2.

9.8K 597 6
                                    


Dengan wajah datar seorang pria menatap tajam lawan bicaranya. seakan-akan orang di depannya adalah ahama yang harus di basmi.

"Berhenti menatapku seperti itu!"ucap Jason dingin. kesal terus ditatap tajam oleh kakaknya sendiri, Renan.

"Untuk apa kamu ke sini?"ucap Renan malas berbasa basi.

Jason tersenyum sinis. meskipun pria di hadapannya ini adalah kakaknya Jason tak pernah merassa takut padanya. berbeda jauh dengan seluruh keluarga Ziero yang begitu segan padanya. 

jika Renan terkenal dengan kekayaannya yang melimpah, maka Jason tak lebih jauh dari kakak nya itu. Jika Renan memegang banyak perusahaan dirinya pun sama. jika Renan itu kejam dan tak berperasaan, Jason akan mencoba lebih kejam darinya.

hanya satu yang membuatnya kesal, Renan jauh lebih banyak memiliki koneksi dibanding dirinya. sehingga kakanya yang satu itu jauh lebih tau perkembangan pencarian adik mereka yang hilang 10 tahun lalu.

"katakan padaku semua yang kamu ketahui!"ucap Jason tajam menusuk.

renan berdecih pelan,"untuk apa? tak ada gunanya memberitahumu."

"Aku kakaknya, bodoh!"

"Aku juga kakaknya jika kamu lupa!"

"kalau begitu katakan! apa menurutmu queen akan cepat di temukan jika kamu tidak memberitahu apapun pada kami ha?!"ucap AJson frustasi. Jason lelah menunggu selama 10 tahun. orang-orang kepercayaannya pun belum menemukan titik terang apapun. DAn dia tahu Renan jauh lebih maju darinya.

persetan dengan segalanya, Jason akan terus bertanya pada kakaknya itu.

"Jika memang iya, kamu akan melakukan apa, Jason Ziero?"sinis Renan mencoba sedikit bermain dengan adiknya itu. Jason mendelik bingung mendengar perkataan kakaknya itu.

"maksudmu?"

Renan tersenyum sinis kearah Jason, tapi matanya jelas memancarkan binar bahagia, dan sialnya Jason melihat itu.

"Bersiaplah kembali memanggilku abang, karena aku sudah mengetahui dimana princessku berada, queenmu!"

*****

Rachel menghela nafas pelan. menikmati sunyinya taman belakang sekolah sambil memikirkan kembali percakapan dengan ibunya semalam.

"apakah benar aku ini anak pungut?"

Selia tersentak kagt mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir kecil rachel. tangannya mengepal kuat. Bingung harus menjawab apa. tapi, kilasan memori sore tadi saat seseorang mendatanginya dan mengaku orang itu adalah keluarga kandung Rachel membuatnya ketakutan.

Haruskah ia melepass Rachel? gadis yang selama ini ia anggap sbagai putrinya sendiri? sumber kekuatannya selama ini?

"i.. Itu.."

"Katakan yang sejujurnya pada Rachel, Bu!"desak Rachel tak sabar.

perlahan butiran air mata membasahi pipi tirus Selia. dengan cepat Selia memeluk Rachel erat.

"ma.. maafkan ibu, nak.. kamu memang anak yang kami temukan tergeletak mengenaskan di  jalan sepi dekat rumah.. saat kamu berumur 5 tahun. sungguh, walaupun begitu kamu tetaplah putri ibu yang ibu sayangi. aku benar-benar menyayangimu dan begitu takut kehilanganmu Rachel.."

mendengar pengakuan ibunya itu Rachel sontak menangis tersedu-sedu. Jadi selama ini ia bukan putri kandung dari orang yang selama ini ia panggil ibu? ia hanyalah anak pungut yang di kasihani?

NEVER ENOUGH(Possesive Brother Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang