🌻🌻🌻Hargailah apa yang ada pada dirimu.
Bersyukurlah pada fisikmu.
Dan cintailah setiap anggota tubuhmu.
🌻🌻🌻Di sebuah sore yang temaram, suara serekan Sendal dari wanita berambut pendek sebahu dengan Hoodie biru tua, celana jeans panjang. Kiya baru saja membuka pintu rumahnya berjalan begitu pelan menikmati sore hari.
"Pagi pak RT" sapaan Kiya.
"Udah sore nak Kiya!" Balas pak RT sambil berdecak. Sedangkan Kiya hanya tertawa garing.
"Malam, bude!" Sekali lagi sapaan Kiya pada bude Novi sang pemilik warung gado-gado.
"Soreee Mbak Kiya! Ini baru soreee!" Bude Novi Sedikit menaikkan intonasi suara kesal pada anak bungsu perempuan dari ustadz Ahmad. Sekali lagi Kiya hanya tertawa renyah.
Sambil melanjutkan jalannya."Kak! Kak Kiya!! Mau kemana?" Teriak Candra yang baru saja keluar dari pintu masjid.
"Surgaa!" Sahut Kiya pada Candra. Lalu tersenyum dan melanjutkan langkahnya tidak menghiraukan Chandra yang berlari kecil ke arahnya.
"Tunggu aku kak!" Mendengar teriakan Chandra untuk kedua kalinya ia menghentikan langkahnya itu.
"Kenapa lagi?" Tanya Kiya.
"Nanti kalau kak Kiya mau balik aku nitip ice cream. ya?"
"Surga nggak ada jualan ice cream, chanku."
"Nggak usah ngaur kak! Pokoknya nanti harus bawa ice cream Oreo satu, kalau bisa lebih juga nggak apapa." Tidak ingin ditagi uang ice cream, Chandra langsung berlari pulang tergompang gamping. Sedangkan Kiya memasang ekspresi wajah heran pada adik bontotnya itu. Padahal Kiya tidak ingin meminta uang.
Hari ini kiya tidak masuk kerja karna alasan sakit. yang padahal ia sudah terlihat sehat-sehat saja, kiya hanya ingin pergi kemana saja asal melihat langit biru. Katanya.
Di taman tepatnya.
Taman Kamboja yang tidak jauh dari kediaman rumahnya ini selalu menjadi tempat yang pas untuk melihat keindahan langit, mau itu langit biru maupun langit malam. Kiya selalu menyempatkan waktu untuk melihat tawa dari anak anak kecil disana, Terkadang kiya membawa banyak permen untuk anak-anak di taman.
Tetapi alasan utama kiya berada di taman itu, karna ingin melihat lebih jelas langit biru yang indah dan juga cerah.
Ketika anak perempuan itu bersedih terkadang ia memandang langit yang indah, tak lupa ia memuji sang penciptanya dan berterima kasih kepada Allah sang pencipta alam semesta ini, Anak perempuan itu selalu bersyukur dan merasa tenang setelah melihat indahnya langit yang di hiasi awan-awan lembut dipandang.
Tak lupa ia merenungkan nasibnya dan bertanya-tanya mengapa aku tak bisa seperti teman-temannya yang bisa melakukan apa saja di masa remaja, ucapan kiya yang selalu merasa tak bersyukur.
Namun setelah ia merenungkan kehidupan, lagi dan lagi Tuhan nya memperlihatkan kekuasaan, tak sengaja ia melihat seorang anak kecil yang memiliki kekurangan fisik. lalu hatinya berbicara dengan sendiri. "ya Allah maafkan hamba yang kurang bersyukur atas kesempurnaan yang telah engkau berikan, ya Allah terimakasih atas kenikmatan dan kesempurnaan yang telah engkau berikan padaku"
Ucap dalam hati kiya dengan senyum tipisnya.
Kiya dengan sikap ramah mulai mendekati seorang anak kecil yang memiliki kekurangan tersebut. Tentunya tidak dengan tangan kosong untuk mendekati seorang anak kecil yang duduk seorangdiri di taman bermain. Kiya membawa permen yang banyak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Hitam Kiya Kirana ( On Going )
RandomKiya yang selalu menganggap dirinya tak bisa menjadi apa-apa, kiya marah terhadap semesta Yang tak adil baginya, kiya yang selalu merasa gagal dalam segala hal. Kata Kiya "bahagia itu ada di sekitar kita, contohnya keluarga!" Tinta hitam itu selalu...