KDL 9.

546 14 0
                                    

Annyeong. Ay mau minta maaf karena beberapa hari ini gak up.

How's u'r day bbe? Kalian baik-baik aja kaann?.

Gak mau banyak basa-basi, selamat membaca. Dan jangan lupa vomment juga follownya.

⟩⟩⟩⟩⟩

Aluka mengerjapkan matanya, terbangun dari tidurnya yang lumayan nyenyak. Mata yang masih setengah mengantuk itu menatap Kevdan yang sudah rapih, berada di ambang pintu seraya melipat kedua lengannya di depan dada.

"Gimana tidur nya, nyenyak babe?"

Aluka mengucek matanya yang masih terasa sedikit berat, "Kak. Aku males sekolah deh, kenapa harus sekolah terus." Gumam Aluka.

Kevdan berjalan maju, memasuki kamar. Membuka dasinya, dan kancing seragam nya sendiri.

"Ehh, mau ngapain kak?" Tanya Aluka sedikit takut.

"Gak mau sekolah kan?—"

Aluka terperanjat, langsung bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun kevdan menahan lengannya.

"Dengerin dulu kalo orang mau ngomong."

"K - kak."

Cup.

Kevdan mengecup singkat dahi Aluka.

"Kita izin aja hari ini. Ke pantai. Mau?"

Seketika senyum Aluka langsung terbit, "Mauu" jawab Aluka antusias.

"Ya udah siap-siap sana." Ucap Kevdan sembari melepaskan genggamannya pada lengan gadis itu.

Kevdan meraih ponselnya, mendial nomor seseorang.

"Gue sama Aluka izin hari ini, bilangin ke wali kelas Gue sama Aluka."

"Mau ngapain Lo berdua. Wah, curiga Gue." Jawab seseorang di seberang telepon.

"Pantai."

"Gak ngajak Lo."

"Tinggal ngikut."

Tut.

Sambungan telepon langsung di putuskan sepihak oleh Kevdan. Kevdan melangkah kan kakinya keluar dari kamar, membiarkan Aluka yang masih membersihkan diri.

Tak berselang lama, gadis itu selesai. Sudah cantik dengan balutan kaos biru polos dan celana kulot hitam, tak lupa Hoodie hitam yang berada di lengan gadis itu.

"Udah?" Tanya Kevdan.

"Udah, Kak. Kita beneran izin?"

"Iya. Everything you want babe."

Ucapan Kevdan membuat Aluka tersipu malu, pipinya sedikit memerah karenanya.

Kevdan mencubit pelan pipi chubby itu, "Blushing cie." Ledek nya.

"Ih, apa sih Kak."

Mereka berdua lalu keluar dari apartemen Kevdan, bergegas pergi ke pantai menggunakan mobil laki-laki itu.

"Kita berdua aja, Kak?" Tanya Aluka.

Kevdan menengok sebentar, melihat wajah Aluka lalu senyum simpul terbit di sudut bibirnya.

"Enggak. Ada beberapa anggota aku di sana, gapapa kan?"

"Gapapa, Kak. Lebih rame kan asik."

Tangan kevdan terulur mengusap lembut kepala gadisnya.

Tak perlu waktu lama, mereka berdua telah sampai. Ternyata sebagian anggota Cerlaga sudah ada di sana, dan tengah mempersiapkan untuk makan siang mereka, karena sebentar lagi sudah masuk waktu makan siang.

"Bos. Sering-sering lah kayak gini, kan enak haha." Ucap Morgan, seraya menepuk pelan bahu Kevdan.

Kevdan hanya sedikit terkekeh menanggapi anak itu.

"Aku ke sana dulu ya babe, kamu bebas mau kemana pun asal balik ke sini lagi." Ucap Kevdan yang di angguki oleh Aluka.

Aluka pergi dari sana, berniat untuk melihat-lihat sekitar pantai. Menikmati setiap hembusan angin, yang menerpa dirinya. Aluka tersenyum, tubuhnya menjadi ringan seolah semua luka nya ikut terbang terbawa angin.

"Aluka. Lo sendirian?" Angga, yang Aluka tahu bahwa laki-laki yang menyapa nya itu adalah Angga, salah satu anggota Cerlaga juga.

"Iya, Kak. Kevdan lagi ke toilet kayaknya."

Angga menyeringai, "Kenapa Lo mau sama Kevdan, gak mau sama Gue aja, Al?"

Langkah Angga semakin mendekati Aluka, membuat gadis itu menjauh dengan berjalan mundur.

"Kak. Apa maksud Lo?"

"Nothing. Tapi Gue... Tertarik sama tubuh Lo." Angga meraih lengan gadis itu.

"Kak, lepasin!"

Aluka berusaha memberontak, mencoba melepaskan cekalan tangannya dari Angga. Laki-laki berparas tampan yang kini menjelma bak monster bagi Aluka.

"Ayo kita bermain-main sebentar, sayang."

"Kak, please. Jangan begini."

Mata Aluka sudah bergetar, menahan tangis.

BUGH.

"BAJINGAN LO!"

Arion datang, menendang tubuh Angga dengan sangat kencang, hingga laki-laki itu tersungkur.

"Rion. Gue takut."

Arion langsung memeluk tubuh bergetar Aluka, mengusap punggung gadis itu dengan lembut.

"I'm here right now, calm down oke." Ucap Arion.

"Arion, Arion. Lo juga cuma ngincer tubuh nya aja kan?" Ucap Angga dengan seringai di sudut bibirnya.

"Sialan! Masih bisa Lo ngomong gitu!"

Arion hendak menghampiri Angga dan memukul laki-laki itu kembali namun tertahan oleh pelukan Aluka.

"Gue bawa Lo ke Kevdan dulu, habis itu Gue hajar manusia bajingan itu. Ayo, Alona."

⟨⟨⟨

Nungguin scene Arion, Kevdan juga Angga berantem gak nihhh? Kayaknya akan seru kalo mereka ribut besar-besaran hehe.

Anw, jangan lupa vomment, kak.

Kevdaniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang