✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷✯
"Seline!"
Langkah kaki Seline berhenti, menoleh kebelakang dan melihat Gerry yang mendekatinya.
"Kak Gerry, kenapa?" tanya Seline
"Lo gapapa? Tadi gue denger dari teman kelas lo, katanya masuk UKS?"
"Gapapa ko. Cuma sakit perut, biasalah." jawab Seline, keduanya melangkah bersama.
Gerry melirik Seline sekilas, "Datang bulan?"
Seline mengangguk sebagai jawaban. Untuk beberapa detik tak ada obrolan yang menemani langkahnya, hanya sapaan dari orang yang berlalu lalang dan mereka terlihat begitu canggung.
"Kak, kayaknya kita kepisah disini deh. Aku mau samperin ka Eza ke kelasnya." ucap Seline, Gerry mengerutkan keningnya tak mengerti, sadar akan kebingung Gerry, Seline cepat-cepat menjelaskan. "Tadi kak Eza bantu memapah aku ke UKS, aku belum bilang makasih jadi sekarang aku mau cari dia." lanjutnya.
"O–oh.. yaudah kalau gitu."
Seline tersenyum lalu melangkah menjauhi Gerry. Sementara Gerry masih setia di tempatnya, memperhatikan Seline yang semakin lama menghilang dari pandangannya.
"Woy! Bengong aja, kesambet lu."
Gerry memejamkan matanya, terkejut dengan kedatangan Anjani yang tiba-tiba.
"Siapa cewek tadi? Si Seline Seline itu?" tanya Anjani
"Hem." Gerry mengambil langkah untuk kembali ke kelasnya, tentu saja Anjani mengikutinya di samping.
"Lo seriusan suka sama dia?" Anjani kembali melontarkan pertanyaan.
"Iya!"
"kok bisa?"
"Ya karena gue normal, Jan.. makannya gue suka cewek!"
Anjani tersenyum kecil, "gue juga cewek, lo gak suka gue?"
"Lo bukan tipe gue!" lalu Gerry masuk ketika sampai di kelasnya, Anjani tidak ikut masuk, ia hanya tersenyum, senyuman yang membuat orang berpikir bahwa Anjani tengah menahan rasa cemburu.
Anjani menyukai Gerry? tidak, mungkin cemburu karena melihat teman dekatnya mulai dekat dengan wanita lain?
Anjani jadi ingat waktu dimana Theo, Gerry dan Reyen yang tak bisa melakukan apa-apa saat pertama kali menginjakkan kaki di sebuah sekolah menengah pertama negeri. Saat itu ketiganya nampak asing dengan hal-hal yang tak pernah mereka lakukan, mungkin karena mereka terbiasa hidup di lingkungan yang mewah, sebab keluarga mereka yang terbilang kaya. Anjani saat itu memiliki ketertarikan hingga berani untuk mengajak ketiganya berteman. Ia mengenalkan banyak hal pada mereka, dari cara jajan di kantin yang desak-desakan, beli gorengan dengan uang pas-pasan tapi minta kembalian, bahkan sampai cara membolos dari kelas dengan melewati pagar hingga celana Theo robek pun Anjani yang mengajarkannya. Itulah mengapa mereka berempat sangat dekat sampai tidak sedikit orang mengira bahwa Anjani mengencani salah satu dari mereka.
Namun kini mereka sudah duduk di bangku SMA, sudah berani melangkah sendiri tanpa melibatkan Anjani, terkadang Anjani merasa jika hadirnya kini tak lagi dibutuhkan, dan itu benar-benar membuatnya sedikit terluka.
✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷 <3✯
KAMU SEDANG MEMBACA
KERTAS USANG
Teen FictionAmora memiliki hobi yang unik dari kebanyakan wanita diluar sana, yaitu menulis kata demi kata untuk pujaan hatinya. Reyen Mateo Putra. Semua tulisan itu tercatat dengan baik di buku diary miliknya. Namun suatu hari ia melupakan buku itu di kantin s...