5. BUKAN TIGERHELL

84 10 2
                                    

USAHAKAN TINGGALKAN JEJAK
VOTE DAN KOMEN!

JANGAN JADI SODERS!!

HAPPY READING ❤️
------

5. BUKAN TIGERHELL


Semua anak-anak Tigerhell sudah tergeletak dan rasanya sangat lemas untuk membalas serangan anak-anak Caferioz.

Melihat itu Dafi menghampiri salah satu diantara mereka, Dadi menarik kerah jaket cowo itu dan memaksanya untuk berdiri.

"Sekarang lo ngomong jujur sama gua, Ngapain lo ngerecokin markas anak Caferioz?" tanya Dafi dan dengan kedua tangganya yang masih mencengkeram kerah jaket cowo itu.

Cowo itu hanya diam dan tidak membalas perkataan Dafi, Dafi yang melihat har tersebut spontan melayangkan satu bogem mentah yang akan di daratkan ke tulang kanan pipi cowo itu.

Namun dengan cepat Rasya menahan tangan Dafi untuk tidak memukul cowo itu lagi, Melihat keadaan mukanya yang sudah parah.

"Udah, Daf. Kita tanya baik-baik, Oke? Udah cukup gausah main kekerasan lagi," ujar Rasya.

"Kalo ngomong sama orang kayak gini nih gak bisa ngomong baik, Lo mau gua bikin tambah bonyok gara-gara gak mau ngaku, Hah?!" Dafi mengambil ancang-ancang untuk memukul.

Cowo itu spontan langsung menyatukan kedua tangannya memohon kepada Dafi. "Kita cuman di suruh," ujarnya.

"Disuruh siapa? Lo kalo ngomong jujur bakal aman, Tapi kalo lo nyobak buat bohongin kita gua bikin sekarat sekarang juga," Rozaq mengancam sembari menunjuk cowo itu dengan telunjuk tangannya dan tatapan mata yang sangat sinis.

"Spartans," ujar cowo itu, Dafi langsung melepaskan tangannya tersebut dari kerah jaket cowo itu.

Setelah mengatakan itu cowo itu langsung melenggang pergi dari situ dan diikuti dengan seluruh gerombolannya tadi.

"Spartans? Udah fix ini pasti ulah si Rezhi!"

"Kakaknya Berry?"

"Iya lah siapa lagi,"

°°°°
"Ber," panggil Rozaq.

"Hm?" jawab Berry singkat.

"Yang ngerecokin basecam kita itu kakak lo,  Anak-anak Sartans. So, anak-anak tiger hell itu mereka cuma disuruh, Dibayarlah gitu sama anak anak spartans,"

Berry yang awalnya bermain handphonenya itu langsung menaruh handphonenya dan merubah posisinya, Ia langsung menegakkan badannya dan menatap Rozaq dengan intens.

"Berarti ini surat terbuka dari spartans buat Caferioz?"

"Jadi?" jawab Rozaq.

"Lo kumpulin anak-anak jam 7 malam di basecamp, Kita serang markas Spartans!" perintah Berry dan langsung melenggang pergi meninggalkan Rozaq.

Rozaq menggangguk faham.

Tidak lama setelah Berry keluar kelas, Rasya yang baru saja datang itu langsung mengahmpiri meja Rozaq.

"Sya," panggil Rozaq.

"Kenapa, Zaq?" Rasya langsung menarik satu kursi dan duduk disamping Rozaq.

"Cewe gua cerita sama gua, Katanya si khanza nanya-nanya soal lo terus ke si Manda,"

Rasya mengernyitkan keningnya. "Hah? Khanza?"

"Iya, Khanza. Suka deh dia kayaknya sama lo, Sya,"

Senyuman tipis tercetak di bibir milik Rasya, Pipinya memerah saat mendengar nama Khanza. "Ck, Bisa aja lo,"

Rozaq menoyor kepala milik Rasya yang kelihatannya juga sedang salting. "Dih salting lo? Jangan bilang lo juga suka?"

"Apaansi, Gak!"

"Eh gua juga mau ngasih tahu ke lo,"

"Apaan, Soal Khanza lagi?"

Rozaq menendang kaki milik Rasya. "Khanza mulu otak lo,"

"Gua mau kasih tahu, Jam 7 kumpul di basecamp. Semua member harus hadir,"

"Ada apa?"

"Caferioz mau nyerang markas Spartans malam ini!"

Rasya langsung berdiri dan ingin melenggang pergi. "Males,"

Rozaq langsung menghadang tubuh Rasya. "Sya, Come on. Mana solidaritas lo di Caferioz?"

"Gak ada cara lain buat selesaikan masalah selain ribut? Kita bisa kan dateng ke markas Spartans kita omongin secara kekeluargaan. Leader spartans juga saudaranya leader Caferioz. Seharusnya Spartans dan Caferioz bisa jadi saudara, Bukan musuh kayak gini zaq!"

Rozaq tidak mau memperdebatkan masalah ini disekolah. Ia langsung mengangguk setuju. "Oke, Lo dateng aja dulu nanti,"

°°°
"Semua member udah ngumpul?" Berry mengedarkan pandangannya.

Dafi mengecek dan melihat satu persatu. "Udah, Semua member ada disini. 30 member termasuk inti semua sudah lengkap,"

"Good job, Malem ini kita bakal datengin basecamp anak-anak spartans, Karena menurut info yg di dapat dari panglima kita Rasya, Rozaq dan Dafi. Ternyata anak anak Tiger hell itu cuma suruhan dan mereka dibayar sama anak spartans buat recokin basecamp kita. Jadi gua mau malem ini kita ngasih pelajaran ke anak-anak spartans."

Berry melanjutkan ucapannya. "Inget saling melindungi. Jangan mikirin diri sendiri, Buat yang gak siap kalian boleh jagain basecamp. Jangan sampai kecolongan kayak kemarin, Ngerti?!"

"Kita semua pasti ikut, Ber." sahut Adam.

"Iya, Ber. Gak mungkin kita gak ikut," ujar Reza.

"Good, Zaq, Sya, Daf. Sini sekarang atur strategi," ujar Berry.

"Pertama dan yang paling utama kita harus incer panglimanya dulu si Alex, Johan dan Zidan," Rozaq mengusulkan strategi pertama.

"Buat si Johan biar sama gua. Zidan biar sama si Dafi terus si alex paling di handle sama si Rasya, Gimana sya?"

"Terserah lo,"

"Buat Rhezi, Itu urusan gua," ujar Berry.

"Kita gak punya banyak waktu sekarang, Berangkat sekarang!" perintah Berry.

Rozaq menjulurkan  tangannya dan diikuti semua All member caferioz. "Caf," teriak Rozaq.

"HAAA," jawab mereka kompak sambil menyatukan tangan mereka.

--------

GIMANA CHAPTER INI?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

SEE YOU NEXT CHAPTER ❤️

BERRY ADIPUTRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang