Halo, gimana hari ini? Hari kemarin? I hope u fine. Jangan lupa bersyukur dan tertawa hari ini, follow dan vomment nya juga jangan dilupain okkei.
⟩⟩⟩⟩⟩
Kevdan, laki-laki itu berjalan menyusuri koridor sekolah. Tangan yang di masukan ke dalam saku, membuatnya terlihat semakin dua kali lipat lebih tampan.
Ia memasuki ruangan OSIS, mencari beberapa proposal yang harus ia kerjakan.
"Ck, dimana sih proposal nya!" Gerutunya kesal, Kevdan tidak melihat wujud proposal itu membuatnya kesal.
"Kak-"
Cup.
Tepat sekali. Kevdan berbalik, dan tak sengaja bibir nya menyentuh bibir Aluka. Gadis itu terpaku, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Mata mereka bertemu, untuk beberapa saat.
"E - eh, sorry." Ucap Kevdan, seraya membenarkan posisinya.
Aluka menyentuh bibirnya, "please tell me, if that's just a dream." Ucapnya dalam hati.
"Kenapa Lo, diem aja. Nagih Lo sama bibir Gue?!" Kevdan berbalik, tak di pungkiri laki-laki itu juga sedikit terkejut.
"G - gak! Apaan sih Lo kak."
"Ngapain Lo kesini?"
Aluka membuka tas nya, mengambil proposal lalu memberikannya kepada Kevdan.
"Cuma mau ngasih ini, Lo nyari ini kan?"
Kevdan meraihnya, pantas saja ia tak menemukan nya. Ternyata Aluka yang membawanya.
"Gue udah kerjain itu, untuk acara bulan depan juga udah Gue handle."
Kevdan tercengang dengan ucapan gadis itu, Aluka mengerjakannya sendiri?.
"Kita partner disini, kenapa Lo-" Ucapan Kevdan terpotong, saat jari lentik Aluka menyentuh bibir nya.
"Gue gak bermaksud untuk kerja sendiri kok, kalo kakak gak suka sama proposal nya, kakak bisa bikin ulang, atau bilang aja di bagian mana yang salah, biar Gue yang kerjain lagi."
Setelah nya gadis itu pergi, Kevdan masih terdiam. Aluka satu tahun lebih muda darinya, namun sifatnya menunjukkan bahwa ia sudah dewasa.
Kevdan teringat seseorang, seseorang di masa lalu nya yang sama persis dengan Aluka.
"Woi! Bengong aja Lo!"
Satu tepukan di pundaknya membuat Kevdan tersadar dari lamunan, Morgan mengacau nya.
Mata elang itu menatap Morgan, sedikit tak suka karena merasa terusik.
"Markas." Kevdan melempar proposal itu keatas meja, lalu melangkah keluar bersama Morgan.
Banyak pasang mata yang melihat Ketua dan anggota inti dari geng Cerlaga itu, di setiap koridor yang mereka lewati.
Gedung kecil di belakang sekolah, di jadikan senyaman mungkin untuk markas mereka. Memang sederhana, tapi itu membuat mereka nyaman.
Beberapa anggota Cerlaga lainnya sudah berada di sana, bermain game, atau sekedar numpang tidur.
Ketua OSIS bolos? Ya. Hanya Kevdan yang berani melakukan itu, sudah berulangkali guru menegur tindakannya namun Kevdan adalah Kevdan.
"Kev, gimana tadi rasa Waketos itu?" Morgan tersenyum jahil, melemparkan pertanyaan yang membuat Kevdan sedikit jengkel.
"Rasa? Wah apa nih bro, ketinggalan apa Gue tentang pak bos?" Sahut Arakka - inti Cerlaga.
"Wait, wait. Maksud Lo rasa, jangan bilang kalo-?" Giantaro Wicaksono - mantan Waketos yang juga inti Cerlaga. Ikutan menyahut.
Lagi-lagi mata elang itu melirik Morgan, membuat Morgan terkekeh geli karena merasa berhasil menggoda sang ketua.
"Gue gak ngapa-ngapain."
"Yakin gak nih pak bos, haha. Tadi siapa yang abis ci-"
"Gak sengaja!" Jawab Kevdaniel dengan cepat.
⟨⟨⟨⟨⟨
Yuhuuuu, vomment dan follow yuk jangan lupa yukk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kevdaniel
Dla nastolatków»»» Mata tajam, rahang yang kokoh, dan tubuh yang atletis. Siapa yang tidak akan tertarik kepada ketua geng sekaligus ketua OSIS kebanggaan Dervangga? Dia Kevdaniel Kingvergas, si pemilik mata tajam, setajam elang. Ia sunyi, sedikit bicara, namun ma...