Karnaval

396 42 8
                                    

'Jun, temenin kembar ke karnaval sekolah ya besok', pinta Jisoo lewat sambungan telepon.

"Loh kenapa aku? Kenapa bukan Kakak aja? Atau bang June?", tanya Junkyu. Sebenernya Junkyu tuh pengen protes. Dia mana mau pergi ke tempat ramai. Junkyu tuh alergi manusia, selain Mashiho maksudnya.

'Kakak sama bang June ga bisa'

"Tapi tapi"

'Apa? Kamu kan Uncle nya si Kembar, jadi harus mau. Besok si Kembar Kakak anterin ke apartemen kamu. Kamu di apart kan? Iya. Okay sampai jumpa besok adiknya Kakak yang paling keren sejagat raya'

"Dih ga bisa gitu dong. Aku ga mau ke tempat ramai. Kakak macam apa sih ini yang ga mengerti adik nya?"

'Justru karena Kakak ngerti kamu tuh gimana. Sebentar doang kok karnavalnya, ga akan lama'

"Ga mau pokoknya"

'Kamu ga sayang ponakan kamu, Jun? Tega ngebiarin ponakan kamu yang emesh pergi karnaval berdua aja? Ga takut mereka diculik?'

"Sayanglah! Pertanyaan macam apa itu", Junkyu mencak-mencak.

'Ya makanya kamu temenin dong! Kakak kasih kamu uang saku sebulan kalau temenin si Kembar ke karnaval'

"Dih dih ogah! Aku juga punya duit ya"

'Okay tiket liburan bareng Mashi ke Bali'

"Nghokayy gaskeun"

'Dasar kadal. Udah besok pagi Kakak anter si Kembar ke apart kamu. Inget sebelum jam 7 pagi kamu harus udah siap-siap! Awas kalau masih molor. Oh iya ajak Mashi juga kalau kamu mau', tambah Jisoo.

"Ohoo tentu saja, tiket nya jangan lupa nghokayy. Bye mo tidur", Junkyu matiin teleponnya sepihak.

Setelah matiin telepon sang Kakak, oknum berinisial Kim Junkyu tiba-tiba langsung lompat dari tempat tidur. Terus lari keluar apartemen. Buat apa?

Buat masuk ke kamar apartemen yang ada tepat didepan pintu apartemen dia. Pusing banget kebanyakan kata apartemen.



Nghokay lanjut.



"Mashiii sayanggg kamu dimana?", teriak Junkyu setelah berhasil masuk.

"Dapur, Kak. Kenapa sih datang bukannya salam malah teriak-teriak", cibir Mashiho yang lagi buat susu.

"He..he.. Sampe lupa SAMLEKOM", ini Junkyu ngomong sambil lari ke arah Mashiho yang cuma liatin tingkah dia.

Mashiho gelengin kepalanya, "Salam yang bener, Kak Ajun"

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, istriku", tutur Junkyu yang sekarang udah berdiri didepan Mashiho sambil nyengir ganteng.

"Kak-_-", Mashiho natap Junkyu pake tatapan super datar. Enteng banget bibir pacarnya ini ngomong istri-istri.

"Apa? Kenapa? Kakak kan udah mengucap salam dengan baik dan benar. Kamu tuh yang belum jawab salam Kakak. Mana jawaban salamnya, cantik?"

Ini Mashiho cuma bisa hela napas lelah aja. Mau protes ke Junkyu juga ga akan ada gunanya. Ngerti banget Mashiho tuh sama perangai pacar sableng tapi gantengnya ini.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, babu ku", jawab Mashiho.

Junkyu yang denger mah bukannya protes atau marah, tapi senyumnya malah makin lebar bahkan tingkahnya berubah mirip orang lagi salting.

"Kakak tau kamu mau bilang suamiku tapi malu. Aduh manis banget sih istriku ini", tambah Junkyu yang sekarang mainin dua tangannya sambil badannya goyang-goyang dari kiri ke kanan. Ditambah suaranya yang terkesan malu-malu.

"Kak, kamu mau aku pukul? Kenapa sih datang ke apartemenku teriak-teriak. Ada apa?", tanya Mashiho yang mulai jengah.

"Oh iyaaa bentar dulu. Kakak ga ditawarin minum?", tanya Junkyu setelah liat gelas susu yang dipegang Mashiho.

"Ga. Mau apa datang kesini malem-malem?", balas Mashiho.

Junkyu memanyunkan bibirnya, tapi ga lama ya nyengir lagi.

"Kalau gitu ini aja yang Kakak minum", Junkyu ambil gelas susu yang ada ditangan Mashiho terus minum susunya sampai habis tak bersisa.

Mashiho cengo.

"Kak Ajuuunnnn itu punyaku kenapa diminuuummmm", protes Mashiho.

"Susunya manis kayak kamu he..he.."

Mashiho lagi-lagi hanya bisa menghela napas. Pacarnya ini memang selalu menguji kesabarannya.

"Okaayy jadi Pacarku Kim Junkyu yang super duper ganteng, tampan dan rupawan, ada apa malem-malem kesini? Terus juga kenapa teriak-teriak sayangkuuuu?"

Percayalah, Mashiho mengatakan hal itu sambil geregetan. Geregetan pengen narik rambut pacarnya itu.

"Mashiiii~ Besok temenin Kakak ke Karnaval Sekolah bareng si Kembar ya?", pinta Junkyu yang kini sudah bergelayut dilengan kanan Mashiho.

"Karnaval Sekolah? Si Kembar Ryan dan Alice anak Kak Jisoo? Si Kembar ponakan kamu kan, Kak?", tanya Mashiho memastikan.

Junkyu mengangguk.

"Bukan Kak Jisoo dan Bang June yang pergi?", tanya Mashiho lagi.

Junkyu menggeleng.

"Mereka ga bisa dateng. Jadi Kakak yang diminta Kak Jisoo buat temenin si Kembar. Mau ya Mashi? Ya ya ya?"

"Kenapa ga Kakak aja sendiri?", tanya Mashiho lagi dan lagi.

"Ih Kakak ga mau pergi sendirian, takuttt", jawab Junkyu. Bibir lelaki itu bahkan sudah melengkung ke bawah.

"Okay aku temenin. Tapi, emang gapapa aku ikut?"

"Gapapa dong, Kak Jisoo juga bilangnya kita berdua yang pergi temenin si Kembar"

"Okay, jam berapa?"

"Sebelum jam 7 pagi kata Kak Jisoo harus udah siap. Kayaknya si Kembar dianterin sekitar jam 6 deh"

"Nah kalau gitu sekarang sana Kakak balik ke apartemen Kakak. Aku mau tidur, biar besok ga bangun telat"

"Ga mau ah, mau disini dulu. Marathon drama yuk, sayang. Kakak siapin drama nya dulu yaa", Junkyu sudah melesat pergi ke ruang tengah apartemen Mashiho. Pokoknya Junkyu ga mau pulang. Kalau bisa Junkyu nginep aja disini bareng Mashiho nya.

Mashiho hanya bisa menggelengkan kepalanya dan berinisiatif buat camilan dan coklat panas sebagai teman marathon drama mereka berdua.

"Mashiii Kakak nginep aja ya disini?", kata Junkyu yang tiba-tiba muncul dari balik pintu dapur.

"Ga ada! Ga ada ya nginep-nginep. Pokoknya marathon drama aja. Setelah itu Kakak pulang dan tidur di kamar Kakak. Ga mau pulang? Aku seret Kakak sampe depan pintu apart", sahut Mashiho galak.

Junkyu mah hanya bisa mencibir setelah denger nada galak dari Pacar Imut nan Manis nya itu.

"Dih galak, tapi cantik banget, bikin aku makin cinta aja", bisik Junkyu.


•🐨|🍀•

𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲 𝐋𝐢𝐟𝐞 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang