33.

3.3K 235 14
                                    

lama yaa:((

but, pertama tama author minta doanya ya guyss semogaa author bisa di terima di UNY tanggal 6 agustus nanti aminnn..

ok, here we go!!

****

Setelah menghabiskan makan malam bersama, keluarga Ziero kini berkumpul di ruang tengah mansion. Suatu kebiasaan yang mustahil dilakukan dulu, sebelum Rachel kembali. Apalagi hari ini Arham, adik Xavier baru saja datang. Arham ingin menghabiskan waktunya dengan keponakannya itu.

Kini semua anggota keluarga sudah hadir di ruang tengah mansion sambil menikmati teh dan kopi yang disiapkan oleh maid. Hari ini adalah hari pertama Rachel berhasil menyelesaikan waktu sekolahnya hingga pelajaran usai. Dan Xavier penasaran bagaimana hari putrinya ini berjalan? Apalagi mengingat video dance Rachel yang Arvel sebar di grup keluarga, membuat Xavier ingin mendengar cerita langsung dari bibir merah putrinya itu.

Xavier tersenyum tipis, menaruh cangkir kopi miliknya, matanya menatap hangat Rachel yang sedang tertawa lepas bermain dengan anjingnya, taenie, di atas karpet.

"Bagaimana sekolahnya hari ini, little girl? Ada yang mengganggu lagi?"tanya Xavier lembut. Rachel tersenyum sumringah beranjak berdiri kemudian duduk di pangkuan Xavier dengan Xavier yang tertawa gemas sambil menciumi wajah Rachel. Rachel ada misi sekarang.

"Seru, ayahh, seruuuu banget."

"Seriously? Memangnya ada apa di sekolah tadi?"tanya Xavier mengikuti euphoria yang di bawa oleh Rachel. Mendengar nada Rachel yang senang semua perhatian tertuju pada Rachel. Renan terkekeh pelan ikut memainkan jari jari Rachel yang masih tetap berada di pangkuan ayahnya.

"Tadi ada perkenalan ekskul gitu ayah, ada klub dance, basket, paskibra, paduan suara, teater, banyakk dehh pokonya."

"Oh ya??" beo Jason menimpali cerita Rachel.

"IYAAA, serius deh terus tau ga ka? Rachel kepilih jadi anggota club dance sama basket, Rachel seneng dehh jadi anghota dance sama basket!"ucap Rachel ceria yang justru malah membuat kelima pria Ziero mengernyit bingung.

"Jadi kamu join basket sama dance sayang?"tanya Laudya memastikan.

"Iya ma, keren kan Rachel!"

"Wait, Shei. Kakak rasa bukan itu perjanjian kita tadi,"ucap Marvel menginterupsi.

Rachel mendengus pelan,"Tapi, kaa kan Rachel dapet free pass masuk kedua club itu!"balas Rachel keukeuh.

"Tapi, kakak kan sudah bilang, ga buat keduanya Rachel, tanya dulu sama ayah Xavier,"ucap Marvel lembut sambil tersenyum tipis.

Rachel menghela nafas pelan, menatap Xavier dengan pandangan memelas dan bibir mengerucut. Xavier hanya menatap Rachel mengangkat sebelah alisnya, menunggu Rachel mengutarakan keinginannanya.

"Ayah, Rachel mau join dua club yaa.."

Xavier tersenyum geli. Menatap ke empat putra Ziero yang menatapnya dengan dahi berkerut,sebentar.

"Boleh kan Yah.. Dua club itu cuman sedikit Ayah."

"Sayang sekali, little girl, hanya boleh satu club."

"Ayahh, whyy??"rengek Rachel sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Xavier mengelus punggung Rachel pelan, mencoba memberi pengertian.

"dua club itu banyak, sayang. Ayah tau yaa putri kesayangan ayah ini mudah sakit, laporan kesehatan kamu ada di tangan ayah, sayang."

"Noo, ayah, Rachel sehat! Laporan kesehatan itu bohong!"

NEVER ENOUGH(Possesive Brother Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang