Part 7

463 21 0
                                    

#Silent

Part 7
******

Akhirnya Ethan menceritakan semuanya ke Finn, Ferdi dan Bagas..

"Berarti, Tante, om dan Vanessa, pergi setelah mendapat kabar bahwa nenek kamu sakit,? " Tanya Finn memastikan

"Iya, namun setelah itu, Tante Dora, om Nando, yang awalnya tak mau ikut, tiba tiba saja dudah berada di depan rumah dengan kabar kalau papa, mama dan Vanessa sudah meninggal..

Begitulah Ethan menjelaskan dengan rinci dengan beberapa lembar kertas ditangannya. 

"Meninggal karena apa? Kecelakaan??? " Tanya Ferdi

"Katanya seperti itu, namun wajah mereka sama sekali tak bisa ku kenali, karena bagian wajah mereka terbakar hangus, hanya beberapa barang milik papa dan mama ditemukan disekitaran mayat mereka,

Finn tak percaya bahwa mayat itu adalah pak Alexander, Fin kesal lalu merobek kertas yang berada ditangannya

"Lantas rumah itu milik siapa?? " Tanya Bagas

Ethan menjawab pertanyaan Bagas dengan menunjukkan kearah dirinya sendiri .

"Sudah kuduga,!! Tapi Adam seenak enaknya mengaku jika itu rumah mereka!! Geram Finn dan disambung Bagas yang sudah tak tahan lagi dengan emosinya.

"Tunggu... Tunggu .. Ethan.. apa kamu pernah mendengar sesuatu di dalam gudang kalian?? " Tanya Finn serius

Ethan mengangguk membenarkan pertanyaan Finn kepadanya..

"Maksudnya? Gudang?? Ada apa dengan gudang?? " Tanya Ferdi dengan bingung

"Kemaren, sewaktu aku mengantar Ethan pulang, aku mendengar ada jeritan kecil dan hentakan, aku mengikuti arah suara itu, dan ketemukan ada dibalik sebuah gudang, namun sial, gudang nya dikunci...

"Apa jangan jangan....

"Jangan jangan apa gas...

"Tapi, aku terlalu cepat mencurigainya

"Maksudnya gas?? " Tanya tiba tiba Sarah yang sedari tadi sudah mendengar semua cerita tentang Ethan

"Sarah?? Kok kamu bisa disini...???? " Tanya Bagas

"Tenang, jangan marah dulu, aku kesini, karena ada alasan juga, aku mau membantu Ethan!! Tante Dora emang pantas di buka kedoknya..

"Maksud kamu apa?m " tanya Finn

"Tante Dora sudah menipu kami, menipu ibu ibu yang lainnya.. dia emang pantas dihukum..

"Aku juga mau membantu... " Ucap rose tiba tiba sudah berada dibelakang mereka juga

"Rose ?? Kenapa kmu kesini??? " Tanya Finn

"Walaupun ku gk suka dengan dia.. tapi aku gak pernah membenarkan sesuatu yang berhubungan dengan kekerasan berlebihan seperti ini..

"Apa ini bagian dari rencana mu?? Berpura pura membantu Ethan, namun akhirnya kamu akan menyiksanya?? " Tanya Bagas marah

"Kamu tenang saja, aku gak seburuk yang kamu kira.. aku juga sudah muak dengan orang orang sok kaya seperti Adam, ternyata Adam hanya sebuah parasit.. dan parasit harus segera dimusnahkan.." cerca rose dengan kesal

"Tapi, bagaimana caranya,
karena aku yakin, seperti yang dibilang Finn bahwa sesuatu di dalam gudang itu, pasti ada hubungannya dengan semuanya ini..  " cetus Ferdi yakin

Mendengar Ferdi mengatakan demikian, seketika mereka semua terdiam,
"Aku ada ide.. mungkin bisa membantu kita untuk mendapatkan kunci dari Adam dan Tante Dora.. " usul Bagas sambil tersenyum manis kearah semuanya

"Apa ide kamu?? Jangan bilang kalau ini ada hubungannya denganku?? " Cetus Sarah yang sudah merasakan ide buruk dari Bagas

"Kamu tau aja, kita tau kan kalau Adam itu sangat menyukaimu???? Nah, kita bisa ambil kesempatan dari itu,... Sarah. Kamu berpura pura aja menerima Adam, terus setelah itu kamu minta Adam untuk mengajak kamu bermain main kerumahnya, terus kamu pasti akan diajak ngobrol tuh sama mama nya, nah.. kamu sekalian intai aja, kira kira Tante Dora itu, simpan kuncinya dimana..

"Setelah itu? Setelah itu aku dimutilasi ??? Aku gak mau ya!! Mereka itu psyhcoo, " tolak Sarah

"Kamu tenang aja, aku dan Ferdi akan menjaga kamu kok.. " iya kan fer??

"Iya.. kamu tenang aja Sarah.. " sambung Ferdi

"Tapi ku gak setuju, aku juga takut kalau mereka akan melukai Sarah, mereka itu gila, biar aku aja yang berurusan dengan mereka, lagian mereka semua kelihatan gila akan uang..." Cetus rose yang mengambil alih rencana itu

"Apa kamu yakin?? " Tanya Ethan yang menunjukan secarik kertas ke arah rose

"Kmu jangan remehkan aku.. " jawab rose dengan sedikit jengkel melihat Ethan

"Makasih rose.. kamu emang teman baikku.. " cetus Sarah lalu memeluk rose

************

Keesokan harinya, rencana mereka segera dimulai, rasa optimis terpancar dari mereka semua, namun semua tak berjalan dengan baik.. sedetik rencana itu akan berhasil, namun tiba tiba saja sebuah hantaman benda tumpul mengenai kepala rose,

Tante Dora sudah merasakan kecurigaannya ke pada rose beberapa menit setelah rose berkunjung, rose yang pingsan di masukan kedalam gudang lalu dikunci dengan rapat.

"Bodoh... Kenapa kamu bawa wanita itu masuk kesini?? " Tanya Tante Dora ke Adam anaknya

"Adam gk tau ma, tadi dia mau ngajak kerja sama untuk menghadirkan Ethan, karena Adam tau dari dulu, kalau rose sangat membenci Ethan...

"Tapi lihat sekarang, hampir saja, wanita itu membuka gudang.. " teriak Tante Dora lalu menampar Adam

Rose tersadar dari pingsannya, membuka perlahan matanya, dalam pemandangan yang samar samar itu, rose terkejut ketika melihat apa yang ada dihadapannya sekarang,

Tubuh yang kurus kering terbungkuk dengan mata sayu, dan kaki serta tangan terpasung besi itu kini menatap ke arahnya, bibir bergerak seakan ingin mengatakan sesuatu kepadanya, rose sangat ketakutan, rose menutup mulutnya, tangan gadis kecil melambai kearahnya, seakan ingin meminta tolong kepadanya, kini rose kembali menatap kearah wanita lemas yang sudah tergolek diatas pasungannya,

"Ini gila.. ini gila.... " Ucap rose sambil berdiri lalu mencoba membuka pasangan besi itu, namun berkali kali rose gagal membukanya

"Ayok terbukalah.. terbuka... " Teriak rose sekali lagi sambil membanting bantingkan tangannya ke arah besi itu

"Ethan.. Ethan... "

Terdengar suara pelan yang memanggil Ethan saat itu.. rose segera tau bahwa mereka adalah, pak Alexander, Bu Lily dan Vanessa..

"Ethan, Ethan baik baik saja... " Jawab rose yang tiba tiba saja menangis melihat kondisi mereka bertiga yang sangat memperihatinkan

"Finn.. Ferdi... Bagas... Ethan.. tolong.... ". Teriak rose yang merasa dirinya gagal

**********

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang