39.

3K 228 20
                                    

Regan mengusap wajahnya frustasi. Menatap ruang UGD di depannya dengan raut wajah khawatir. Masih jelas terbayang di pikirannya keadaan Rachel yang jatuh pingsan dengan darah yang keluar dari mulutnya. Ada apa sebenarnya? Apa gadis itu sedang sakit dan justru memaksakan dirinya? Kalau iya kenapa bisa keluaraga Ziero tidak menyadarinya?

"Regan!"

Regan menoleh mendapati ketiga pria Ziero berlalri kearahnya dengan wajah panik. Regan memang memberi kabar kepada mereka sebelumnya.

"Bagaimana keadaan putriku?"ucap Xavier panik. Regan menggelang pelan.

"Aku tidak tau, dokter belum keluar dari tadi. Ayah, apa Rachel sedang sakit?"

"Sakit? Tidak dia terlihat baik baik saja tadi pagi,"balas Renan yang tadi pagi menghampiri Rachel ke kamarnya.

"Inilah kenapa aku tidak menyukai ide kalau Rachel harus mengikuti ekskul Dance,"geram Jason.

cklek..

"keluarga pasien?"

"saya dok!"serempak keempat pria disana menjawab. Sejenak dokter terlihat bingung.

"Ah, tuan Xavier melihat anda berarti dugaan saya benar, anda ayah dari gadis bernama Rachel ini kan?"

Xavier mengernyitkan dahinya bingung, mengangguk sekilas.

"Apa anda ingat saya yang membantu persalinan nyonya Rahel dulu."

Xavier menegang, ingatan kelam itu kembali memasuki pikirannya. Rahelnya..

"Saya tidak benar-benar mengingatnya, tapi bukankah yang terpenting sekarang adalah keadaan putri saya dokter James?"sinis Xavier geram sambil melirik name tag milik sang dokter.

Dokter James tersenyum maklum.
"Justru ini pertanyaan yang berkaitan tuan Xavier, bisakah anda ikut saya ke dalam ruangan?"

"Tidak, disini saja, cepat katakan, kami semua ingin mendengarnya langsung tanpa terkecuali!"sahut Renan cepat dengan tegas. Xavier melirik Renan sekilas tapi kemudian mengalah dan mengangguk.

"Baiklah jika itu keinginan kalian."balas sang dokter.

"Tuan Xavier melihat keadaan nona Rachel sekarang apa anda tidak mendengarkan apa yang saya katakan dulu?"

"Apa maksudmu? Bisakah langsung keintinya saja?"

"Kelainan paru-paru."

"Apa?"lirih Xavier.

"Nona Rachel terlahir prematur tuan, di waktu yang belum seharusnya lahir nona Rachel terpaksa harus di keluarkan saat itu. Bayi prematur pada umumnya terlahir lemah dalam kondisi yang belum sempurna."

"Pada saat itu saya paham anda sedang berduka akan kepergian nyonya Rahel dan seingat saya, saya mengutarakan kondisi nona Rachel pada wanita yang mengaku ibu tirinya saat itu, bahwa Rachel memiliki paru-paru yang sangat rentan, harus selalu di beri obat dan terapi untuk membantu menguatkan paru parunya."

"Tapi melihat kondisi paru-paru nona Rachel sekarang saya sangat yakin anda tidak pernah melakukannya sehingga dampaknya terjadi sekarang, kelainan paru paru. Sa--"

BRAKKK PRANGG!!

Dokter James tersentak pelan, menatap ke arah belakang dimana Jason berdiri dengan tangan penuh luka dan nafas tak beraturan. Dengan mengenaskan sebuah guci besar pecah dan jatuh begitu saja di lantai.

"Perempuan bajingan!"umpat Jason penuh emosi. Renan, Xavier, dan Regan hanya diam tak menanggapi, wajah mereka tak berbeda jauh dengan Jason yang terlihat begitu murka.

"Lalu bagaimana selanjutnya dokter? Tindakan apa yang harus kami ambil?"ucap Renan berusaha untuk tetap rasional.

"Sebenarnya Nona Rachel cenderung menderita Cystic Fibrosis, penyakit ini tidak akan pernah sembuh tuan walaupun di lakukan operasi hanya akan mengurangi dampak dari penyakit, jadi untuk sekarang ini saya akan melakukan fisioterapi dada dan rehabilitasi paru paru secara berkala."

NEVER ENOUGH(Possesive Brother Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang