 10 - Try So Hard

597 79 47
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini top 2 dr request di update weekend ini ya. Sesuai janji 😁




1 bulan 14 hari kemudian di musim semi...

Pohon-pohon penuh bunga berwarna, dengan rok pendek dan atasan rajutan yang cukup oversized, Lisa berjalan menyeret kakinya, bibirnya terlihat tidak tersenyum melainkan agak cemberut. Kadang ia memotret bunga-bunga itu dari beberapa angle sambil ia berjalan. Tapi tetap saja ia tak terlihat senang.

Wanita yang sedang galau itu dan suntuk itu, terus saja berjalan-jalan sendiri, masih menyeret malas kakinya, padahal niatnya kesini untuk menikmati keindahan bunga-bunga disini dan menyenangkan dirinya. Tapi ia kecewa karena belum berhasil juga, maksudnya belum berhasil membuat hatinya senang.


Jadi ia berjalan tanpa arah setelahnya, dengan isi kepala yang penuh. Wanita itu masih keras kepala tidak ingin kembali ke kotanya, meski ia belum bekerja tetap juga, beruntung teman-temannya banyak yang memiliki bisnis dengan berbagai skala, jadi ia bisa mendapatkan uang dengan membantu bisnis itu meski sesuai panggilan saja. Kadang unnie-nya juga berusaha diam-diam mengirim uang padanya, walaupun semakin sulit saat ini, karena pantauan papanya semakin ketat.











Setengah jam setelahnya, tanpa sadar dan tanpa direncanakan ia membawa dirinya pada Grand Mall. Ia langsung duduk dibangku disampng pohon tempat biasanya dijadikan titik temu ia dengan pria yang suka ia panggil Bapak Suh itu. Ia melihat sekeliling dengan wajah suntuk dan mati gaya, namun ketika ia sadar dimana ia duduk sekarang dan sadar dengan tingkahnya sedniri, ia malah mencebik sinis sendiri, " Cih ".

Segera ia bangun, memilih masuk saja ke Grand mall itu untuk melihat-lihat atau sekedar window shopping, daripada duduk tidak jelas disini seorang diri tanpa tujuan.


Ia melangkah masuk ke gedung Grand Mall tersebut, menaiki eskalator demi eskalator, berputar-putar, masuk ke beberapa store, lalu keluar dengan wajah yang masih belum bahagia juga.

"Uangku sih masih mampu beli itu, tapi bulan depan kalau unnie enggak berhasil mengirim uang untukku bagaimana coba, ah"

Lisa tampaknya menginginkan sesuatu dari store yang baru saja ia masuki tadi, tapi ia berpikir ulang untuk membelinya, walaupun sebenarnya uangnya masih banyak, tapi baginya itu sudah sedikit.


"Aku mau mencari target lagi saja! biar ada yang menanggung hidupku" ia menghentak-hentakkan kakinya sedikit sambil mengatakan kalimat tadi yang entah serius atau tidak akan ia lakukan itu. Sejujurnya kalimat itu selalu ia lontarkan sejak sebulan terakhir namun kenyataannya ia tak kunjung merealisasikan hal itu lagi, belum mendekati atau mendekatkan dirinya untuk pria manapun lagi.




Ia akhirnya kembali kearah eskalator, ingin turun saja, mau membeli minuman di lantai bawah. Wajah itu masih sama saja, cemberut sambil bicara tidak jelas sendiri meski sangat samar.

Chemistry without ChemicalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang