47.

1.9K 138 15
                                    

Rachel menguap lebar, merasa benar benar kenyang tertidur, seakan akan ini adalah tidur terpanjangnya. Rachel menatap kearah jendela dengan tirai yang masih tertutup yang sedikit menampilkan keadaan langit yang sudah bersinar lumayan terik.

"hm? jam sembilan?! Ish, ko ga ada yang bangunin sih,"dengus Rachel kemudian beranjak dari kasurnya dan langsung kekuar sari kamar dengan muka bantalnya dan dirinya yang masih memakai piyama.

"Hei, princess udah bangun?"sapa arham saat melewati tangga melihat Rachel yang terlihat bingubg dengan wajah bantalnya.

"Hm? Papaa!"ucap Rachel aambil menghampiri Arham dan memeluknya erat.

"Ya ampunn, gemes banget anak papa,"balas Arham.

"Papa mau ke kantor ya? Pasti bang Renan, kak Jason, sama ayah juga ya? Ini hari minggu kak Marvel sama bang Arvel dimana?"

"Satu-satu nanyanya, cantik. Papa emang mau kekantor tapi balik lagi soalnya ada dokumen yang ketinggalan, dan ya kakak-kakak mu sama ayah juga di kantor soalnya habis ini kita ada meeting bareng, buat Marvel sama Arvel mereka ada di mansion di lapangan belakang, udah papa wanti wanti buat ga kemana mana biar nemenin kamu di mansion,"jelas Arham panjang lebar.

Rachel mengerucutkan bibirnya, "Yauda deh Rachel mau sama Kak Marvel sam Bang Arvel, Papa hati hati, pulangnya jangan lama lama, ingetin yang lainnya juga!"

"Siap, sayang, Papa tinggal ya, kamu sarapan dulu, bilang ke maid buat siapin sarapan kamu, minum obat dan jangan banyak tingkah, oke cantik?"

"Iya, iyaa papa bawelll!"

"Ini bawel buat kebaikan kamu ya sayang, papa pergi, kalau mau ada yang di titipin chat papa aja!"

"Siap, kapten!" balas Rachel sambil membuat pose hormat, Arham tertawa gemas, mengacak rambut Rachel gemas sebelum benar-benar pergi dari sana.

Rachel menghela nafasnya, di banding mencari maid dan meminta mereka membuat sarapan, Rachel justru peegi ke lapangan belakang ubtuk melihat kakak-kakaknya yang pasti sedang bermain basket.

Dan benar saja, pemandangan Arvel dan Marvel yabg sedang berebut bola di tengah lapangan mulai terlihat. Sepertinya dua kakaknya ini sudah bermain cukup lama, melihat banyaknya keringat yang sudah membasahi tubuh atletis keduanya.

"Ahh anjing kebobolan lagi gua!"keluh Arvel tak terima.

"Itu tandanya lo lemah."

"Dih, kurang performa aja gua semalem meeting sampe pagi trus--"

"Shei, udah bangun?"ucap Marvel sengaja memotong perkataan Arvel.

Arvel ikut membalikkan badannya. Menemukn adik perempuan kecilnya sedang duduk di tribun kecil lapangan dengan wajah bantalnya dan piyama yang masih lengkap terpakai. Benar benar terlihat baru bangun.

"iyaa, kakak ko ga bangunin aku?"

"Iya soalnya biar kamu istirahat cukup, kemarinkan kambuh, Shei,"balas Marvel sambil merapikan rambut adiknya.

"Beby shei kesini emang udah Sarapan?"

Rachel nyengir kemudian menggeleng,"belumm."

"Kebiasaan, Mba sini mba!"panggil Arvel pada salah satu maid yang lewat.

"Iya tuan?"

"Siapin sarapan buat Rachel, kamu mau makan apa beby shei?"tanya Arvel.

"Hnggg, mau sereal yang banyak!"

"Oke, sereal satu-"

"Sama salad please, Shei harus makan banyak sayur,"sela Marvel menambahkan.

Rachel cemberut, tapi hanya diam membiarkan kakaknya berbuat sesukanya.

NEVER ENOUGH(Possesive Brother Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang