KDL 1.

1.3K 16 0
                                    

Hayyie, what's u'r day? Nice day, or bad day?

Jangan lupa bersyukur dan tertawa hari ini. Eits, follow dan vomment nya jangan dilupain dong.

Yuk langsung baca, happy reading and enjoy guys.

⟩⟩⟩⟩⟩

Semua murid Dervangga hari ini sedang di kumpulkan di aula sekolah, setelah selesai melaksanakan jam istirahat para murid langsung di arahkan ke dalam aula.

Mereka belum tahu pasti, untuk apa mereka di arahkan ke dalam aula. Namun yang pasti, sebagian tersenyum girang karena tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran. Ah memang dasar anak sekolah! Maunya cuma jamkos, dan libur.

"Selamat siang anak-anak bapak, yang bapak cintai." Ucap pembina OSIS di depan podium - Pak Fanzul.

"MASIH PAGI PAK, MASIH JAM SEMBILAN LEWAT." Jawab semua murid serentak.

"Oh iya masih pagi ya, yasudah lah kan terserah saya."

"Ngomong-ngomong, kalian tau kenapa kalian dikumpulkan disini?"

"Enggak! Kan bapak belum kasih tau, gimana sih" Jawab Morgan, dia salah satu anggota Cerlaga. Dia tampan, sayangnya sedikit tidak waras.

"Hei Morgan, siapa yang suruh kamu menjawab?!" Ucap Pak Fanzul, membuat Morgan membulatkan matanya.

"Lah, kan bapak nanya ya saya jawab dong. Daripada bapak di kacangin? Mau emang?"

Begitulah, Morgan jika sudah bersatu dengan Pak Fanzul.

"Terserah kamu."

"Dih, bapak kayak cewek baperan."

"Sudah Morgan sudah. Saya mengumpulkan kalian disini karena saya akan mengumumkan Wakil ketua OSIS baru kita, karena Giantaro Wicaksono sudah mengundurkan diri beberapa hari lalu," Ujar Pak Fanzul menjelaskan.

"Dari beberapa murid yang sudah mendaftarkan diri mereka, hanya akan ada satu yang terpilih. Ya gak mungkin dong waketos nya ada tujuh, ketos nya cuma satu ya ges ya."

"Widihhh, Bapak makin gaul aje." Seru Morgan.

Pak Fanzul mengambil sesuatu dari dalam kotak yang ada di tangannya sejak tadi, "Jadi waketos baru kita adalah-"

Pembina OSIS itu membuka kertas yang ia ambil, membaca tulisan di dalamnya dengan mulut komat-kamit bak dukun yang lagi baca mantra.

"Alukanya Cynthiara Alona,"

Semua riuh bertepuk tangan. Lalu sang pemilik nama maju ke depan, untuk menampakkan dirinya, gadis cantik itu tersenyum manis, menampilkan lesung pipi pada pipi sebelah kiri nya.

"Iya, jadi ini dia. Si cantik ternyata yang jadi waketos, selamat bertugas nak semoga dapat bekerjasama dengan baik bersama Kevdaniel." Pak Fanzul memberikan selamat, sekaligus memberikan almamater sebagai tanda Aluka adalah waketos sah Dervangga.

"Beautiful is win." Pekik salah satu murid perempuan, yang entah suara siapa itu.

Aluka memakai almamater nya, masih dengan senyum manis yang ia tunjukan.

"Kevdan, sini dong kamu. Gimana sih ini ketosnya," cetus Pak Fanzul.

Kevdaniel maju, berdiri di samping Aluka. Mata tajamnya terlihat menawan, membuat para gadis memekik senang.

"Selamat bekerjasama untuk kalian berdua, semoga dapat terus memajukan sekolah ini ya." Ucap Pak Fanzul lagi.

Ketos dan Waketos. Jabatan yang banyak diincar oleh murid-murid, namun tak sedikit juga yang tak ingin menjabat sebagai Ketos dan Waketos.

Acara jabatan baru waketos Dervangga sudah selesai, semua dibubarkan dan kembali ke dalam kelas mereka masing-masing. Kecuali dua insan yang masih menjadi pusat perhatian.

"Gue bakalan berusaha memahami Lo." Ucap Aluka, mata nya menatap mata elang sang Ketos.

"Gak perlu memahami Gue, Lo cuma perlu memahami manusia-manusia ribet yang masih menganggap OSIS adalah babu sekolah." Kata-kata nya panjang, namun menusuk.

"Kita bakalan kerjasama mulai sekarang, kalo Gue aja gak paham sama Lo, gimana caranya kita bisa berhasil?"

Tak menjawab. Kevdan justru acuh dan pergi begitu saja dari hadapan Aluka, mungkin kata-kata Aluka ada benarnya.

Itu adalah awal bagi Aluka maupun Kevdan, awal yang membuat mereka dekat, awal yang membuat mereka juga tak ingin saling terpisah.

Aluka juga berjalan keluar dari aula, tersenyum hangat kepada beberapa murid yang menyapanya. Meski memiliki sorot mata yang sedikit tajam, gadis itu selalu berusaha terlihat hangat. Kecuali kepada...

"Woi babu sekolah, gila ya Lo udah naik jabatan aja. Sandingan sama pacar Gue lagi Lo." Dia Aikalla Rekansha, gadis sarkas dan toxic yang selalu mencecar siapapun yang mendekati Kevdan.

Aluka diam, hanya tersenyum sedikit sinis. Tak berniat sedikitpun untuk menanggapi gadis gila hormat di depannya itu, Aluka berjalan menjauh benar-benar tak menghiraukan Aikalla.

⟨⟨⟨⟨⟨

Yuhuuu, gimana nih??? Yuk komen yukkk, sekalian vote gaisss. Biar semangat nih nulis nya xixi.

Kevdaniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang