dunia nea!

297 13 2
                                    

Hai semua 🫶🫶
Udah lama ya ga update
Lagi banyak kesibukan aja hehe

Aku harap kalian belum bosan sama cerita ini ya😆

Sebagai ganti udah lama ga update, untuk chapter ini aku bakal panjangin

See

Jan lupa untuk follow aku sama vote cerita ini  juga🥰
---------------------

Happy reading
☠️☠️☠️
__________________

"Luca kenapa melamun?" Suara lembut agak kekanak-kanakan itu berhasil menyadarkan Lucas dari lamunan panjang nya, lelaki itu terlihat tersenyum kecil kearah neara sambil mengusap wajah cantik nya.

Saat ini kedua insan itu sedang menikmati senja di bibir pantai. Sudah seharian penuh mereka di sini di pavilim besar ini, tapi tak ada seorang pun yang datang sedari tadi, telfon yang tersedia pun tak berguna sama sekali mengingat jaringannya yang buruk.

"Benar-benar pulau terpencil" gumam nya, neara yang duduk di sebelah dengan menyandarkan kepala di atas bahu Lucas terlihat mulai meraba-raba perut kotak-kotak lelaki itu.

"Luca lagi mikirin apa?" Tanya neara yang membuat Lucas menoleh kearahnya.
"Kalau kita ga bisa keluar dari pulau ini untuk selamanya, respon yang bakal Lo keluarin apa?" Tanya Lucas terdengar serius.

Neara terlihat tertawa pelan, tangan yang semula meraba perut Lucas itu kini sudah beranjak meremas gemas dada Rata Lucas, tak lupa sesekali mencubit puting itu gemas, sang empu tampak tak terganggu, ia lebih tertarik dengan jawaban neara.

"Kalo misalnya nea kejebak di pulau ini sendirian, nea bakal nangis sampai mau mati, tapi kalo kejebak sama suami nea.." gadis berbadan dua itu mulai naik keatas pangkuan Lucas, kemudian mulai menyentuh rahang tegas itu, neara terlihat menatap lekat-lekat mata gelap milik suaminya dengan penuh maksud, Lucas terlihat terhanyut dalam tatapan mata polos seperti anak anjing itu.

"Kalo nea kejebak sama Luca disini, untuk selama-lamanya pun nea rela kok, asal itu sama Luca." Ucap nea sambil tersenyum lebar. Jantung Lucas tampak berpacu tak normal, pipi lelaki muda itu terlihat bersemu.

"Lo-lo yakin sama pilihan itu? Lo ga mau hidup di sekitar orang ramai? Lo mau jauh dari keluarga dan teman-teman Lo dan ga bisa liat hal yang luar biasa diluar sana?" Rentetan pertanyaan itu membuat neara berfikir.

Langit yang sudah berganti menjadi gelap itu mulai terasa dingin menusuk kulit dua sejoli ini. Namun tak ada yang ingin benar-benar beranjak terlebih dahulu.

Neara mulai kembali menatap lurus kearah Lucas, gadis itu tersenyum sendu. Jujur Lucas tak pernah melihat senyum menyediakan itu dari neara sebelumnya.

"Luca, bagi nea saat ini Luca dan Dede bayi yang paling penting dalam hidup nea, nea yakin sama pilihan nea ini! Nea udah muak hidup disekitar orang ramai yang terkadang Mandang nea sebelah mata, selama ini nea gak pernah benar-benar menemukan orang yang tulus ke nea, jika ditanya keluarga, saat ini nea rasa keluarga nea bukan lagi rumah buat nea. Nea rasa mereka terlalu egois buat nea, nea selama ini berusaha hidup normal, nea selalu jadi anak yang mereka inginkan tapi nea ga pernah nyangka mereka Setega itu sama nea, nea berhak memilih jalan hidup nea" nea terdiam sesaat, sepertinya sedang menetralkan perasaan yang berkecamuk di hati nya selama ini.

DELUCA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang