part 2

1.8K 212 30
                                    

Christy Pov.

Hari pertama gue sekolah cukup baik, sepertinya hidup gue akan lebih menarik kedepannya.

Sampailah gue di rumah, sebelum turun dari mobil gue dibuat heran oleh apa yang gue liat sekarang, gue liat ayah gue diseret oleh dua  pria berpakaian jas, lalu mereka membawa ayah gue masuk ke dalam mobil.

Melihat itu Gue langsung buru-buru turun dari mobil, namun sayangnya gue kurang cepat, mereka sudah melaju pergi. “AYAAAH ” teriak gue.

“Christy ... ” panggil ibu gue tiba tiba.

“Bu, itu ayah mau di bawa kemana? Apa terjadi sesuatu bu ?” tanya gue, ibu gue tersenyum

“Katanya terjadi sesuatu di perusahaan ayahmu bekerja, dan yang bisa menyelesaikannya itu cuman ayah kamu. ” jelasnya. Mendengar penjelasannya gue hanya diam, kok gue merasa ada yang janggal yaa.

“Udah gausah di pikirin, ayah kamu bakal baik-baik aja kok, mening sekarang kamu istirahat, genti baju lalu makan deh. ” ucapnya seraya ngerangkul gue ke dalem. Gue hanya bisa diam dan menurut.

Saat gue sampai di kamar, gue rebahan dulu sebentar sambil memandang langit langit kamar gue. tidak lama kemudian kepala gue terasa sakit lagi.

Aarrghh

Gue langsung memegang kepala gue, lalu melintas lah bayangan itu, bayangan yang menyakitkan bagi gue, bayangan yang selalu mengikuti gue kemanapun gue pergi.

Aarrghh

Dirasa nyeri itu semakin menjadi, gue langsung bangun dari rebahan gue lalu masuk ke kamar mandi dan mengguyur kepala gue dengan air.

“Haaaaaah ” gue membuang nafas panjang.

Gue terus mengguyur kepala gue sampai rasa sakit ini hilang. Dirasa sudah membaik gue mengsudahi aktivitas gue, lalu keluar ganti baju.

“Kok haus yaa” pikir gue.

Gue pun keluar menuju dapur. Ternyata disana ada ibu gue yang sedang menggesek gesekan susuk ke wajan.

“Bu lagi ngapain ?” tanya gue seraya ngambil gelas dan mengisinya dengan air.

“Ini lagi bikin cimin, kesukaan ayah kamu. ”

“Waah mau dong bu” antusias gue.

“Bentar yah belum mateng. ”

“Oh iya Christy ibu mau minta tolong sama kamu.. ”

“Apa bu ... ?”

“Tolong beliin ini ya ke supermarket.” ucap ibu gue sambil ngasih kertas. Lalu Gue mengambilnya.

“Inget !! Jangan sampai salah dan kurang.” ucapnya memperingati

Gue pun tersenyum.“Iya bu iya, yaudah aku berangkat sekarang.”

“Hati hati” gue pun mengangguk.

Sebelum gue pergi gue balik dulu ke kamar ngambil kunci mobil dan jaket.

Lokasi supermarket dan rumah gue lumayah jauh, jadi gue pake mobil. Sampailah gue di supermarket. Gue ambil troli dan bergegas mencari apa yang mau di beli.

Sumpah yaa ini gue harus nyari dimana? Gue gak tau apa yang ditulis sama ibu gue, maklum gue gak bisa masak dan gak tau bumbu dapur sama sekali, saking pintarnya gue, garam aja gue sangka gula. Asoy kan ? Iyalah.

“Ini apa sih, pala, ketumbar, lengkuas, Cikur, jahe ” gumam gue.

Gu nyari ke lantai atas, kiri, kanan, lantai bawah, terus gue nanyain ke mbak mbak nya ada di lantai satu di belakang. Tapi gue cari gaada, Arrrgggghhh . Tau gini gue tolak aja dah.

LEVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang