🌻🌻🌻
Lisan bisa saja berbohong, tetapi mata tidak akan perna berbohong.
🌻🌻🌻
.
.
.
.Pertemuan Kiya dan Arka begitu sangat singkat. Padahal Masi banyak hal yang ingin Kiya ceritakan padanya, disisi lain Kiya harus mengerti bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengeluh pada sahabatnya itu. putri bungsu pak ustadz Ahmad ini harus mengerti bahwa sekarang semua orang yang dulunya selalu ada di saat Kiya ingin menangis telah berubah. Bukan berubah jadi Ultraman! Tapi begitukan kalau sudah dewasa? Semua orang akan sibuk dengan urusan masing-masing tak lain untuk masa depan yang cerah. Contohnya Arka dan Yura. Dulu kedua sahabatnya itu selalu ada kapanpun Kiya menghubunginya. Bahkan sekarang mengetahui kabar mereka saja hanya lewat story Instagram. Sama seperti Kiya hanya sibuk pulang pergi kerja saja.
Walaupun tidak seperti yang Kiya inginkan hidup tetaplah hidup, takdir tetaplah takdir dan mati tetaplah mati. Begitulah perjalan kita. hidup melihat takdir dan pada akhirnya mati juga.
"Hujan di langit hujan di mata" monolog anak perempuan itu ketika melihat awan mulai menghitam pertanda hujan akan turun.
Hujan salah satu tempat persembunyian air mata kiya, ketika hatinya tersakiti dan air matanya tak bisa lagi ia tahan , maka anak perempuan itu meminta awan untuk secepatnya menurunkan hujan.
Dan bila hujan itu benar benar turun? maka ia akan berlari, menari, dan bergembira di bawah hujan deras itu, ia tertawa layaknya seorang anak kecil yang bergembira melihat air hujan.kiya sangat pandai mengekspresikan tangisannya, sehingga orang yang berada di sekitar nya merasa bahwa ia baik baik saja, kiya menangis tapi tak ada yang mengetahui bahwa ia sedang menangis, karna ia menari dan tertawa di tengah hujan yang deras.
Sungguh, anak perempuan yang malang.
"kemarin hujan hari ini cerah, ya!! begitupun dengan kehidupan, kemarin sedih hari ini bahagia, sesimpel itukah kehidupan? juga merasa diri paling tersakiti tapi matanya tak perna melihat ke sisi lain. Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan aku! Kata orang 'syukuri saja dan jalani, lagian itu pilihanmu toh?'Kataku, 'my way is mountain'."
Hujan lebat membuat kiya harus berteduh di salah satu rumah orang tak dikenal. Dan tulisan prosa diatas Kiyalah yang menulis ditembok rumah orang yang tak dikenal itu.
Kebiasaan kiya yang selalu menulis-nulis kalimat apapun yang terlintas di benaknya terbawa, kiya tidak sadar bahwa ia sudah mengotori tembok rumah orang yang tidak ia kenal.
Pagi hari kiya melewat rumah tempat ia berteduh kemarin sore, begitu sangat terkejut ia melihat Sebuah balasan dari seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Tertulis tepat di bawa tulisan prosa kiya.
"kamu tahu apa yang bisa di pelajari dari hujan? Walaupun hujan itu jatuh terus menerus tetapi ia tidak pernah merasakan sakit, dan akan kembali lagi saat waktunya tiba, seperti hujan di langit hujan dipipi".
Tulisan itu Membuat kiya semakin penasaran apa maksud dari kalimat tersebut. Kiya mengobrak Abrik tasnya layaknya seorang yang mencari sesuatu, pulpen itu sudah ia genggam Kiya mulai membalas kalimat tersebut.
"aku nggak paham maksud dari tulisan kamu. Tolong di perjelas ya? Salam kenal aku kiya.:)"
kurang lebih seperti inilah balasan tulisan Kiya.
Kini langit terlihat menguning saatnya kiya pulang. Hari ini kiya benar-benar terlihat bahagia, bukan karna topeng mataharinya namun ini benar-benar raut wajah kiya saat lagi bahagia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Hitam Kiya Kirana ( On Going )
RandomKiya yang selalu menganggap dirinya tak bisa menjadi apa-apa, kiya marah terhadap semesta Yang tak adil baginya, kiya yang selalu merasa gagal dalam segala hal. Kata Kiya "bahagia itu ada di sekitar kita, contohnya keluarga!" Tinta hitam itu selalu...