02

1.3K 157 2
                                    

Sakura tampak serius dengan beberapa kasus dan sidang akhir-akhir ini, ia juga jarang bertemu Sasuke meskipun kini mereka membeli apartemen baru yang menempuh perjalanan Dua puluh Lima Menit dari Markas dan sesekali bertemu disana saat malam hari karena tugas mereka yang sama padatnya.

Sakura adalah anggota baru jadi ia harus mengenal tugas-tugas di markas Tokyo, belum lagi ia harus memimpin sebuah misi penggerebekan narkotika di pelabuhan Tiga hari lagi.

"Kopi untuk nona Haruno yang sangat sibuk."

Sakura menatap gelas kertas berisi kopi di mejanya lalu menatap gadis berhelai cokelat tua, "Terimakasih Izumi."

Gadis ini penghuni baru ruangan Sakura, dia adalah petugas Polisi Senior bagian lalu lintas dan entah kenapa bertambah beberapa petugas perempuan disini.

"Kudengar penyamaran beberapa Agent polisi sudah dimulai dipelabuhan, apakah berjalan cukup baik?" Izumi menempati meja tepat disamping Sakura.

"Lumayan, jika tidak ada kendala maka penangkapan pelaku akan di majukan."

Tidak lama terdengar suara nyaring dari luar ruangan, Sakura mengernyitkan alisnya merasa terganggu dengan kebisingan itu.

"Dia Karin, pemilik Caffe dipesimpangan jalan." Izumi tampak malas menjelaskan siapa wanita yang kini berteriak girang diluar, "Dia sering kesini setiap akhir pekan dan mencari Mr. Uchiha."

Sakura melirik Izumi dan tidak lama menatap pintu kaca yang memperlihatkan seorang wanita berhelai Merah sedang menyapa para polisi, tatapan mereka bertemu saat wanita itu hendak melangkah melawati ruangan ini.

Pintu terbuka dan sepasang Ruby itu menatap Sakura memicing, "Sejak kapan ada polisi berambut Pink? Memang boleh mengecat rambut seterang itu disini?"

Sakura menatap datar wanita itu dan tidak lama muncul senyuman dingin diwajahnya, "Apakah nyonya adalah calon Komisaris kami?"

"Bukan memang, tapi aneh saja. Apa kau tidak ditegur atasanmu? Tuan Letnan tampan pasti tidak suka karyawan yang bergaya sepertimu." tatapan Karin penuh dengan penilaian yang merendahkan Sakura.

Izumi satu-satunya orang dalam ruangan tampak khawatir dengan mulut wanita merah ini, tapi ia tidak berani menyela saat di rasa aura Sakura begitu pekat seperti sedang berburu maling.

"Atasanku tidak akan berani menegur karena aku tidak berbuat hal tercela seperti berteriak ditempat kerja orang lain." Sakura dapat melihat perubahan raut wajah tersindir pada Karin.

"Apa maksud-"

"Silahkan anda keluar dari sini. Kami sudah punya Sirine, jadi tidak butuh sumbangan suara anda."

Karin membuka mulutnya lebar, "Hey kurang ajar sekali ya kau! Biar ku adukan pada atasanmu!" wanita itu buru-buru keluar dan menuju ruangan Sasuke.

"Nona Haruno, apa tidak apa-apa jika Mr. Uchiha kesini dan menegurmu?" Izumi terlihat takut jika anggota Sersan baru ini terkena omelan pahit Letnan yang terkenal sangat seram saat memarahi bawahan.

Sakura berjalan keluar ruangan dengan santai, "Letnan Kolonel disini tidak akan berani mengeraskan suaranya padaku." gumaman Sakura tidak terlalu didengar dengan jelas oleh Izumi yang masih terlihat khawatir.

Sakura keluar dari ruangan dan mendengar sayup-sayup teriakan wanita bernama Karin itu, ia yakin si Uchiha itu tidak mau membukakan pintunya.

"Apa sepupuku mengganggu Teme lagi?" Naruto muncul dari balik tangga saat melihat Sakura berdiri menatap lorong yang membelok kearah ruangan Sasuke.

Sakura mengernyitkan alisnya mendengar pertanyaan Naruto, "Sepupumu?"

"Ah, wanita merah tadi yang pakai kacamata, dia sepupuku Sakura-chan."

🌈OUR : [Tentang Cara KITA Lewati Semua.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang