siapa Dimas?

1.9K 58 3
                                    

Happy reading
☠️☠️☠️
_____________

Neara dan Lucas terlihat merenung sambil menatap layar televisi, neara menggenggam tangan Lucas dengan cukup kuat, kedua manusia itu segera menatap satu sama lain.

"Kok Lo gak bilang sih?"
Neara menunduk.
"Luca gak nanya sama nea, nea pikir itu gak papa"
"Gak papa tai Lo! Ya jelas itu apa-apa lah bangsaaaat!"

Neara semakin menunduk.
"Terus kita harus gimana?"
Lucas mengacak-acak rambut nya frustasi.
"Ini lah akibat punya istri kelewat begook!"
Neara terlihat menggaruk-garuk kepalanya sambil menatap Lucas.

"Emangnya langsung jadi ya Luca?" Lucas terlihat berfikir, ia segera merebahkan kepalanya di atas paha neara , lelaki itu mulai menutup mata

"Gue gak tau, tapi setelah gue ingat-ingat sebanyak dan sesering apa masuk, gue jadi gak yakin kalo itu gak jadi"
"Apa kita coba cegah aja?"
"Percuma, udah keburu jadi"

Neara kembali berfikir.
"Kita singkirkan aja sebelum tambah jadi!"Lucas langsung terduduk. Lalu mendorong kepala neara pelan.
"Heh begok! Mau jadi psikopat ya Lo? Capek-capek buat, mau Lo singkirin, ingat darah daging sendiri itu"

"Tapi kalo di film-film kan gitu, kalo gak suka ya di gugurin kan ya"
"Korban film nih anak pasti" gumam Lucas yg kini mulai duduk sambil memeluk lutut nya.

"Gimana dong? Ayah sama ibu gak ngizinin kita lakuin itu dulu, tapi udah kejadian terus kalo nea Sampek hamil, nea gak bisa Sekolah lagi dong"

"Sekarang Lo baru mikir, dua hari yg lalu Lo Keman pas godain gue?"
"Tapi kan Lucas juga ikutan pas kita lakuin itu, mana lama banget lagi, bikin pinggang nea sakit. Terus luca juga gak ngasih tau nea, mana nea tau kalo keluar kecebong nya diri situ!"

Lucas terlihat merenungi semuanya. Sial!
Seharusnya mereka memberitahu nya jika tidak boleh menyentuh neara untuk saat ini, tapi Lucas sama sekali tak mengerti, jika dia dan neara dilarang melakukan itu untuk sekarang, kenapa orang tua mereka malah menyuruh kedua nya honeymoon?

Lucas yakin ada hal yg mengganjal dan terasa aneh, orang tua neara menyuruh mereka untuk tidak melakukan hal itu,tapi kedua orang tua nya tidak mengatakan apa-apa, bahkan mereka terlihat memberi diri nya peluang.

Ini sebenarnya bagaimana?
Lantas tujuan mereka menikah hanya untuk warisan saja?
Tampa melakukan hal lebih?
Ah sial Lucas bingung, ini semua permainan macam apa yg dimainkan dua keluarga itu

Terlebih Lucas sedikit curiga pada orang yang bekerja di penginapan ini.

Dan terlebih lagi, Lucas mulai curiga pada papa nya.

Ia merasa ada hal yg disembunyikan Sam dari diri nya.

Tapi apa?

Oke, stop untuk memikirkan tentang semua itu, ia harus memikirkan hal satu ini terlebih dahulu.

Lucas segera menelpon seseorang.
Dan menyuruh nya membelikan sesuatu, kemudian menatap neara yg terlihat masih bingung.
"Kita coba tes dulu"

☠️☠️☠️

Sosok bertubuh tinggi putih terlihat menatap penginapan yg neara dan Lucas tempati.

Sosok itu terlihat tersenyum kecil sambil mulai berjalan menuju sebuah pohon besar di dekat sana, udara malam terasa menusuk kulit putih nya. Si pemilik topi tudung itu mulai menelfon seseorang.

"Semua berjalan dengan baik, mereka juga sudah dalam pengawasan saya, gadis itu sudah tidak perawan lagi, lelaki nya juga terlihat tidak mencurigakan, apa perlu saya menculik nya dan segera menghadap tuan?"

"........"

"Ah, baik tuan, saya akan bermain sedikit dengan mereka, suami nya terlihat seru untuk dipermainkan"

☠️☠️☠️

"Gimana?"
Neara terlihat tersenyum lebar. Ia menyodorkan benda itu pada Lucas, Lucas segera mengambil nya. Ia bernafas lega
"Masih garis satu" gumam nya yg langsung memeluk neara.

"Untung aja, kalo engak mati gue di hajar bokap sama abang-abang Lo" neara tertawa geli.

Ia mendongak menatap kearah Lucas, gadis itu mengelus pipi Lucas lembut.
"Gak bakalan, kan ada nea yg bakal lindungin Luca, ayah sama aa-aa nea gak bakalan berani kalo ada nea, percaya deh"
Lucas tertawa hambar.

"Hahaha kayak Lo jagoan neon aja! Banyak benerrr omongan Lo!"
"Lah nea bener loh ini"
"Dah lah serah Lo, tapi ingat! Jangan ngomong sama siap-siap soal yg udah kita lakuin selama 2 hari terakhir " ancam Lucas yg di balas cengiran neara.

"Malah nyengir Lo!"

,☠️☠️☠️

Di pagi yg cerah, terlihat seorang gadis yg sedang duduk santai sambil menikmati pemandangan kebun teh. Sosok berambut sebahu itu tersenyum sambil menghirup udara pagi, tak lama sosok lelaki bertubuh tinggi putih,tak lupa topi tudung saji nya yg selalu melekat menghampiri gadis itu

"Hai nea"sama pemuda itu yg berhasil membuat neara tersenyum ceria.

"Aa Dimas!"neara segera berdiri dari duduknya.
"Sudah lama nunggu?" Neara tersenyum lebar dan menggeleng.

"Baru aja" balas gadis itu yg membuat senyum kecil terbit pada sosok menawan Dimas.

"Aa mau ngajak nea kemana emang nya? "Tanya neara yg dibalas senyum kecil Dimas.
"Namanya juga rahasia, masa saya kasih tau, berarti bukan rahasia lagi dong " neara terlihat tertawa ia mengangguk mengiyakan.

"Ya udah, mau jalan sekarang?" Neara kembali mengangguk dan Tampa malu-malu, menarik tangan Dimas untuk segera pergi, pergerakan dua orang itu tak luput dari mata tajam milik Lucas yg sedari tadi mengawasi neara. Lucas tentu saja memiliki firasat tidak enak tentang Dimas, mengigat semalam saat ia hendak keluar untuk menemui orang suruhan nya untuk mengambil pesanan testpack neara, ia dapat melihat sosok Dimas yg berdiri di balik pohon besar dekat penginapan nya, tentu Lucas mendengar sedikit-sedikit apa yg pemuda itu bicarakan dengan si penelpon.

Lucas tak ingin ambil pusing jika itu bukan berkaitan dengan nya dan neara, tapi jelas-jelas ia yakin bahwa apa yg Dimas bicarakan malam itu berkaitan dengan nya dan neara.

"Sebenarnya Lo itu siap sih nasi tumpeng?"

☠️☠️☠️
____________

Typo!

Vote!

Komen!

Follow 😉!


DELUCA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang