Part 7 - Mission

629 105 67
                                    

Masih dihari yang sama dimalam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dihari yang sama dimalam hari...

"Ingat, pilih-pilih, jangan asal embat ya!"

"Iyaaaaa"


"Aku memang selalu pilih-pilih, kan aku enggak suka yang kumisan"

"Ini bukan soal kumisnya, Lisa. Hati-hati saja pokoknya!"


"Tapi kalau aku enggak dapat target yang sesuai, kau juga enggak boleh pergi dengan siapapun ya, John. Kau harus denganku"

"Hmm, kau membuat aturan seenaknya ya, Nyonya Suh"









"Good luck, Babe. Big money, big money!!!" Lisa mencium sebelah pipi Johnny dengan sedikit berjinjit sebelum melangkah lebih dulu.






Keduanya kini masuk ke dalam club itu bersamaan bersiap menjalankan misi, namun kemudian sorot mereka menyusur tiap sudut, mencari tempat terbaik. Kemudian berpencar namun tidak dalam jarak yang jauh.




Johnny sengaja berjalan cool namun tebar pesona kearah sudut yang penuh dengan wanita muda seksi yang tampaknya sedang merayakan sesuatu, yang pasti terlihat kaya. Johnny bisa menebak itu hanya dengan satu kali screening head to toe. Hanya trik sederhana darinya agar di notice lebih dulu oleh para wanita yang sedang bersenang-senang itu. Langkahnya menuju ke tempat duduk didepan bartender. Ia hanya ingin menunjukkan jika ia hanya datang seorang diri.

Jujur, ini bukan hal sulit bagi Johnny yang notabene-nya sudah tahu kelebihan dirinya dimata wanita, ia bahkan dikenal sebagai pria flamboyan. Ia sebenarnya yakin jika ia tak perlu menggoda, ia hanya perlu terlihat cool dan seksi diwaktu bersamaan dengan bahasa tubuh yang menebar pesonanya, nanti juga pasti akan ada yang menghampirinya, ia yakin betul soal itu.




Duduk dengan tenang disana, ia langsung memesan minumannya pada bartender pria disana. Sambil menunggu minumannya, ia sempatkan memastikan posisi Lisa. Wanita itu tampak hanya berdiri dengan meliuk-liukkan tubuhnya sebentar, seolah sedang menikmati suara deguman musik disana, ia masih sendiri.

Arah pandangnya sekilas melihat kearah sekeliling, melihat kondisi target. Got it! dua mata wanita disana tertuju penuh arti padanya, Johnny seolah tak peduli, tidak juga menoleh dua kali ke arah mereka.








"Thanks" minumannya ia terima, lalu dengan gerakan yang penuh intrik ia meneguk gelas itu pelan namun menggoda bagi yang sedang memperhatikannya kini.



Seteguk...tiga teguk...

"I'll count down" gumamnya pelan dengan senyum miringnya yang samar pada gelas itu.


"7...6...5...4...3...2...1..."



Chemistry without ChemicalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang