Part 4

647 21 0
                                    

#Silent

Part 4
*******

"Kamu beneran gak ikut ? " Tanya mama Lily ke Ethan anak sulungnya itu

"Gak ma.. hari ini Ethan ada ujian..
lagian juga nenek cuma sakit biasa aja kan ?? Papa ikut.. Vanessa juga ikut, jadi gpp kan ethan gk ikut ... " Jawab ethan sambil mengelus pipi adiknya yang disayanginya itu

"Yakin ni gk ikut?? " Tanya mama Lily sekali lagi memastikan

"Gak ma!!

"Adam ada loh disana.. bukannya kalian sudah lama ketemu.. kan lumayan kamu bisa ketemu dengan Adam. " Ucap mama Lily sekali lagi

Ntah kenapa disaat itu, Ethan sangat bersikeras untuk menolak ajakan dari mama nya itu.. setelah mamanya gagal membujuk Ethan, akhirnya mama Lily, papa Alexander dan Vanessa segera berangkat, adapun alasan mereka untuk pergi ialah, bahwa nenek dan yang juga ibu dari papa Alexander sedang sakit yang kabarnya penyakitnya sudah sangat mengancam jiwa..

Beberapa hari kemudian setelah urusan selesai, keluarga Alexander berencana untuk pulang, kepulangan mereka sebelumnya sudah diberitahukan kepada anak sulung mereka, Ethan sangat menantikan kepulangan orangtuanya itu, namun hingga sore menjelang malam, kepulangan orangtuanya tak kunjung datang, dan tepat pukul 22.00 wib, sekilas suara sirene ambulans memekakkan telinga nya,

Suara tangisan pecah sesaat Ethan mulai membuka pintu rumahnya, tangisan itu berasal dari Tante Dora, om Nando serta Adam yang membawa jasad kedua orangtua Ethan beserta Vanessa yang gosong dan tak dapat dikenali lagi tepat kehadapan Ethan..

Ethan bingung dengan semuanya itu, Ethan mencoba bertanya ke om Nando, dengan sangat berhati hati, Tante Dora menejlaskan semuanya, kalau mobil orangtuanya kebakar sesaat mereka hendak pulang, Ethan tak percaya sama sekali, dengan karangan cerita itu,

Bukan tanpa alasan Ethan tak percaya, Ethan sama sekali tak mengenali wajah dari ketiga jasad tersebut,

"Ini lihat.. " ucap Tante Dora yang menyerahkan beberapa barang dan bukti milik orangtuanya yang ditemukan tepat didepan jasad mereka

Ethan kemudian percaya, lalu teriak dan tangisan bertema hingga Ethan tak kuat lagi menahan tubuhnya yang sudah lemah,

Beberapa hari setelah pemakaman orangtuanya dan adiknya Vanessa, kehidupan Ethan berubah sama sekali, hidupnya hancur dan tak terarah, om nando selaku adik dari papa Alexander sudah berkali kali mencoba membujuk Ethan untuk tidak berlarut larut dalam kesedihan nya, om Nando juga berjanji akan menjaga Ethan, dan akan menganggap Ethan seperti anaknya sendiri .

"Om janji, om akan menjaga Ethan.. om sudah anggap Ethan seperti anak om sendiri . " Ucap om Nando dengan yakinnya

Dibalik kesedihan Ethan, dia mencoba untuk menerima semuanya, beberapa hari mengurung dirinya didalam kamar, akhirnya Ethan memberanikan dirinya untuk keluar dari kamar, sedetik melangkahkan kakinya keluar dari kamar, tiba tiba Ethan kembali masuk kedalam kamar, Ethan tak kuat mengingat semua seluk beluk rumah nya yang begitu banyak kenangan Dnegan orangtuanya, termasuk kenangannya bersama Vanessa.

"Kriiing... Kringg...."

Suara jam membangunkan Ethan dari tidurnya, Ethan mengucek matanya dan melihat jam masih menunjukkan pukul 00.20 WIB, rasa haus menyerangnya, Ethan perlahan memberanikan kembali dirinya untuk keluar, sesaat Ethan keluar dari kamarnya, tiba tiba saja Ethan mendengar sayup sayup suara yang berasal dari gudang bawah rumah mereka,

"Tante... Om.... ??? " Panggil Ethan Dnegan perlahan

Berkali kali Ethan memanggil Tante dan om nya itu, sembari melangkahkan kakinya perlahan, menuju gudang, kini langkah Ethan hampir sampai, tangan Ethan mulai penasaran untuk membuka pintu gudang itu, keringat Ethan mengucur deras, jantungnya berdetak kencang, Ethan tak tau sama sekali, apa dibalik pintu itu sekarang, sesaat pintu hampir terbuka tiba tiba saja...

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang