11ヾkerja sama.

11 4 0
                                    

✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷✯

Reyen membuka matanya secara perlahan menatap ruangan putih serta bau obat-obatan yang memasuki indera penciumannya. Ia mengedarkan pandangan dan melihat ketiga temannya yang duduk di sofa, namun Amora tidak ada di sini, kemana anak itu.. 

"Rey udah sadar!" ucapan Anjani berhasil membuat Gerry dan Theo menatap kearah ranjang. Mereka menghampiri Reyen bersamaan. 

"Gimana kondisi lo?" tanya Anjani

"Sumpah gue panik banget waktu dengar lo pingsan Rey!" ucap Theo. 

Reyen mengabaikan mereka, dirinya masih berusaha mengingat kejadian sebelum pingsan. Jelas-jelas sebelum ia pingsan ia tengah berbincang dengan Amora, tapi kenapa sekarang anak itu menghilang? 

✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷 <2✯

Amora tersenyum membaca chat dari ayahnya yang mengatakan bahwa Reyen sudah membaik. Ia sendiri sekarang tengah duduk di taman rumah sakit, menikmati es krim coklat favoritnya. 

Di tengah lamunannya tiba-tiba seseorang duduk di samping. Amora terperanjat tapi kemudian berdeham saat tahu jika orang itu adalah Gerry. 

"Thanks ya udah bawa Reyen ke rumah sakit." katanya. Amora mengangguk dan kembali menggigit es krim. "By the way kita belum kenalan kan, nama gue Gerry." Gerry menjulurkan tangannya dan Amora menerima itu. Mereka berjabat tangan dan melepaskannya tak lama kemudian. "Udah lama?" tanya Gerry

Amora tampak bingung, ia menatap Gerry seakan meminta penjelasan. "Maksud gue, udah lama suka sama Reyen?" 

"Oh.. iya lumayanlah, dari awal masuk SMA Ganesha." jawab Amora

Gerry mengangguk-angguk. "Eum, lo punya teman yang namanya Seline kan?" akhirnya ia bertanya setelah berdebat dengan isi pikirannya. 

Amora kembali mengangguk "iya punya. kenapa ya kak?" 

"Kalau boleh tahu, dia sama Erza itu hubungannya apa ya?" 

Amora menyipitkan matanya, menatap Gerry penuh curiga. Gerry sampai gugup dan mengalihkan pandangannya kearah lain. 

"Lo suka sama Seline kak?" tanya Amora to the point. Gerry dibuat salah tingkah, sejelas itukah? Pikirnya.

"Enggak, maksud gue.." 

"Iya gue paham. Mereka gak pacaran ko, cuma dekat aja mungkin. Kemarin gue dengar mereka gagal dinner di restoran gara-gara ada yang booking semua tempat." ucap Amora, beberapa detik kemudian Amora kembali menatap Gerry dengan tatapan curiga lagi. 

"Ke–kenapa?" tanya Gerry 

"Jangan bilang orang yang booking semua tempat itu lo, kak Gerry?!" Amora menatap Gerry seperti tengah mengintimidasi. Orang dihadapannya ini sampai terbatuk oleh air liurnya sendiri. 

Amora tak melepaskan tatapannya, sampai akhirnya Gerry mengangguk. 

"Tenang dulu, gue bisa jelasin!" Amora menurut, terdiam untuk mendengarkan penjelasan Gerry. "Gue dengar percakapan kalian bertiga waktu di caffe terus ya udah akhirnya gue booking semua restoran dan caffe yang ada di Jakarta supaya mereka gagal dinner." ucap Gerry menjelaskan 

"Anjay, parah banget lo kak!" 

"Tapi lo tau gak sih kak.. mereka makan di pecel lele, Seline ngerasain hal baru dan mereka malah lebih romantis." ujar Amora memanasi suasana hati Gerry.

Gerry berdecih, bisa-bisanya.. padahal waktu itu ia merasa bangga dan yakin jika Seline dan Erza akan berhenti berhubungan tidak tahunya malah semakin mesra. 

"Amora, lo mau gue bantu buat deket sama Reyen gak?" tanya Gerry. Amora tentu saja mengangguk tanpa ragu. "Tapi lo juga harus bantu gue buat dekat sama Seline!" ucapnya.

Amora terdiam sesaat, memperhatikan Gerry dari ujung kaki sampai kepala. Ganteng iya, keren iya, tajir juga iya. Sejauh ini Amora juga tidak mendengar rumor buruk tentang Gerry di sekolahnya. "Oke, gue setuju!"

✯𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰...✯

Agak pendek ya ceritanya? 

Aku update 3 part langsung nih!

KERTAS USANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang