07

814 116 3
                                    

Tubuhnya menabrak seseorang dan ia tersentak merasakan sebelah bahunya dicengkram orang itu, Sakura berbalik dan sedikit memundurkan tubuhnya.

"Sakura-chan!"

Itu hanya Hinata, tatapan gadis itu terlihat khawatir menatap Sakura yang masih menutup mulutnya.

"Aku memanggilmu sedari tadi, kau kenapa?" Hinata mengelus bahu dan lengan Sakura untuk menenangkan.

"Hinata, bisa kita cari toilet."

Hinata mengangguk dan membawa tubuh Sakura untuk berjalan mengikutinya, "Aku memarkir mobilku dekat dari caffe saat melihatmu berlari dari sana."

Sakura hanya diam saja bahkan saat ia dibawa masuk ke dalam mobil Hinata, supir nya menjalankan mobil dan mencari pom bensin terdekat karena tidak ada toilet umum di dekat sini jadi mereka akan menumpang ke toilet pom.

Saat mereka turun dari mobil, Sakura tampak segera masuk ke dalam toilet dan terdengar suara muntahan yang seperti dipaksakan.

Hinata mengabari Ino dan Temari lalu tidak lama masuk panggilan telpon dari Naruto, "Halo Naruto-kun."

'Hinata-chan, kau bersama Sakura-chan kan?'

"Iya, kami sedang ada di toilet pom bensin dekat persimpangan jalan."

'Sasuke-Teme menelpon Sakura-chan dan tidak di angkat, apa dia baik-baik saja?'

Hinata terdiam dan agak ragu memberi kabar kepada Naruto karena ia tidak tau kondisi awal Sakura bisa sampai seperti ini, "Naruto-kun, sebenarnya aku mengikuti Sakura-chan yang berlari dari caffe tempat kami janji berkumpul. Sakura-chan terlihat seperti-"

Pintu toilet terbuka menampakan Sakura yang terlihat memegangi perutnya dan meringis, ia memaksakan dirinya memuntahkan isi perutnya hingga rasanya seperti di peras dalam lambungnya.

"Naruto-kun maaf, aku harus mematikan telponnya. Akan ku kabari nanti." Hinata langsung mematikan sambungan telpon dan mendekati Sakura yang berjalan pelan ke arah wastafel.

Sakura mencuci mulutnya lalu berkumur, ia tau sedari tadi suaminya terus menelpon dirinya dan sudah pasti lelaki itu tau apa yang terjadi padanya walau tidak secara keseluruhan. Karena Sasuke membayar beberapa orang untuk menjaganya ketika ia berada di luar.

"Katakan kalau aku baik-baik saja pada Naruto." Sakura mengehala napasnya dan menatap dirinya di dalam cermin, "Mungkin Sasuke merepotkan Naruto lagi kali ini."

Hinata terdiam sebentar menatap Sakura yang wajahnya tampak pucat pasi, lalu ia kembali mengabari Naruto lewat pesan singkat.

Brak.

Pintu toilet terbuka menampilkan Temari dan Ino yang langsung berlari ke arah Sakura, mereka menatap khawatir teman sekolahnya itu.

"Kenapa kau bisa seperti ini?! Apa ada yang mengganggumu?!" tanya Ino yang melihat wajah pucat Sakura.

"Kau sakit? Apa kita perlu ke rumah sakit? Dimana suamimu Sakura?!" Temari tidak kalah paniknya melihat Sakura yang masih terdiam.

Sakura hanya menggeleng pelan, "Aku baik-baik saja, bisa kita cari tempat lain? Toilet ini sedikit bau dan aku butuh mengisi perutku."

Mereka semua mengangguk lalu Ino merangkul lengan Sakura membawanya keluar toilet, mereka akan memakai mobil Ino sementara Hinata memberitau supirnya untuk pergi lebih dulu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~Our~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka baru selesai makan di salah satu caffe dekat dengan markas kepolisian, dan Sakura masih terdiam dari mereka di perjalanan sampai mereka selesai makan.

🌈OUR : [Tentang Cara KITA Lewati Semua.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang