Sakura mendelik ke arah Sasuke lalu mencebik, "Apa yang kau pilih pasti bagus." dengan suara di anehkan untuk menyindir Sasuke.
Sakura sudah memilih kamar Apartemen sederhana dengan Dua kamar, sudah lumayan bagus dan hampir sama dengan Apartemen sebelumnya. Tapi lihatlah lelaki Uchiha yang menjadikan uang seperti kertas mainan ini.
Sasuke membatalkan pilihan Sakura dan memilih Apartemen tipe Soho yang memiliki Tiga kamar Dua kali lebih besar dari Apartemen sebelumnya dengan kamar utama yang Sakura tebak bisa bermain bola disana, sudah lengkap dengan isi furnitur ditambah barang-barang mereka sebelumnya.
Pintu masuk terdapat lorong yang berjarak Lima langkah menuju ruang tamu, sebelah kiri ada lorong lagi menuju dapur yang di lengkapi meja makan, sangat luas karena terdapat kitchen set letter L lalu disambung meja bar. Sedangkan disebelah kanan ada tangga menuju Dua kamar diatas sedangkan Satu kamar agak kecil ada dibawah tangga dekat lorong pintu masuk, kamar utama ada dipaling pojok lantai Dua sedangkan kamar cadangan tepat di seberang tangga naik.
"Benar-benar kau ini."
Sakura tidak berhenti mengocehi Sasuke yang dengan santainya duduk di sofa ruang tengah sambil memainkan laptop nya, karena kesal di acuhkan akhirnya Sakura melangkah naik ke atas untuk merapihkan baju-baju di walk in closet yang ada didalam kamarnya.
"Si aneh itu kenapa bisa aku menikah dengannya." gumam Sakura yang masih tampak sebal dengan kelakuan suaminya, "Dia yang bilang pilihanku bagus, tapi justru minta ganti."
Bagaimana tidak kesal? Saat mengecek kamar pilihan Sakura, dengan mudahnya Sasuke bilang 'Terlalu kecil, ada yang lebih besar?'
"Sebenarnya dia mencari tempat tinggal atau gedung serba guna."
Sasuke sedari tadi berdiri dengan bahu yang bersandar di tepi pintu masuk walk in closet nya, hanya mendengus geli mendengar mesuh-mesuh istrinya.
Sakura merapikan koper yang sudah kosong lalu melirik ruang kosong di atas lemari, "Apa aku letakan di atas saja?" gumamnya pada diri sendiri.
Ia mencoba mengangkat koper yang lebih besar tapi karena tingginya tidak sampai akhirnya Sakura meloncot agar kopernya bisa masuk ke area kosong diatas, tapi bukannya sampai justru pinggir koper bertabrakan dengan pinggir lemari.
Sakura terdorong ke belakang sedangkan koper yang ia pegang terlepas dan mengarah padanya.
Bug!
Satu tangan Sasuke memegang pinggang Sakura agar istrinya tidak tertabrak meja kayu di tengah ruangan, lalu tangan lainnya reflek menahan koper agar tidak menimpanya dan Sakura yang kemudian terjatuh ke bawah.
Sasuke meringis kecil saat roda koper menindih pinggir kakinya, Onyx nya menatap Sakura yang masih terdiam dengan wajah kaget.
"Sudah tau pendek kenapa memaksakan diri?" ketus Sasuke pada Sakura yang mulai sadar situasi.
Sakura mendelik mendengar ucapan Sasuke, "Kau juga dari tadi diam saja! Kenapa jadi aku yang disalahkan."
Sakura melepaskan rangkulan Sasuke di pinggangnya dan dengan kasar mengambil koper lalu meletakannya begitu saja di samping meja kayu tempat menyimpan jam, perhiasan, dan dasi.
"Kau marah padaku karena di acuhkan atau karena aku yang batal memilih pilihanmu?" pertanyaan itu mengarah pada Apartemen mereka saat ini.
"Kedua nya." jawab Sakura datar, ia memilih merapikan dasi-dasi Sasuke yang jarang suaminya pakai.
"Semuanya berawal dari pilihan Apartemen kan?"
"Kau tau, aku tidak suka tempat tinggal terlalu besar." Sakura menatap Sasuke dengan kerutan alis tanda ia menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌈OUR : [Tentang Cara KITA Lewati Semua.]
RomantizmIni semua tentang bagaimana KITA bisa lewati semuanya. Disaat semua orang mengatakan bahwa tidak ada cinta diantara KAMI, tapi hati KAMI selalu terikat satu sama lain dengan cara penyampaian yang hanya KAMI yang paham. Lalu bagaimana dengan segala b...