Tinta Hitam Kiya Kirana ( On Going )

11# Arti kebahagiaan.

🌻🌻🌻

Cinta?!
Cinta adalah sumber kebahagiaan yang tak terbatas dan kebahagiaan itu sendiri adalah bentuk cinta.

🌻🌻🌻
.
.
.
.

" Hai. Kanagaraku....

Apa kabarmu? Aku harap baik-baik saja.
Anagata yang telah kita rencanakan, sudah pergi tanpa pesan.
Tidak perlu menyesalinya juga tak perlu membuang air mata berhargamu. Mendengar kau sudah memiliki wanita pendamping hidupmu aku bahagia, lama sudah senyum di wajahku hilang namun mendengar kabarmu ini senyum itu memekar lagi. Aku jujur aku bahagia.

Goresan tinta ini tidak bermaksud ingin menghadirkan tangismu, wahai kanagaraku.

Tahu ka kau wahai kanagaraku? Tangan yang selalu kau genggam kini sudah tak bisa lagi kanagaraku genggam. Namun dengan sekuat tenaga Aninmu ini menggoreskan tinta terakhir hanya untuk mengingatkanmu kala itu.

Masih ingatkah kau wahai kanagaraku?
Disaat amukan semesta menghampiri asmara kita, soraiku dalam batin tak ingin usai asmara antara kanagaraku dan Aninmu ini.

Namun Tuhan lebih menyayangiku.

Jika kelak goresan tinta ini sampai pada tanganmu, aku Aninmu berharap tak ada air mata penyesalan, jangan bersedih hati juga jangan mencari ku.

Karna jantungku akan selalu berdetak didalam dirimu.

Aku tak siap meninggalkan kanagaraku, tapi semesta tak ingin melihatku berlarut dalam lara yang mengunjungiku setiap hari.

Satu yang harus kau ketahui wahai kanagaraku.

Cintaku akan selalu Amerta hanya untuk seorang lelaki yang bernama Raden Agasta Keynan, dia adalah kanagaraku yang Nirmala."

Dari Aninmu kasihmu.

Anindita Indurasmi Harimurti

Begitulah isi surat yang telah di tulis oleh kekasih Raden Agasta Keynan yang tak lain Anindita Indurasmi Harimurti seorang wanita yang memiliki senyum indah secerah mentari pagi.

Pangeran yang masi lugu itu menatap penuh penghayatan wajah kakeknya ia sebisa mungkin memahami setiap perkataan kakeknya dan sebisa mungkin menjelaskan maksud dari tulisan-tulisan yang penuh makna namun rumit untuk dipahami oleh anak berumur tujuh tahun.

"Kek. Maaf Pangeran belum paham apa yang kakek bilang, tapi siapa sebenarnya Anindita Indurasmi Harimurti itu? Bisakah kakek cerita sedikit tentangnya?" Ucap Pangeran dengan sangat dewasanya, padahal ia masi berumur tujuh tahun.

Mendengar cucunya itu bertanya, Raden menatap cucunya sembari memberikan senyum tipis.
Kini Pangeran duduk dalam pangkuan kakeknya. Ia dengan serius ingin mendengar kan cerita siapa sebenarnya wanita itu.

Raden yang melihat raut wajah serius Pangeran akhirnya menceritakan siapa sosok wanita yang disebut Anindita Indurasmi Harimurti.

"Dia adalah wanita yang kakek sayang, wanita yang selalu menjadi obat bagi kakek. Hingga akhir hayatnya ia akan selalu menjadi penyembuh bagi kakek. Bahkan kepergian Aninku hukuman bagi kakek, cinta kakek akan selalu abadi untuknya. Kakek tak tahu harus mulai dari mana menceritakan kasihku Aninku, begitu banyak lembaran yang sudah kakek lalui bersamanya, kelak Pangeran akan tahu sendiri, saat ini waktunya belum tepat untuk mengetahui kisah cinta. Pangeran Masi terlalu kecil untuk tahu cerita seperti ini."