CHAPTER 20

974 124 12
                                    

CHAPTER DUA PULUH

Kok hujan?

Taehyun keluar dari gedung dengan wajah yang tertekuk. Kelas hari ini asyik dan seru, bahkan mereka mencoba membuat piring makan yang imut berbentuk tupai. Tapi hujan. Dari prakiraan cuaca harusnya hari ini terang menderang. Ckck, untung saja Taehyun siap sedia payung.

Di tepi jalan, dengan banyak murid lain yang masuk ke mobil jemputan mereka, Taehyun membuka lebar payung hitamnya dan menaungi tubuhnya agar tidak basah. Dia celingukan, menatap jalan sembari menghitung dalam hati. Apakah Beomgyu akan datang? Setengah dirinya ragu, tapi setengah dirinya mulai berharap di hari berhujan ini Beomgyu mendatanginya. Tidak, ini hanya pikiran ngawur saja, karena nyatanya, Taehyun belum siap berhadapan dengan Beomgyu tanpa bersikap dingin pada pria itu. Taehyun kembali menatap jalanan sekitar. Ketika mobil hitam mendekat ke sisinya, Taehyun melebarkan mata dan agak mundur.

"Kau datang!" pekik satu omega di belakangnya dan berhambur mendekati mobil itu. Oh, bukan Beomgyu.

Taehyun mencelus seraya memegangi gagang payung dengan wajah muram. Dia akan menunggu taksi saja jika begini. Dua hari terakhir, Beomgyu tetap mengabarinya bahwa dia masih bolak-balik rumah sakit, tapi masing-masing tidak ada yang menyinggung soal perpisahan yang Taehyun utarakan waktu itu. Taehyun tidak ingin menegaskan lebih jauh dan Beomgyu seperti sengaja mengatur jarak untuk Taehyun berpikir lagi. Bagaimanapun, Beomgyu mengatakan bahwa dia masih berharap penuh Taehyun akan berubah pikiran. Dari sikapnya sekarang, atau dari dia yang tetap mengatur jarak, Taehyun justru bingung dengan hatinya.

Mengapa rasanya sesak? Bayangan akan Beomgyu yang tidak lagi menemuinya, memberikan senyuman, atau mengatakan hal manis pada Taehyun jadi lecutan tidak mengenakan. Taehyun terbiasa akan Beomgyu, bahkan selalu merasa itu hal yang dia butuhkan di tiap hari.

Taehyun akhirnya menghentikan taksi, kemudian masuk setelah menutup payungnya yang basah kuyub. Dalam taksi yang melaju, dia hanya melamun seraya memperhatikan hujan yang makin deras. Dia mengusap perutnya hati-hati dan mulai mengecek ponselnya. Beomgyu belum mengabari apa-apa dan mungkin Taehyun harus terbiasa akan itu pula.

"Terima kasih, Pak," katanya setelah membayar ongkos taksi. Taehyun melebarkan payungnya dan bergegas masuk ke gedung apartemen. Junghoon tidak terlihat di mana pun. Setelah keluar dari lift, hanya ada Taehyun dan pakaiannya yang meneteskan sisa air hujan, payungnya juga meneteskan air hingga membuat jejak di sana sini. Taehyun memandang pintu apartemennya dan mulai masuk. Dia mandi air hangat, mencuci rambutnya dan duduk dengan pengering di tangan. Kesendirian ini makin merebak, dan Taehyun masih merasa sesak terus membayangkan akan seperti ini ke depannya. Tidak ada Beomgyu.

*

*

Taehyun keluar ruangan pemeriksaan. Dokter Junseo menarik senyum khasnya, seraya mengoper bungkusan penuh buah jeruk. "Untuk bayi dan kau. Makan yang banyak dan tetap sehat," katanya. Taehyun menerimanya dan berterima kasih. "Datanglah lebih sering. Aku senang melihatmu terlihat segar."

"Tentu."

"Jadi di mana Beomgyu? Aneh juga dia tidak kelihatan," katanya dengan bingung.

"Ah, kau belum tahu, ya? Doyun dirawat karena masalah pencernaan, dan kurasa dia lebih sibuk menemani Doyun." Sayangnya. "Aku akan kabari dia bahwa kau menanyakan ke mana dia selama ini."

Junseo mengangguk. "Di rumah sakit ini?"

Taehyun mengangguk. "Di lantai empat VIP. Kau akan menjenguknya?" Junseo mengangguk singkat. "Baiklah, kurasa aku harus pamit. Kau tahu, aku agak sibuk belakangan ini." Ia melambai singkat dan tersenyum. Berjalan di lorong, Taehyun mendekap jeruk-jeruk itu dengan semangat. Aku mau buat jus, batinnya bersorak. Junseo adalah pribadi yang hangat dan terus membuat Taehyun tidak merasa kesepian, karena dia gemar bicara dan terus menanyakan banyak hal, yang Taehyun sadari, selama ini jarang ada yang bertanya hal-hal remeh padanya. Taehyun menceritakan soal kelasnya, teman-temannya, atau keadaan apartemennya. Dia juga cerita bagaimana dia berkenalan dengan Junghoon.

SURROGATE OMEGA | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang