part 6

1.3K 175 12
                                    

Sampailah Christy di rumah, ia pun masuk ke dalam, namun langkah nya terhenti saat melihat keadaan rumahnya begitu berantakan, seketika ia teringat akan ibunya. Dengan tergesa gesa ia mencari ibunya.

“Bu ... Buu .. ” panggilnya.

Dia mencari ibu nya ke segala penjuru rumah, namun hasilnya nihil. Ia pun pergi ke kamar ibu nya.

“Bu ...” ucapnya seraya membuka pintu.

Hiks ... Hikss .. hiks ...

Ia  melihat ibunya yang sedang menangis sambil membereskan pigura yang hancur. Ia mendekat. “Bu, ibu gapapa?” ucapnya seraya merangkul pundak ibu nya.

Sang ibu tersentak. “Christy kamu sudah pulang nak?” tanyanya seraya mengusap air matanya lalu tersenyum.

“Udah bu barusan, ini kenapa pada berantakan bu ada apa?” tanyanya begitu penasaran.

Sebelum menjawab pertanyaannya, ibunya menarik nafas dahulu. “Nanti akan ibu ceritain, namun bantu ibu dulu untuk membereskan ini semua. ” tuturnya, dan Christy  mengangguk.

“Aku ganti baju dulu bu.” ucapnya seraya pergi dari kamar ibunya.

Christy membuka pintu kamarnya, ia menghela nafas panjang ketika melihat kamarnya sama berantakan. Ia bergegas berganti baju, pikirannya terbang kemana mana sedang memikirkan sebenarnya apa yang terjadi?

Tiba tiba ia teringat sesuatu, dengan gerakan cepat dia mencari celana yang di maksud, setelah berhasil di dapat ia pun merogoh sakunya, akhirnyaaa, ia bernafas lega kala melihat benda itu.

Untuk beberapa saat ia memandang benda itu, memperhatikan setian ukiran dan lukisan, penglihatannya pun semakin menajam kala membaca tulisan yang tidak asing baginya. Dia terus melihat nya begitu intens di setiap hurupnya.

“Abraham Group.” gumamnya pelan.

Seketika ia pun teringat obrolannya dengan Adel dan Zee di sekolah. “Apa ini yang mereka maksud? Kalo memang iya berati perkataan mereka itu benar.” pikirnya.

“CHRISTY ..” teriak ibunya dari luar. Ia tersentak, dengan gerakan cepat ia memasukan kembali benda itu ke dalam saku celananya.

“Iya bu aku keluar.”

Christy dan ibunya pun melanjutkan sesi beres beres nya, tidak ada obrolan sama sekali mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.

Christy pikir kenapa begitu banyak keanehan dalan hidupnya, selain merasa janggal pada dirinya sendiri, kini perasaan itu bertambah, sekarang ia merasa janggal dengan kematian ayahnya dan kejadian hari ini.

“Apa semua ini ada hubungannya sama perusahaan Abraham Group? Sepertinya aku memang harus bergabung dengan Adel dan mencari tau semuanya tanpa melibatkan ibu. ” pikirnya.

Pikiran sang ibu pun sama, ia dihinggapi keresahan, kebingungan dan ketakutan yang begitu kuat. Ia berpikir apa ini sudah waktunya untuk memberitahu Christy yang sebenarnya atau menyembunyikannya lagi untuk beberapa waktu ke depan.

“Sekarang aku bingung, apa aku membicarakannya terdahulu kepada Christy atau ke si Ghaida.” pikir ibunya.

“Bu ” tegur Christy, karena ia begitu heran melihat ibunya yang sedang melamun. Namun Tak lama ibunya tersenyum.

Terpantau sekarang menunjukan jam 9 malam, dam Akhirnya beres beres rumah  selesai juga. Merasa haus mereka pergi  ke dapur.

“Haaaaaaah ” christy menghela nafas begitu panjang, betapa capeknya ia.

“Haus?” tanya sang ibu, christy menjawab dengan anggukan, tanpa diminta ibunya langsung mengambil gelas dan mengisinya dengan air selokan, eh salah maksudnya dengan air minum. Lalu memberikannya pada Christy.

Gleuk

Glek

Glek

Christy meminumnya sampai habis. Di sebrang meja makan, ibu nya sedang melakukan hal yang sama.

Ada hal yang ingin di sampaikan Christy, namun ia berpikir lagi, apa ini waktu yang tepat? Ia takut menambah pikiran ibu nya. Namun ia begitu penasaran, dia sudah memendam begiiiitu lama hal ini, dengan penuh keberanian dia akhirnya berbicara.

“Bu, ada yang mau aku ceritakan.” ujarnya sambil menatap sang ibu ragu.

“Kenapa? Ada apa sayang?” jawabnya begitu lembut.

“Bu, akhir akhir ini aku sering bermimpi buruk, tepatnya 3 bulan ke belakang sampai hari ini, dan anehnya mimpi itu terasa nyata bagi aku. ”

“Mimpi apa?” tanya sang ibu begitu penasaran.

“Didalam mimpi itu aku bersama kakak aku sedang di kejar kejar oleh pria yang misterius, mereka memakai topeng, lalu kita pun terpisah karena kakak di bius oleh mereka.” christy menjeda sedikit omongannya. “Bu, apa aku punya seorang kakak?” lanjutnya bertanya.

Setelah mengatakan semuanya, Christy memperhatikan ibu nya, dia melihat ibunya begitu resah, sesekali minum, retina matanya berlari kesana kemari seolah olah menunjukan kegelisahan.

Mendapat respon seperti itu christy semakin begitu yakin bahwa ibunya menyembunyikan sesuatu dari nya. Namun tiba tiba ibunya bicara.

“Ikut ibu ..” ucapnya seraya berdiri meninggalkan Christy, dia mengkerutkan keningnya heran lalu mengikuti ibunya dari belakang .

“Ini kan arah ke loteng, mau ngapain?” pikir christy.

****

- Di Tempat Lain -

Di suatu tempat yang begitu tersembunyi, dan begitu banyak alat alat canggih disana. Mereka sedang memikirkan strategi misinya.

“Del lo kenapa sih?” tanya zee, ia begitu heran melihat Adel yang terus diam melamun.

“Gue lagi mikirin anak itu.” jawabnya pelan.

Zee yang mendengarpun mengangkat kedua alisnya bingung. “Siapa? christy ?” Adel pun mengangguk.

Obrolan mereka menyita perhatian Jessie. Ia pun ikut mendengarkan.

“Gue lagi berpikir dia siapa ? Objek dari mana ? Dan gue juga aneh, kenapa dia gak inget sama sekali dengan masa lalunya. ” tuturnya sambil menainkan hape.

Zee dan Jessi  dibuat bingung dengan perkataan teman nya itu. Seketika Zee pun teringat sesuatu. “Del apa mungkin dia?” ucapnya terjeda, Adel dan Jessie menatap penuh tanya Zee. “Dia objek pertama pak Abraham itu?”

“Bukannya objek itu gagal ya? ” Ucap Jessi. Sedangkan Adel hanya diam.

“Sepertinya yang dikatakan Zee ada kemungkinannya, namun affah iyaa? Haaah ini begitu rumit dan tertata. ” pikir Adel.

Mereka semua terdiam, sibuk dengan pemikirannya masing masing.

“Misi pertama kita akan di ganti dengan membantu Christy mengingat masa lalunya, sepertinya ia tau sesuatu.” perintah Adel. Zee dan Jessi mengangguk.

“Ada satu hal yang membuat gue bertanya tanya” ucap jessi tiba tiba

“Apa ?”

“Apa pemilik sekolah kita ada hubungannya dengan Abraham Group?”

Adel dan Zee saling pandang, seakan mengerti kebingungan mereka Jessi melanjutkan ucapannya.

“Nama pemilik sekolah kita bernama Ghaida Faris Abraham, istrinya Melody Aulia Abraham, dan anaknya dia seangkatan sama kita, yang kemarin di tampar sama lo Zee, Yessica Tamara Abraham. ” ucap Jessi dengan jelas.

Adel dan Zee dibuat terkejut dengan informasi yang mereka baru dengar itu. Lalu adel menyandarkan punggungnya di kursi.

Perlu kalian tau mereka bertiga adalah objek penelitian yang dilakukan Jeno, namun mereka berhasil kabur dari tempat seperti neraka itu.

Bukan tanpa sebab mereka kabur. Setelah mereka tau apa tujuan Jeno melakukan penelitian ini, mereka pikir ia sangatlah mengerikan, mereka bergidik ngeri lalu memutuskan kabur dari sana.

***



LEVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang