16

847 106 9
                                    

Sakura menuruni tangga sambil menguncir rambutnya, ia memakai dress rumahan berwarna merah bercorak bunga putih.

Emeraldnya bertemu dengan sepasang Onyx yang langsung menatapnya berseri, baru saja Sakura sampai dilantai satu sudah disambut cubitan di kedua pipinya.

"Selamat pagi bungaku sayang. Senang melihat wajahmu sudah segar dan tidak merenung lagi."

Sakura sedikit memundurkan kepalanya, "Ini...sakit Itachi." gumamnya pelan.

"Ah, maaf-maaf. Aku terlalu gemas." Itachi menatap Sakura dari atas sampai bawah, "Kau tidak bekerja hari ini?"

Sakura menggeleng, "Mungkin besok aku sudah mulai masuk kerja jika hasil jahitan dan lukaku sudah kering."

Itachi tau bahwa Sakura sedang mencari orang-orang rumah terkhusus suaminya, "Mereka ada di taman belakang. Ayo."

Sakura tersentak saat tangannya ditarik lembut Itachi, mereka berjalan ke taman belakang rumah yang lebarnya sama seperti lapangan bola.

Mebuki yang sedang menyiram tanaman baru itu tersenyum melihat Sakura yang digandeng Itachi, "Cantik sekali putriku. Lihat apa yang baru disini."

Sakura takjub melihat tanaman-tanaman baru dengan warna-warni indah menghiasi taman disana, Emeraldnya berhenti pada Onyx yang memicing tepat di seberangnya.

"Lepas atau kulempar skop ini." Sasuke berjalan mendekati Sakura dan Itachi.

Itachi mengernyit, "Siapa sih dia?"

"Benar-benar..." Sasuke berjalan mendekat dengan langkah panjangnya.

"Sasuke!" Sakura segera melepaskan genggaman Itachi dan buru-buru menghampiri Sasuke yang sudah mengangkat skopnya, "Sedang apa?"

"Menanam tanaman pesanan Ibu."

Sakura tersenyum kikuk, "Ibu...Mikoto atau Mebuki?" gara-gara Sasuke menolak membedakan panggilan, Sakura jadi bingung sendiri sekarang.

"Ibu kita. Kusatukan panggilannya."

Sakura tertawa mendengar jawaban dari Sasuke, "Jadi sejak kapan kau gemar bercocok tanam?"

Kata 'Bercocok tanam' Sakura dan versi Sasuke jelas berbeda sepertinya, lihat wajah Uchiha itu yang kini tersenyum miring.

"Sejak menikah denganmu." bisik Sasuke didepan wajah istrinya.

Sakura yang mengerti pun menggeplak bahu Sasuke, "Ada Ibu dan Itachi!"

Tapi sepertinya salah satu orang disana tidak ada takutnya, Itachi mendekati mereka lalu merangkul Sakura.

"Teruskan menggali tanah sana." Itachi dengan tampang kurang ajarnya.

Sasuke kembali mengangkat skop tapi ditahan Sakura, "Hey kalian, sudah!"

Itachi mengendikan bahunya acuh, "Aku ingin jalan kerja dulu ya sayang. Bye!" Cup~

Prang!

"Astaga Sasuke, KACAKU!"

Sakura melebarkan mulut dan matanya melihat kejadian pagi ini, ia hanya bisa diam ketika suaminya dijambak Mikoto saat dengan santainya melayangkan skop ke arah Itachi tapi justru mengenai pintu kaca.

Ah, Itachi harus mencari tempat tinggal baru karena setelah dengan tanpa dosanya mengecup pipi Sakura, mungkin Sasuke akan benar-benar mengubur sepupunya itu hidup-hidup jika ketemu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~Our~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kepala pink itu mengangguk-angguk halus mendengar musik di mobil Sasuke, mereka akan pergi ke rumah sakit untuk mengecek luka Sakura.

🌈OUR : [Tentang Cara KITA Lewati Semua.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang