14

55 9 1
                                    

Hallo, assalamualaikum.
Happy reading.

.

.
كيف أنساك إذا كنت دائمًا في قلبي

"bagai mana cara melupakan mu jikalau eungkau selalu ada di dalam hati ku."

.

.

Bel sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Rara dengan wajah lesu nya melangkah masuk kedalam kelas setelah ia membeli sebotol air minum dari kantin sekolah.

"Assalamualaikum." Ucap Rara saat ia masuk kedalam kelas, beruntung belum ada guru yang masuk.

"Waalaikumsalam."

Rara duduk di kursi nya, kemudian ia meminum air yang dibeli nya di kantin tadi. Ayunda yang duduk disebelah Rara terus memperhatikan nya. "Cha." Panggil Ayunda saat Rara sudah menutup botol air minum.

"Hm, kenapa?"

"Kamu keliatan lesu gitu Cha. Kaya ngga semangat banget." Ucap Ayunda jujur.

Rara memegang pipi kanan dan kiri nya bergantian. "Ha? Masa sih?" Rara pura-pura tak sadar dengan wajah nya yang keliatan begitu lesu.

"Iya Cha, seriusan. Kamu sakit." Ucap Ayunda dengan memegang kening Rara.

"Kamu demam Cha. Mau aku antar pulang aja?" Tanya Ayunda.

Rara menggelengkan kepalanya. "Aku gapapa Nda. Palingan juga sebentar lagi udah ngga demam. Udah biasa gini. Aku juga bawa obat kok, nanti istirahat tinggal aku minum obat nya. Kamu ngga perlu khawatir Nda." Rara tau jika Ayunda sangat khawatir dengan keadaan nya saat ini.

Ayunda memegang pundak kanan Rara. "Gimana aku ngga khawatir Cha. Walaupun kita belum lama kenal, tapi aku udah anggap kamu kaya saudara aku sendiri."

Rara tersenyum mendengar ucapan Ayunda. Tak menyangka jika sahabat nya ini sangat baik kepadanya. "Makasih Nda."

"Kamu ngga perlu bilang makasih sama aku Cha. Kalo kamu butuh sesuatu, atau kamu lagi ada masalah, kamu bisa bilang ke aku." Ucap Ayunda dan mendapat anggukan dari Rara.

.

.

Bel istirahat telah berbunyi, banyak siswa yang menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin sekolah, tapi tidak dengan Rara, ia lebih memilih tetap di kelas sendiri dan melakukan panggilan video dengan Syaqiel.

"Aku harus gimana Sya? Mama suruh aku balik ke Medan, dan aku udah ngga bisa pindah sekolah lagi karena nama aku udah terdaftar sebagai calon peserta ujian." Ucap Rara.

Syaqiel saat ini sedang berada di perpustakaan SMA Carina Bangsa, sedangkan Sahnaz dan Vicky di kantin. "Gapapa Ra, kamu tetap di situ aja dulu. 2 bulan lagi, itu ngga lama kok Ra. Setelah itu kan kamu balik lagi kesini." Ucap Syaqiel dengan memakan kuaci nya.

Rara menganggukkan kepalanya. "Iya Sya. Tapi, pak Reyhan-"

"Jangan mikirin itu dulu Ra. Tentang pak Reyhan, kamu tenang aja. Selama aku disini, urusan pak Reyhan serahin aja ke aku." Ucap Syaqiel yang seolah mengerti dengan apa yang akan Rara ucapkan.

"Tentang gimana keadaan pak Reyhan, aku bakal terus kabarin kamu." Ucap Syaqiel lagi.

Rara tersenyum, kemudian ia menganggukkan kepalanya. "Makasih ya Sya."

My teacher is my boyfriend [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang