KDL 6.

724 12 0
                                    

Annyeong!!!

How was your day??? Fine?
Don't forget to vomment and follow guysss.
Happy reading <3!

⟩⟩⟩⟩⟩

Mereka bertiga berjalan keluar mall, masih dengan Kevdan yang terus menggandeng tangan Aluka posesif.

"Wajah Lo masih lebam, kita ke markas Cerlaga dulu aja ya. Gue obatin luka Lo," ucap Kevdan, sembari memperhatikan wajah Aluka.

"Gak usah kak, Gue-"

Langkah Kevdan terhenti, melepas genggamannya pada tangan Aluka. Aluka melihat heran ke arah Kevdan, apa yang salah?.

"Kak, kenapa?" Tanya Aluka.

"Mikir."

Aluka benar berpikir, ada yang salah kah dengan perkataan nya?.

"Lo miliknya sekarang, dia gak suka di panggil pake embel-embel 'kak' Lo harus terbiasa dengan itu, Luka." Gian bantu menjelaskan.

Kevdan menatap wajah Aluka lagi, "paham?"

Aluka mengangguk, "Maaf, gak tau. Terus Gue harus panggil Lo apa?"

"Sayang."

"Serius ya, Gue ngerasa Lo punya dua kepribadian deh." Ucap Aluka.

"Why?"

"Di sekolah sama di luar sekolah beda."

"Ck. Udah biasa Kevdan mah, kalo di sekolah sok kull."

Aluka terkekeh, melihat raut wajah Kevdan yang mendadak berubah menjada masam.

"Canda bos!"

Mereka kembali berjalan, menuju parkiran mengambil mobil Kevdan.

Mata Aluka tak sengaja melihat seseorang, Ayahnya. Tubuhnya bergetar, keringat dingin mulai bercucuran.

Kevdan memperhatikan gadisnya, "hei, kenapa Luka?"

"A - ada a - ayah, Kev."

Mata Kevdan menelisik, mencari seseorang yang sudah membuat gadisnya ketakutan.

"A - ayah kesini."

Kevdan langsung merengkuh tubuh Luka, menyembunyikan gadis itu dari Ayahnya.

Pria setengah baya itu melewati Kevdan dan Gian, tanpa melihat Aluka.

"Diem. Gue gendong sampe mobil."

Kevdan menggendong Aluka, Aluka menyembunyikan wajahnya pada tengkuk leher Kevdan.

Kevdan membawa tubuh Aluka masuk kedalam mobil dengan hati-hati, ia tidak membiarkan Aluka menahan rasa takutnya sendirian.

Aluka duduk di atas pangkuan Kevdan, tentu saja atas kemauan Kevdan.

"Nyetir, Gi."

Gian hanya mendengus sebal, melihat sang ketua mulai bucin dengan Aluka. Padahal sebelumnya Kevdan selalu terlihat sarkas dengan gadis itu.

Kevdaniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang