Part 10

449 11 0
                                    

#Silent

"Salah Paham"

Part 10
********

Bukti yang hampir kuat membuat Ethan berusaha untuk mencari jalan keluar bagi masalahnya sendiri, dengan beberapa petunjuk dari rose, Sarah dan Finn, akhirnya Ethan memberanikan dirinya untuk bertemu langsung dengan pak Handoko, Ethan ingin sekali mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi, sehingga kedua orang tua nya beserta adiknya dikatakan sudah meninggal..

Tanpa sepengetahuan yang lainnya, Ethan sudah bergegas menuju kantor lama papanya, disisi lain rose sudah menemukan kejanggalan ketika rose tanpa sengaja masuk keruang kerja papanya, rose melihat foto pak Alexander yaitu papa y Ethan sudah diberi tanda x, rose bingung kenapa dengan tanda itu, susah payah berpikir, ternyata rose terpikir bahwa tanda itu menandakan bahwa pak Alexander sudah meninggal, disel sela kekhawatiran nya itu, rose seketika melihat tanda yang lain nya, yaitu tanda yang disematkan diatas foto ok Wijaya, yaitu papa nya Finn .

"Ini kan pak Wijaya? Kenapa papa juga kasih tanda ke foto pak Wijaya, apa jangan jangan pak Wijaya mau dibunuh juga?

Rose meletakan kembali foto itu lalu bergegas menuju kantor papanya, rose ingin sekali tak membiarkan papanya melakukan hal yang keji lagi, apa lagi ini menyangkut dengan keluarga pak Wijaya.. rose sangat menyanyangi papanya, semuli dari kecil, rose sangat dimanja oleh papa dan mamanya, rose selalu mendapatkan apa yang dia mau, dan kali ini rose tak ingin papanya melakukan hal yang tak masuk diakal itu, rose tau hilangnya keluarga Ethan dikarenakan papanya dan om Nando,

Finn yang sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah saat itu tak lupa menggendong Amel yang saat itu sedang melihat papa mereka pergi untuk bekerja,  sebelum ok Wijaya pergi, pak Wijaya sempat menitipkan pesan ke Finn, ntah apa yang dibenak pak wijaya saat itu, dia merasakan sesuatu akan terjadi menimpa dirinya.

"Kalau papa gak ada, kamu harus jaga mama dan Amel, kamu sudah dewasa, dan kamu juga harus bisa lebih mandiri, jangan pernah mudah mempercayai siapapun, termasuk jika nanti kmu sudah mengantikan posisi papa, kamu jangan pernah mempercayai siapapun yang berada disana,

"Papa ngomong apa sih!!! Sudah pergi sana.. " sahut istrinya yang seakan tak suka arah dari pembicaraan itu

"Kamu mengerti Finn?? Papa lihat kamu selama ini sudah mulai berubah, papa senang melihat perubahan kamu sekarang, apa itu karena anak itu?? Anak dari pak Alexander?? Dia anak yang baik, sama seperti papanya, pak Alexander satu satunya orang yang papa percayai selama ini, namun setahun yang lalu, dia hilang begitu saja, dan hanya berita kematian nya saja yang muncul, papa yakin jika anak dari pak Alexander itu pasti juga orangnya sangat baik .. "

"Iya pak.. Finn janji dan Finn bakal ingat selalu kata kata papa.. " jawab Finn dengan tegas

"Kalau begitu, papa pergi dulu.. " ucap pak Wijaya lalu segera pergi

*********

Kalimat kalimat yang keluar dari mulut pak Wijaya, .membuat Finn khawatir, Finn yang sedang asyik menikmati sarapan paginya itu, tiba tiba saja merasa bahwa ada yang tak beres dengan papanya, rasa khawatir itu semakin tinggi, dan membuat Finn ingin menyusul papa nya dan memastikan bahwa hari ini papanya baik baik aja..
"Mama, Finn berangkat ya!! " " Ucap Finn lalu segera pergi keluar dan Dnegan cepat melajukan mobilnya

"Ada apa ini sebenarnya pa!! Apa papa sudah tau bakal ad sesuatu yang akan terjadi?? " Batin Finn

******
08.15 WIB
******

Pak Wijaya sudah tiba di kantornya begitu juga dengan pak Handoko yang terlebih dahulu sampai yang hanya berselisih beberapa menit, rose yang sudah mengikuti papanya dari tadi juga sudah sampai dan berjalan melalui lobby belakang, Ethan yang penasaran dengan semuanya juga sampai dan berdiri tepat berada di pintu lobby depan, tak sedikit orang yang melihat kehadiran Ethan saat itu, Ethan berjalan menuju meja scurity dan menanyakan keberadaan pak Handoko saat ini, setelah memalui bnyak pertanyaan akhirnya Ethan dipersilahkan untuk segera naik kelantai 5,

Ethan yang tanpa curiga bahkan tanpa perasaan apa apa saat itu hanya mengikuti kata hatinya untuk segera menemui pak Handoko, Ethan memasuki lift dan menekan tombol yang telah diberitahu pihak scurity kepadanya, lift tiba tiba berhenti tepat dilantai 4, beberapa orang masuk kedalam lift, sesaat lift akan menutup, tiba tiba saja Ethan melihat rose berada dilantai 4, Ethan bingung lalu bergegas keluar dari lift

"Permisi . Permisi..., "Ucap Ethan lalu keluar dari lift itu

Perlahan lahan, Ethan mengikuti rose, dan tiba tiba saja sebuah keributan kecil terdengar dari sebuah ruangan, dan teriakan tiba tiba menggema, rose berlari dan segera membuka pintu ruangan itu, betapa terkejutnya rose ketika melihat papa nya sudah menusuk pak Wijaya, rose berteriak dan itu membuat papanya terkejut,

"Rose, kamu .... Kenapa ada disini??? " Ucap papanya panik

"Ini.. ini.. bukan seperti yang kamu lihat... Papa gak sengaja, papa minta maaf... " Ucap lembut pak Handoko

Melihat papanya yang sudah terpojok membuat rose lemas berlutut, Ethan yang baru saja sampai, terkejut melihat darah sudah mengalir deras dari tubuh pak Wijaya, Ethan berteriak sambil memegang pisau itu agar pisau itu tak tercabut, jika pisau itu tercabut bisa bisa pendarahan akan terjadi dan itu bisa  mengakibatkan kematian bagi pak Wijaya,

Keributan itu membuat banyak yang melihat dan masuk kedalam ruangan, beberapa orang sudah memanggil ambulans dan polisi, mereka melihat Ethan sedang memegang pisau tepat di dada pak Wijaya

"Ada apa ini..? " Tanya Finn yang baru saj tiba di kantor papanya

"Pak.. pak.. Wijaya dibunuh di ruangannya ..

Mendengar itu, finn segera berlari, sebelum Finn sampai di ruangan papanya, rose dan papanya sudah terlebih dahulu keluar dari ruangan itu dan segera pergi menuju lantai 5 tepat diruangannya..

"Kenapa pa?? " Tanya rose sesaat merek sampai diruangan papanya

"Papa..papa... Papa gak sengaja...maafin papa rose...

"Papa gila..!!!!

"Kamu menyanyangi papa kan??? Papa , gak mau masuk penjara...

"Rose harus apa pa?

"Rose!!!  jika kamu menyanyangi papa,!!! Papa ingin kamu sekarang pulang dan lupakan ini semua, selanjutnya biar papa yang urus, papa juga gak ingin kamu terlibat..

"Tapi sebelum rose pulang, apa Papa juga yang membunuh pak Alexander??? " Tanya rose tegas

"Pak Alexander?? Apa kmu gila?? Papa gak pernah membunuh pak Alexander, walaupun papa berniat, tapi papa gak membunuh pak Alexander..

"Papa bohong ..!!!!!! Jawab rose, apa papa membunuh pak Alexander???" Tanya rose sekali lagi

"Gak.. pak Alexander belum mati, dia sekarang berada dalam tawanan nando dan istrinya...

"Digudang?? " Tanya sekali lagi rose memastikan

"Kamu tau dari mana rose???

"Rose mengerti pa!! Tapi papa tenang saja, rose gak akan membiarkan papa dipenjara.. " ucap rose sambil menangis mengingat kebaikan papa nya selama ini kepadanya

Disamping itu, setelah Finn sampai diruangan papanya, Finn melihat Ethan yang tepat berada didepan matanya sedang mendekap pak Wijaya sembari tangannya memegang pisau yang tepat berada di dada pak Wijaya

"Ethan!!! Kamu????? " Teriak Finn dengan kencang lalu mendorong Ethan Dnegan kuat sehingga Ethan terpental dan kepalanya mengenai sebuah meja kaca dan itu mengakibatkan kepalanya terluka dan seketika itu juga mengeluarkan darah segar

"Tangkap dia!!! " Perintah Finn ke beberapa pegawai dan sekuriti

Dalam sekejap, scurity segera mengamankan Ethan sebelum polisi datang, pak Wijaya segera dilarikan kerumah sakit dengan didampingi Finn yang masih berharap kalau papanya masih bisa tertolong..

Ethan yang takut dan panik, kini hany bisa menangis, dia tau kalau dia bukan pelakunya, Ethan hanya ingin mencari kebenaran tentang keluarga nya, namun sekarang Ethan harus berurusan dengan hukum, atas tuduhan tindak pembunuhan .

************

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang