28.

4.2K 294 24
                                    

Lama gak bertemu readers. Haha author update. Upadate ini juga sebagai bukti kalau author emang author yang sama dari Never Enough di akun sebelah. Karena di akun yang lama gak akan pernah ada update tan.

Okay happy reading. Hope you are guys like it!

******

Regan tak pernah menyangka hidup bersama Rachel ternyata seabsurd ini.
Tapi, jauh dari semua ke absurdan ini. Regan merasa bahagia.

Warna yang hilang 10 tahun lalu kini telah kembali. Regan tak pernah paham mengapa posisi Rachel di hidupnya begitu berpengaruh. Bahkan sejak Regan masih kecil.

Rachel selalu bisa membuatnya merasakan berbagai hal dalam sekejap. Entah itu khawatir, marah, sayang, dan bahagia dalam satu waktu. Hidup Regan yang datar, kini kembali berwarna. Regan lebih dari bahagia. Tentu saja.

Dengan Rachel di sisinya Regan tak butuh apa-apa. Demi apapun itu Regan tak akan mau menukar Rachel bahkan dengan nyawanya sekalipun.

Seberharga itu Rachel di mata Regan.

Bahkan Regan tak peduli jika Rachel tak mampu membalas cintanya sama besar. Selama Rachel bersamanya, itu bukanlah masalah besar.

Rachel Sheigara Ziero hanya milik Regan Kavka Xaimoraga. Nafasnya. Hidupnya.

Regan terkekeh pelan. Mengingat seberapa kahawatir ia ketika Razan memberitahunya kalau Rachel terlibat dalam kasus pembully-an. Juga saat Rachel tiba-tiba merasa kesakitan karena kembali berusaha mengingat masa lalunya. Tapi, melihat tunangannya sekarang, Regan tiba-tiba merasa tidak percaya kalau kejadian tadi benar-benar terjadi.

Dengan lahap kini Rachel sibuk memakan masakan laut yang baru saja di buatkan oleh Chef ternama di kediaman Ziero. Setelah menelan obat penghilang rasa sakit dan tertidur selama 1 jam dengan Regan yang selalu bersamanya, tiba-tiba saja Rachel ingin melakukan mukbang. Dan pilihannya jatuh pada makanan laut yang pada nyatanya sangat jarang ia makan dulu karena mahal.

Rachel dengan cekatan membuka lobster dengan semangat. Berdecak kagum kemudian melahap besar-besar daging tebal lobster mahal itu. Benar-benar serius melakukan mukbang.

Regan yang baru memakan setengah potong lobster menggelengkan kepalanya tak percaya. Sedikit gemas dengan tingkah lucu tunangannya tersebut.

"Pelan-pelan Ra. Gak akan ada yang rebut makanannya dari kamu,"ucap Regan gemas. Tangannya bergerak membersihkan saus di sudut bibir Rachel tanpa jijik.

"Laperr.."rengek Rachel.

Regan terkekeh pelan, mengedikkan bahunya acuh. "Lagian siapa suruh berantem di hari pertama sekolah, hm?"

"Sampah sekolah kayak mereka itu harus di buang, Gan! Aku udah ngerasain apa rasanya di bully dan itu gak enak!"ucap Rachel setengah kesal mengingat 2 perempuan menyebalkan itu.

Regan terdiam. Berusaha untuk terlihat biasa saja. Mengelus rambut Rachel kelewat lembut, rasa bersalah itu kembali hadir.

"Kamu tenang aja Ra. Besok sampah itu udah bersih."

Rachel mengerjap pelan begitu mendengar Regan berkata dengan intonasi yang berbeda. Terdengar lembut, tapi penuh penekanan di dalamnya. Berusaha untuk tidak peduli Rachel memgganti topik dengan cepat.

"Kamu tau dari Razan?"

Menaikkan sebelas alisnya bingung, Regan pun mengangguk.

"Ck, dia beneran sepupu kamu?"

"Iya, kamu gak kenal karena emang kalian baru ketemu sekarang."timpal Regan santai. Memotong daging lobster di piringnya untuk ia suapkan pada Rachel yang sudah teralihkan fokusnya.

"Hah, untung sih baru ketemu sekarang. Nyebelin orangnya. Sok kegantengan banget. Emang dia keren gitu manggil kamu ke sekolah?!" Dendam Rachel kesal. Membuka mulutnya menerima suapan demi suapan dari Regan.

"Apa yang salah? Emang itu yang harus dia lakuin."

"Ck, eh... Tapi... Gan! Kamubgak kasih tau ayah sama kakak kan?"tanya Rachel was was.

Regan tersenyum kecil. Menatap dalam manik hitam Rachel.

"Menurut kamu?"

"Gan.."

"Tanpa aku kasih tahu pun mereka pasti tahu, Ra."

Rachel menghela nafasnya pelan. Memikirkan apa yang akan dia hadapi nanti. Susah payah dapat izin sekolah. Tapi, dengan sialnya Rachel langsung mengacaukannya di hati pertama sekolah.

"Tapi.. cewek yang aku tolongin di sekolah dia.."

"Aman. Tadi aku suruh Razan buat anter."jawab Regan cepat. Rachel belum berubah. Dari dulu selalu saja mementingkan orang lain.

Rachel mengangguk puas. Tersenyum tipis. "Aku... Suka dia. Dia baik."

Regan tersenyum tipis melihatnya. Tapi, tiba-tiba dengan terburu-buru Rachel menghadap Regan. Menatap serius wajah Regan. Regan yang di tataperasa kebingungan.

Apa dia berbuat kesalahan?

"Regan... Aku penasaran."ucap Rachel serius.

"Penasaran... About what?"  Tanya Regan penuh antisipasi.

Rachel teediam lama dengan wajah serius nya.

"Kenapa kita bisa tunangan?"

































































Bersambung..

Maaf readers... Setengah duluu yaaa... Author buru buru. Sampai ketemu desember nanti ya...

See yaaaaaa




NEVER ENOUGH(Possesive Brother Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang