19

823 102 8
                                    

Berita kehamilan Sakura menyebar begitu cepat, Fugaku dan Kizashi yang mendengarnya segera memberangkatkan diri untuk pulang. Dua pria paruh baya yang akan menyandang panggilan Kakek itu terlihat begitu senang saat pulang padahal belum ada yang bisa mereka lihat sekarang, bahkan setiap pagi Mebuki maupun Mikoto semakin memanjakan Sakura seperti membuatkan makanan bernutrisi lalu memberikan beberapa vitamin untuk Ibu hamil.

Saat hasil USG keluar para orang tua sangat antusias lalu saling berebut untuk melihat, Mebuki yang Dokter berpengalaman pun sampai lupa bahwa usia kandungan Sakura belum tampak jelas disana. Jadi kenapa mereka ribut untuk melihat foto hitam putih yang samar tidak terlalu jelas?

Betul sekali, kita pindah ke suami Sakura, Papa Uchiha Sasuke. Lelaki itu ingin di panggil Papa, dia bilang akan sangat lucu didengar jika anak mereka yang mengatakannya. Sasuke benar-benar memperhatikannya bahkan menjadwal vitamin, makanan, serta susu Ibu hamil dengan teratur yang Sakura saja sering melewatkan jam-jam tertentu.

Mengidam? Sakura belum merasakan hal yang extrim seperti Mebuki dan Mikoto sering cerita, sejauh ini hal-hal biasa saja yang Sakura ingin makan. Oh ya, ia sedang mencintai makanan dingin, entah kenapa cemilan yang tidak dingin rasanya akan aneh dimulut. Ia juga menghindari kopi apapun itu serta Tomat, entah kenapa bau mereka membuat Sakura ingin sekali muntah. Bahkan ia melarang keras Sasuke memakan Tomat saat bicara padanya atau mau tidur, bau mulut lelaki itu sehabis makan buah merah yang disukai Sasuke sangat dibenci Sakura. Laki-laki itu harus menjauh darinya jika ingin memakan Tomat, bagian ini membuat Sasuke dilema.

Morning sickness? Mendekati minggu ke Tujuh Sakura baru merasakannya, bahkan saat Sakura masih pulas tidur bisa tiba-tiba isi perutnya naik dan lambungnya serasa di peras. Sasuke yang paling peka telinganya, mau selelah apapun dia dan sepulas apapun tidurnya, lelaki itu tetap akan terbangun dan menghampiri Sakura.

Seperti sekarang, dengan langkah setengah sadar Sasuke mendekati Sakura yang terduduk dilantai kamar mandi dengan wajah mengarah ke toilet. Sasuke mengangkat sedikit tubuh kecil Sakura dan memangkunya, ia mengumpulkan setiap pinggir rambut Sakura lalu menahannya dengan satu tangan, tangan bebasnya mengelus perut istrinya dengan pelan.

"Sudah? Sakit sekali?" mata sipit lelaki itu bertambah sipit saat baru bangun tidur, ia menatap istrinya dari samping.

Sakura bangun perlahan dibantu Sasuke setelah menekan flush toilet lalu pindah ke arah wastafel untuk mencuci mulutnya, "Perutku rasanya seperti ditekan."

Sasuke mengusap perut Sakura perlahan, "Aku tidak tau bahwa mengandung semenyakitkan ini..." gumamnya lirih sambil menatap ke arah perut rata Sakura.

Wanita itu tersenyum sayu, Sasuke memang seorang suami yang tidak menyukai ketika istrinya merasakan sakit atau terluka. Saat Morning Sickness yang pertama kali, Sasuke benar-benar panik dan meminta Sakura untuk ke Dokter pagi itu juga untuk mengecek keadaannya. Sakura yang sudah mempelajari ilmu tentang Ibu hamil pun menjelaskan pada suaminya, kata-kata yang terlontar dari Sasuke adalah 'Aku tidak pernah keberatan jika tidak memiliki anak, terlebih ini menyakitimu. Jika bisa, aku ingin ikut merasakannya agar kita bisa saling membagi rasa sakit.' bahkan Sasuke selalu mengeluarkan ekspresi seperti ikut merasakan nyeri setiap Sakura memuntahkan isi perutnya dipagi hari.

Sasuke membawa Sakura kembali duduk diranjang, wanita itu tampak sangat lemas padahal ia hanya memuntahkan air liur saja.

"Izin saja sampai kondisimu membaik." Sasuke merangkul dan mendekap istrinya dengan lembut.

Sakura menggeleng pelan, "Aku hanya memiliki beberapa tugas dimarkas, tidak ada yang lapangan."

Sasuke sengaja memberikan tugas tertulis agar Sakura tetap stay di meja nya, semenjak ada nya acara mual di pagi hari, jam kerja Sakura jadi diperpendek. Sakura akan pulang pada sore hari, begitulah Sasuke membuatkan istrinya jadwal. Sebenarnya bukan karena Sakura istrinya, tapi peraturan untuk petugas perempuan yang sedang mengandung akan diringankan pekerjaannya disana.

🌈OUR : [Tentang Cara KITA Lewati Semua.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang