Keesokan harinya di kampus. Jisoo berangkat lebih awal dan meninggalkan Sehun yang masih terlelap begitu nyenyak diatas kasurnya. Mengingat percintaan panas mereka semalam, membuat Jisoo tidak tega membangun pria tampan itu.
Jadi, ia putuskan untuk pergi ke kampus duluan dan meninggalkan sarapan yang ia masak untuk Sehun. Mungkin sekarang pria tampan itu saat ini tengah memakan sarapannya sambil mengomel karena Jisoo meninggalkannya begitu saja.
"Kau sudah kembali? Kufikir kau dan dosen Oh sedang bulan madu" tanya Nayeon yang sedikit terkejut saat mendapati Jisoo duduk di kursi kosong yang ada disebelahnya
"Yak! Kecilkan suara cemprengmu itu Nayeonie! Aku tidak bulan madu dengan dosen oh. Aku sakit tahu!" Sebal Jisoo sedikit berbisik saat mengatakan soal bulan madu
"Sakit? Kau bisa sakit juga?" Heran Nayeon membuat Jisoo langsung dongkol
"Perhatian, perhatian! Mahasiswi, atas nama Kim Jisoo jurusan Sastra bahasa. Ditunggu oleh Tuan Jang di ruang dekanat. Terimakasih"
Seketika tubuh Jisoo membeku. Perasaannya pun berubah menjadi gelisah setelah mendengar pengumuman barusan. Belum lagi teman teman sekelasnya saat ini tengah menatapnya.
"Jisoo-yaa. Apa yang kau lakukan huh? Kenapa rektor Jang sampai memanggilmu?" Tanya Nayeon sedikit mendekat kearah Jisoo
"Aku juga tidak tau Nayeon" balas Jisoo
"Pergi dan temui pak Rektor. Mungkin kau akan mendapat beasiswa keluar negeri" suruh Nayeon
"Jangan mengada ngada!"
"Cepat pergi sana" usir Nayeon
"Aku takut Nay" bisik Jisoo
"Percayalah. Jika kau tidak melakukan kesalahan apapun, pak Rektor pasti tidak akan marah padamu" sahut Nayeon mencoba menenangkan Jisoo agar sahabatnya itu tidak ketakutan tanpa alasan
Setelah meyakinkan dirinya sendiri, Jisoo pun langsung beranjak dari duduknya dan langsung berjalan keluar dari kelas. Di dalam hati ia tidak henti hentinya memanjatkan doa agar tidak ada sesuatu yang buruk menimpanya.
—
Sesampainya di dalam ruangan rektor, Jisoo hanya berdiri sambil menundukkan kepalanya karena takut menatap wajah tuan Jang. Pria parubaya itu mulai berdiri dari kursi kebesarannya, menatap Jisoo dengan mata yang jelas jelas menampakkan kilatan emosi disana.
"Kau ingin tau alasan kenapa aku memanggil mu kemari?" Tanya tuan Jang dan langsung dibalas gelengan oleh Jisoo
Pria itu kemudian melemparkan beberapa lembar foto ke atas meja kerjanya, "coba lihat perbuatan menjijikan mu ini"
Mata Jisoo melebar saat melihat ada foto dirinya dan juga Sehun tengah berciuman di lorong dan juga toilet kampus.
"Seorang Mahasiswi dari universitas Hanlim, menjadi simpanan seorang dosen. Sungguh memalukan!" Bentak tuan Jang
"Ku dengar kau juga sudah diusir dari asrama karna skandal mu ini kan?" Tanya Tuan Jang kemudian tertawa remeh menatap Jisoo yang saat ini hanya terdiam
"Benar benar tidak tahu malu! Seharusnya kemarin aku tidak menyetujui pengajuan beasiswa mu. Gadis murahan seperti mu sama sekali tidak layak mendapatkan beasiswa dan menjadi mahasiswa di universitasku lagi"
Kepala Jisoo sontak terangkat dan menggeleng ribut.
"K-kumohon jangan lakukan itu pak J-jang" mohon Jisoo
"Skandalmu ini bisa saja tersebar. Aku tidak mau nama kampusku menjadi buruk dimata orang orang, hanya karena jalang kecil seperti dirimu" tegas tuan Jang
Jisoo tidak bisa menahannya lagi, ia menangis. Tubuh Jisoo terduduk berusaha memohon belas kasihan dari pria tua itu. Namun tuan Jang terlihat acuh dan kembali mendudukkan dirinya di kursi kebesaran miliknya.
"Aku akan segera mengurus surat DO mu. Silahkan, kau bisa keluar sekarang" usir tuan Jang
"Paman ini bicara apa? Tidak akan ada yang di DO dari kampus"
Jisoo dan tuan Jang kompak menoleh kearah sumber suara dan mendapati Sehun sudah berdiri disana dengan angkuhnya seraya menatap datar kearah sang paman.
"Sehun? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya tuan Jung yang sedikit kesal saat melihat kehadiran keponakannya
"Menjemput kekasihku tentu saja. Ku dengar di dipanggil kemari, jadi aku menyusulnya untuk mencari tahu alasan mengapa dia bisa sampai di panggil kemari" Sehun kemudian berjalan kearah Jisoo, kemudian membantu gadis itu untuk berdiri
"Apa yang paman lakukan? Kenapa kekasihku sampai menangis begini?" Tanya Sehun seraya mendekap Jisoo, menyembunyikan wajah gadis itu di dadanya
"Omong kosong! Apa kata mu?Kekasih?! Dia itu simpanan mu kan?" Tanya tuan Jang seakan akan tidak terima kalau Jisoo adalah kekasih Sehun
Sehun mendengus seraya memutar bola matanya jengah. "Mau aku katakan sampai seratus kali pun, pasti paman tidak akan pernah percaya karena paman sudah dibutakan oleh anak kesayanganmu itu"
"Seharusnya paman yang mengatakan itu. Kau telah dibutakan oleh gadis ini! Dia ini pasti simpananmu! Dia sering menggodamu kan?" Tanya tuan Jang yang masih tidak bisa menerima kenyataan
"Sudah cukup basa basinya paman. Terserah paman mau percaya padaku atau tidak. Yang jelas dia adalah kekasihku. Jadi paman tidak punya hak untuk mengeluarkan Jisoo hanya karna foto foto itu. Lagipula, berciuman sama sekali bukan sebuah dosa bagi sepasang kekasih kan?"
Tanpa menunggu sahutan dari sang paman, Sehun langsung membawa Jisoo untuk keluar dari sana.
Tuan Jang hanya bisa terdiam melihat kepergian kedua sejoli itu. Ia masih tidak habis fikir, keponakannya itu memacari mahasiswinya sendiri.Kini ia tidak memiliki alasan untuk mengeluarkan Jisoo dari kampus dan menjauhkannya dari Sehun. Sepertinya mulai sekarang, dia harus memikirkan cara untuk membujuk putrinya yang mungkin akan merajuk karena dirinya tidak berhasil menjauhkan Jisoo dari Sehun.
Tinggalkan tuan Jung. Kembali lagi pada Sehun dan Jisoo yang saat ini tengah duduk di depan ruang dekanat. Jisoo masih betah menangis di dalam pelukan Sehun.
"Sudah lah bunny. Aku sudah mengatasi semuanya" bisik Sehun berusaha menenangkan kelinci cengengnya itu
"Hhikks.. h-hhikss daddy.. bagaimana jika aku benar benar di keluarkan?" Isak Jisoo
"Tidak masalah. Lagipula nanti kau akan menikah denganku. Jadi, kau tidak perlu kuliah karena suami mu adalah orang kaya" balas Sehun dengan sombongnya
"A-andweee. Aku tetap mau kuliah hhikss.. hhiks"
"Hey, Daddy it's here. Semuanya akan baik baik saja bunny. Kau tidak akan dikeluarkan dari sini. Persetan dengan beasiswa mu, aku lah yang akan membayar biaya kuliahmu sampai kau lulus nanti" Sehun berujar sambil mengusap air mata Jisoo yang masih mengalir turun
"H-hhiks.. j-jangan membuatku kerepotan terus daddy! Aku bahkan tidak memiliki apapun untuk membalas segala kebaikanmu" Perlahan lahan tangis Jisoo pun mulai berhenti
"Aku tidak butuh apapun. Aku hanya butuh dirimu. Cukup menjadi kekasih yang penurut, maka aku akan menjamin segala kebutuhan mu, kau mengerti bunny?"
Jisoo ragu ragu pun mulai menganggukkan kepalanya. "G-gomawo daddy~"
"Sama sama bunny"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh my lecture!
Short StorySemua ini berawal dari jisoo yang tanpa sengaja mengirim foto telanjang nya, ke dosen paling seksi di kampus. Rate 17++💦