05ヾpengalaman baru seline.

22 4 0
                                    


✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷✯

Amora melangkah melewati Reyen yang baru saja keluar dari mobilnya. Ia berdeham dengan sengaja untuk menyadarkan Reyen. Ketika laki-laki itu sadar akan keberadaannya, Amora berpura-pura merapikan rambutnya dan berusaha setenang mungkin. 

Reyen melihatnya dengan alis yang bertaut. Lalu melangkah pergi mengabaikan Amora. Amora berdecih, merotasikan bola matanya lalu berusaha mengejar Reyen.

 "Kak, gue udah hapus akun Instagramnya!" kata Amora yang berjalan di belakang tubuh Reyen. 'Ni cowok dari belakang aja keliatannya tetap ganteng...'

"Gue akan tetap kasih lo pelajaran." jawab Reyen tanpa menoleh, lantas ia pergi dengan langkah yang lebar agar Amora tak dapat menyamainya. 

Amora terbelalak di tempatnya, ia tertawa hambar sembari mengatai Reyen dengan kata-kata kasar. "Sialan!" ucapan terakhir untuk Reyen. 

✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷 <2✯

"Gimana dinner lo sama kak Erza semalam?" tanya Amora saat tiba di kelas. 

Seline menghembuskan nafas gusar seakan sesuatu yang buruk terjadi, Amora jadi semakin penasaran dan antusias untuk mendengarkan ceritanya. "Ada yang gak beres?" tanya Amora

"Sebenarnya sih lancar-lancar aja cuma.."

"Kenapa?"

 "Gini..." kemudian Seline mulai menceritakan pengalaman pertama dirinya pergi dinner dengan laki-laki.

Flasback on

Seline dan Erza memasuki sebuah restoran yang nampak sepi pengunjung. Ketika baru menampakkan kakinya di area resto, mereka tiba-tiba di datangi oleh salah satu pegawai dan mengatakan bahwa tempat itu sudah di booking oleh seseorang. Lantas mereka kembali ke mobil dengan perasaan jengkel. Mereka keheranan karena ini merupakan tempat ketiga yang dikunjungi namun dari ketiga tempat itu semuanya sudah dalam keadaan di booking. Keduanya tentu saja curiga sekaligus penasaran, sebenarnya siapa yang membooking semua tempat itu?

 Erza melirik Seline yang sepertinya kelelahan karena sudah pergi ke tiga tempat tapi tak kunjung dapat. Akhirnya Erza memutuskan untuk mengajak Seline pergi ke tempat yang ia jamin tak akan di booking. Seline melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 20.30, ia akhirnya setuju dan keduanya pergi ke tempat yang Erza maksud.

Pecel Lele Mpok Nori

Erza memarkirkan mobilnya di pinggir jalan yang di depannya terdapat satu saung pecel lele yang cukup ramai oleh orang. Seline kebingungan, mengapa ia dibawa ke sini alih-alih ke restoran? Sementara Erza membukakan pintu mobil untuk Seline dan mengulurkan tangannya sembari tersenyum. "Tenang aja makanannya higienis ko." ucapnya saat itu. 

Seline menerima uluran tangan Erza dan melangkah bersamaan. Mereka duduk di lesehan dan memesan pecel lele dua porsi. Awalnya Seline ragu karena ini merupakan kali pertamanya makan di pinggir jalan, tapi dengan usaha Erza yang meyakinkan Seline, akhirnya ia mau dan memesan menu yang sama dengan Erza. 

Di sini ada sebuah pertunjukan kecil dari pengamen jalanan, ada tiga orang yang memegang kendali yang berbeda. Ada yang memainkan gitar, ecek-ecek dan vocalis yang bernyanyi. Mereka mulai memainkan musik dan membuat suasana disana semakin mendukung, Seline tersenyum sambil memejamkan mata. Ini adalah lagu favoritnya. For Revenge - Serana. Namun ketika musiknya berakhir sang vocalis mendekati meja mereka sembari mengulurkan sebuah kantung keresek kecil, Seline tersentak dan kebingungan. Apa yang mereka lakukan? Erza hanya bisa terkekeh kecil melihat wajah Seline yang melihat hal itu begitu asing. Erza memberikan uang sepuluh ribu rupiah pada sang vocalis dan vocalis itu pergi ke meja-meja yang lain. 

KERTAS USANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang