Siang harinya bersama nayeon, ia memutuskan untuk makan siang di cafetaria kampus. Beberapa hari belakangan ini jisoo sering menunduk, terutama saat melihat dosen Oh. Jika saja bisa dia sangat ingin menghilang saja daripada harus bertatapan dengan dosennya.
"Ini sudah hari ketiga kau menunduk, ada apa sebenarnya soo?" Tanya nayeon keheranan
"Tidak ada, aku hanya sedang tidak percaya diri" bohongnya
Nayeon mulai meneliti wajah jisoo,"perasaan wajahmu sama saja, cantik seperti biasanya"
"Ck lupakan saja! Ayo kita makan. Setelah ini kita harus segera masuk kelas kan" ajak jisoo yang kemudian menarik tangan nayeon menuju sebuah kursi kosong untuk mereka duduki
Jisoo dan nayeon pun mulai duduk berhadapan. Makanan yang mereka pesan tadi pun akhirnya datang juga. Jisoo maupun nayeon saat ini tengah sibuk dengan makanan mereka masibg masing.
Tapi tiba tiba saja atensi jisoo ter alihkannpada sesuatu.
"Mr. Oh aku baru saja memanggang cookies untukmu, tolong diterima ya" wanita itu tersenyun manis sambil menyerahkan biskuit buatannya pada sehun
"Sudah kubilang, aku tidak tertarik dengan biskuitmu itu" datar nya
"Mr. Oh bisa memberitahunkan makanan favorit anda. Aku dengan senang hati pasti akan membuatkannya~"
"Aku suka memakan–"
Sehun nampak melihat sekelilingnya dan matanga langsung berhenti saat mendapati jisoo yang ternyata sudah menatapnya dari tadi.
"Aku mau memakannya" ucap sehun, diakhiri dengan seringai laknatnya
Jisoo yang sadar pun buru buru menutup wajah nya dengan tangan.
Kyaa! Kenapa mr oh melihat ku begitu sih?!, batin jisoo yang saat ini merasa terintimidsi dengan tatapann sehun yang mematikan itu.
"Ayo kita kembali ke kelas nay!" Jisoo langsung beridiri dari duduknya
"Ada apa? Bahkan mi burung dara ku belum habis" protes nayeon
"Nanti saja aku ceritakan! Ayo ikut cepat" sahut jisoo dan nayeon pun langsung menurut saat sahabatnya itu menarik tangannya keluar dari cafetaria kampus
🌚
"Oh jadi karna itu? Lagipula kenapa kau ceroboh sekali sih?!" Omel nayeon seraya menyundul kepala jisoo dengan tangannya
"A-aku tidak tau kalau itu mr.oh" cicit jisoo
"Ck! Dia terlihat normal, sama sekali tidak menyinggungmu soal itu kan?"
Jisoo menggeleng,"mungkin sekarang belum. tapi nanti setelah pelajarannya, mungkin dia akan melaporkan ku pada rektor"
"Berbicara lah padanya, dan jelaskan semuanya" suruh nayeon
"Aku bahkan tidak berani menatapnya, bagaimana bisa berbicara dengannya" jisoo mulai mengigiti kukunya seraya memikirkan sesuatu agar dia bisa terbebas dari masalahnya
Otak jisoo selalu saja buntu jika harus mencari jalan keluar atas masalahnya ini.
"Yasudah pasrah saja dan tunggu tindakan mr.oh— kemungkinan terbaiknya, kau akan dimaafkan. Dan kemungkikan terburuknya kau akan di drop out"
Balas nayeon entengJisoo sendiri sebenarnya setuju dengan kemungkinan nayeon itu. Tapi jika dilihat dari sifat tegas dan tampang garangnya, sepertinya dia akan di drop out dari kampus karna mr.Oh sangat jarang memaafkan mahasiswanya.
Setelah berkecamuh dengan fikirannya akhirnya jisoo memutuskan sesuatu,"aku akan berbicara padanya setelah mata kuliahnya selesai"
🌚
"Kurasa pelajaran kita sampai disini saja, selamat siang"
Setelah mengakhiri mata kuliahnya, mr.oh langsung keluar dari ruangan kelas. Jisoo yang melihat itu pun segera berdiri dari duduknya berniat menyusul pria itu. Sesampainya di luar ia malah tidak melihat siapapun—cepat sekali pria itu menghilang. Pikir jisoo.
Jisoo mulai berjalan menuju ke arah ruangan mr.oh untuk langsung menemui pria itu di dalam ruangannya.
"Kau sedang mencari ku bunny?" Tubuh jisoo seketika menegang setelah mendengar suara bariton itu
Jisoo kemudian menoleh kebelakang dan mendapati sosok yang ia cari sedari tadi. Jisoo hanya berdiri membeku di tempat lalu pria itu langsung menghampirinya dengan langkah kaki lebarnya.
"M-mr.oh, aku ingin menjelaskan sesuatu" gugup jisoo
"Jangan panggil aku dengan sebutan itu bunny, just call me sehun—or daddy" pria jangkung itu mulai mengangkat dagu jisoo dan membuat mata mereka saling bertatapan sekarang
"Kelinci kecilku yang malang. Apa kah saat ini kau sedang ketakutan hm?"
Sehun menyeringai kemudian mengusap pipi jisoo"Mr—maksudku sehun, jangan seperti ini" cicit jisoo seraya menyingkirkan tangan sehun dari pipinya
"Lalu? Apa aku harus menyebarkan foto telanjangmu itu ke seluruh kampus bunny?" Jisoo dengan cepat menggeleng
"K-kumohon jangan lakukan itu. Aku akan menjadi asistenmu sampai kelulusan nanti, kumohon maafkan aku..."
"Kau tidak perlu membayarku ataupun membalasnya dengan apapun! Aku akan bekerja giat dan tidak akan mengecewakan mu sampai kapanpun mr.oh"
Sehun yang mendengar hal itu hanya tertawa kecil,
"bunny, jaman sekarang semuanya tidak gratis. Semua itu ada harganya""Dan untuk kesalahanmu kali ini, aku tidak akan menagih uang atau pun menyuruhmu bekerja untuk membuatku tutup mulut"
"Cukup Jadi sugar babyku, yang patuh dan setia" ucap sehun sambil menatap jisoo
Jisoo meneguk salivanya,"t-tapi aku tidak bisa menjadi sugar babymu"
"Why not?" Tanya sehun keheranan
"Ck! sayang sekali"
"aku tidak suka ditolak, jadi aku akan tetap memaksmu" ucap sehun seraya mengusap leher lalu menurunkan tangannya untuk meremas pelan payudara jisoo
"E-eunngh... baik!" Jisoo dengan mudahnya langsung langsung mengangguk patuh dengan pipi merah padamnya
"Bagus sekali, aku suka gadis penurut" sehun menyeringai lalu menjauhkan tangannya dari payudara jisoo
"Aku jadi tidak sabar untuk bercinta dengan mu bunny" bisik sehun, yang kemudian berlalu meninggalkan jisoo
Annyeong~🦄
Jangan lupa vote dan komen guyss supaya cerita ini cepet update.Seneng banget ngeliat chapter pertama aku banyak peminatnya🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh my lecture!
Short StorySemua ini berawal dari jisoo yang tanpa sengaja mengirim foto telanjang nya, ke dosen paling seksi di kampus. Rate 17++💦