When Love is Connected 《3》

2 2 0
                                    

~ Sore Harinya ~

-Kegiatan Pekan Olahraga telah selesai-

"Ritsuka-chan, biar ku bantu! Bawa barang" tawar Rin

"Tidak apa. Makasih, ya" jawab Ritsuka

"Ayo cepat! Kita makan es serut" ajak Jun

"Tunggu, belum beres..." jawab Sachiko sambil mengambil salah satu ikat kepala dilantai

.
.
.

Kuze dan Ritsuka sudah duduk berduaan diatas panggung di lapangan.

"Akhirnya selesai juga..." ujar Rutsuka

"Nih" ujar Kuze menyodorkan es krim untuk Ritsuka dengn dia menyuapinya

"Aaa..." ucap Ritsuka membuka mulutnya dengab didampingi suara debaran jantungnya

"Apaan, Tuh! Menangnya Tidak Bisa Buka Mulut Lebih Lebar Lagi?!" teriak Kuze menarik pipinya Ritsuka karena membuka mulutnya terlalu kecil saat Kuze ingin menyuapinya

'Aku kan tidak mau kelihatan jelek didepanmu!' batin Ritsuka

"Aduh! Sakit!" rintihnya saat pipinya ditarik Kuze

"Ya sudah kalau tidak mau!" ujar Kuze lalu memakan sendiri es krimnya

"Mau, kok! Mauuu!" rengek Ritsuka

Kuze langsung memberikan ciuman ke Ritsuka dengan ditemani pemandangan langit sore, bukan es krim yang disuapi.

"Makasih traktirannya. Yuk, pulang!" ajak Kuze

"Ikat Kepala Kuze, Ya..." ujar Ritsuka setelah menarik tangan Kuze dan mengikatkan ikat kepalanya ditangan Kuze dengan wajah lembut

Kuze merasa senang dan tersipu, namun ekspresinya langsung berubah saat membaca nama diikat kepala ditangannya.

"Maaf. Bukan bermaksud jahat, tapi akan merepotkan kalau aku berhubungan lebih dalam lagi dengan murid sekolahku sendiri" ucap Kuze menolak ikat kepala yang ada ditangannya itu

Ritsuka langsung dibuat syok dengan jawaban yang diberikan Kuze dirinya.

"O... Oh... Maaf. Aku sudah bicara yang aneh-aneh" ujar Ritsuka yang merasa canggung

"A... Ah. Sudah dulu, ya. Babai!" lanjutnya lalu pergi berlari meninggalkan Kuze

'Aneh. Aku ditolak... Rasanya mau nangis' batin Ritsuka sambil terus berlari

"Ha Ha. Bilang 'babai' segala" ucapnya sambil menepuk keningnya

"Aku memang bodoh" lanjutnya

'Si Bodoh' Ritsuka teringat Kuze mengatakannya bodoh

Ritsuka langsung terdiam menutupi wajahnya dengan tangan lalu dia memukili pohon melampiaskan rasa kecewanya.

"KENAPA CIUM AKU?!" teriak Ritsuka

'Suka!' batinnya

"KENAPA TERSENYUM PADAKU?!" teriaknya lagi

'Suka!' batinnya

"AKU INI KAU ANGGAP APA?!" lanjutnya berteriak sambil memukuli pohon didepannya

'Suka!' batinnya terus berkata itu

'Aku suka Kuze!' batin Ritsuka sambil menangis

'Sedih... Nafasku sesak' lanjutnya langsung terduduk

'Semua jadi gelap'

Di lapangan Kuze masih berdiri diam memandangi ikat kepala yang melingkar ditangannya.

"Ah! Kuze, lihat Ritsuka?!" teriak Sachiko menghampiri Kuze

"Aku salah ambil ikat kepala. Ini punya Ritsuka..." lanjut Sachiko menunjukan ikat kepala milik Ritsuka

"Eh...?!" tanggap Kuze terkejut mendengar perkataan Sachiko

"Mungkin Ritsuka Juga Salah Ambil Ikat Kepalaku. Dia Pasti Tidak Sadar" ujar Sachiko

Kuze langsung berlari mencari Ritsuka, panik atas apa yang sudah dia katakan ke Ritsuka tadi.

"Ritsuka!!" panggil Kuze

Kuze menemukan Ritsuka sedang duduk bersandar disebuah pohon dengan mata sembab dan wajah yang lelah.

"Ck!" decak Kuze sedih melihat Ritsuka

'Kuze!!' batin Ritsuka saat melihat Kuze sudah berdiri didekatnya

Ritsuka langsung berlari saat itu juga.

"Ritsuka!!" teriak Kuze memanggil namanya

Kuze langsung mengejar Ritsuka dan memeluknya dari belakang.

"Lepaskan!" ronta Ritsuka

"Tidak mau!" jawab Kuze

"Kenapa?! Kuze menolakku, kan...!" ujar Ritsuka menangis lagi

"Bukan Begitu!!" bantah Kuze

"Aku Mau Mengembalikan Ikat Kepala Yang Tertukar...!!"

"Bukan punyaku..." ujar Ritsuka membaca nama Sachiko yang tertulis diikat kepala ditangan Kuze

"Punyamu yang ini, kan?" ujar Kuze memberikan ikat kepala Ritsuka yang benar

"Tadi temanmu bilang kalau dia salah mengambil ikat kepala. Aku salah sangka. Kupikir cewek yang ikut lomba lari tiga kaki itu yang menyuruhmu menukar ikat kepalanya... Aku sudah bicara jahat padamu... Maaf..."

'Jadi... Aku tidak ditolak...?' batin Ritsuka senang

"Ini Ikat Kepalaku. Hanya Untukmu..." ucap Kuze sambil mengikatkan ikat kepalanya ditangan Ritsuka

Setelah mengikatnya, Kuze memeluk Ritsuka dari depan, mengangkat wajah Ritsuka lalu menciumnya.

'Hati kami menyatu' batin Ritsuka saat mereka saling berciuman

"Aku Suka Kamu!!" tutur Ritsuka tersenyum riang

'Keajaiban ini terjadi karena rasa cintaku' batin Ritsuka bahagia

"Kok bisa tidak sadar kalau ikat kepalamu tertukar? Si Bodoh Ini! Padahal ada gambar anehnya..." ujar Kuze mengomeli Ritsuka

'Itu kan gambar wajahnya Kuze. Tapi takut bilang...'



♢♢♢ ♢♢♢ ♢♢♢

《When Love is Connected | Selesai》

When Love is HidingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang