Blurb...
Tiga orang gadis tengah berkumpul di suatu caffe dan tengah memainkan permainan ToD. Putaran demi putaran botol berlangsung tetapi Xaries belum pernah mendapatkan putaran itu. Botol itu berputar lagi dan tibalah akhirnya tertuju pada Xaries...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋
Dallif melepaskan sepatu kantor dan meletakkan di rak sepatu. Ia bergegas menuju kamar karena merasa badannya sudah lengket. Saat sesampainya di kamar ia melihat istrinya menangis.
"Kamu ngapain nangis?" Dallif tetap Dallif. Disaat orang melihat orang lain menangis pasti ditanya sebabnya tapi Dallif nanya 'ngapain nangis?'
"Ta-tadi nonton film sedih banget tapi bukan karena filmnya. Tapi, tadi pas pertengahan film jadi pengen hiks pengen,"
"Pengen apa?" Dallif sabar menunggu cerita Xaries walaupun badannya berteriak ingin mandi.
"Pengen cake matcha tapi di tempat langganan udah abis katanya hiks te-terus jadi ke pengen melihara ku-kucing."
Tingkah istrinya ini benar-benar diluar nalarnya, "Nangisnya udahan dulu, aku mandi dulu abis mandi eh abis sholat isya aja kita keluar nyarinya."
Dallif bergegas mandi sedangkan Xaries sibuk mengelap ingusnya yang mengalir seperti air terjun.
'Asu! Gue pengen banget tuh matcha kenapa abis sih' Batin Xaries. Melihat Dallif sudah selesai mandi giliran Xaries ambil wudhu supaya bisa ikut berjamaah dengan suaminya.
Selesai mereka sholat, Xaries sudah bersiap-siap untuk berdandan. Melihat itu Dallif menghela nafasnya. Karena cewe kalau dandan itu lama.
"Selagi nunggu aku make up, kamu makan aja kalau laper tadi aku masak kok." Tanpa ba-bi-bu Dallif langsung keluar kamar untuk makan.
Melihat makanan yang sudah tersaji di meja makan membuat nafsu makan Dallif meningkat. Ia menyantap makanan dengan hikmat sesekali melihat pekerjaannya di iPadnya. Akhirnya sang bintang utama yang ditunggu-tunggu muncul.
