✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷✯
"Tunggu apa lagi si mor, ini sekolah udah sepi. Ayo balik!"
Amora melihat Seline yang sudah kesal lantaran dirinya sedari tadi meminta untuk ditemani di sekolah. Padahal ini ia lakukan agar Seline bisa pulang bersama Gerry.
"Ke depan yuk!" ajak Amora setelah memastikan Gerry ada di depan.
"Ayo! Dari tadi kek!" Keduanya berjalan beriringan ke depan gerbang sekolah.
Tiba di depan gerbang, motor Gerry berhenti tepat di samping mereka. Seline tampak bingung saat Gerry berhenti dan membuka helm nya.
"Hai." sapa nya
Seline melirik Amora lalu membalas sapaan Gerry dengan malu-malu. "Butuh tumpangan?" tanya Gerry
"Eh iya kak, butuh banget nih!" bukan Seline yang berucap melainkan Amora yang ada di sebelahnya.
"Mor!" Seline menyenggol lengan Amora.
"Udah sana, katanya lo pengen cepet-cepet pulang. nunggu taksi lewat mah lama." ujar Amora memaksa Seline untuk menerima ajakan dari Gerry.
"Terus lo gimana?" tanya Seline
"Gampang, nanti gue pulang sama kak Arjun. Dia paling masih di kelasnya." jawab Amora. Gerry tersenyum senang dan memberikan satu helm miliknya pada Seline
"Seriusan?"
"Iya Seline, udah cepet pake helm nya tuh!" Akhirnya Seline menerima helm dari Gerry dan memakainya.
"Lo beneran gapapa?" Seline kembali memastikan. Amora mengangguk dan Seline pun naik ke atas motor milik Gerry.
Gerry tersenyum pada Amora dan membunyikan klakson motornya sebelum pergi. Seline melambaikan tangannya dan keduanya menjauh dari pandangan Amora.
"Akhirnya teman gue sold out juga!"
✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷 <2✯
Amora pulang bersama Arjuna tapi mereka mampir ke caffe terlebih dahulu untuk menemani Arjuna yang ingin mengerjakan tugas.
"Setelah lulus, lo mau lanjut kemana kak?" tanya Amora.
Arjuna mengalihkan pandangannya dari buku. "Kemana aja yang mau terima gue." jawabnya
"Dih jangan gitu. Lo kan pinter, lo pasti di terima di kampus manapun!" kata Amora yang tak setuju mendengar jawaban Arjuna
"Amin. Tapi gue udah gak mau terlalu berharap, karena semakin diharapkan malah semakin mengecewakan." ujarnya
Amora berdecih, "Anjay banget kata-kata lo!"
Pesanan mereka tiba, Arjuna menunda belajarnya dan mulai memakan makanannya bersama Amora.
Hari sudah hampir larut, Arjuna berkemas dan berniat mengantarkan Amora pulang.
Sampai di depan gerbang rumah Amora motor Arjuna berhenti. Amora turun dan melepaskan helm milik Arjuna.
"Thanks ya kak udah traktir gue hari ini, gue jadi kenyang banget nih!" ucapnya sembari menepuk-nepuk perutnya yang sedikit membuncit.
Arjuna tertawa kecil dan mengangguk, "iya sama-sama. Oh iya, jangan lupa nonton film XX"
"Kenapa emangnya, tumben?"
"Tadi gue lihat Reyen nonton itu di laptop Theo, ya siapa tahu bisa jadi topik pembicaraan lo sama dia." ucap Arjuna
"Eh iya! wah makasih banyak kak, kapan-kapan gue traktir deh!"
"Yaelah kayak yang punya duit aja lo! Yaudah gue balik ya. Mandi lo, jangan kebiasaan tidur sebelum mandi!"
"Iya iya, bawel lo!"
Arjuna kembali menggunakan helmnya dan menjalankan motornya meninggalkan pekarangan rumah Amora. Sementara Amora tengah jingkrak jingkrak kegirangan di depan pagar rumahnya.
✯𝓓𝓪𝓻𝓲 𝓐𝓶𝓸𝓻𝓪, 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓪𝓴 𝓡𝓮𝔂𝓮𝓷 <3✯
"Pagi kak Reyen!" sapa Amora saat bertemu Reyen di parkiran sekolah. Amora berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Reyen. "Tadi malam gue nonton film xx loh. ceritanya agak berat ya, tapi seru sih. Lo suka film kayak gitu kan?"
Amora berhenti ketika Reyen menghentikan langkahnya. "Gue gak suka tuh, alurnya gak jelas, pemerannya biasa banget!" jawab Reyen dengan tajam hingga berhasil menusuk ulu hati.
Amora tertawa hambar, Reyen pergi meninggalkan Amora yang masih terus menertawai dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia begadang sampai larut malam demi menyelesaikan film yang ternyata tak disukai oleh Reyen.
"Kak Arjuna minta di tampol nih!"
✯𝓑𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰...✯
KAMU SEDANG MEMBACA
KERTAS USANG
Teen FictionAmora memiliki hobi yang unik dari kebanyakan wanita diluar sana, yaitu menulis kata demi kata untuk pujaan hatinya. Reyen Mateo Putra. Semua tulisan itu tercatat dengan baik di buku diary miliknya. Namun suatu hari ia melupakan buku itu di kantin s...