You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍰 Menurut gintoki sosok adiknya itu
Aku sedang bersantai sambil membaca manga shone jump terbaru yang kemarin dibelikan oleh hiroki. Hiroki ada dia sedang tidur kata dia ada shift malam jadi jangan diganggu.
Seseorang datang ternyata dia sougo aku malas sebenarnya tapi yah sudahlah. Aku membiarkan dia berbicara dan shinpachi memberikan sedikit cemilan dan minuman.
"Ada apa kau kesini?" Tanyaku.
"Aku menawarkan pekerjaan untuk kalian yaitu melacak keberadaan juara rengokukan." Ucap Sougo.
"Baiklah." Ucapku.
Sougo pergi dan kami bertiga pergi dari rumah meninggalkan hiroki sendirian di rumah. Kami bertiga melakukan penyelidikan di berbagai tempat akhirnya berhasil menemukan kalau juara bertahan itu bernama kidomaru yang merawat lusinan anak yatim.
Kami bertiga sedang berada di tempat dimana kidomaru tinggal hanya ada anak-anak saja disini benar-benar aneh.
"Kidoumaru dimana?" Tanyaku.
"Dia dibunuh oleh juara baru rengokukan bernama onijishi."
"Kasihan sekali." Ucap Shinpachi.
"Berarti sudah selesai ya." Ucap Kagura.
"Kami mohon balas dendam kami semua!"
"Hah?" Bingungku.
"Kami akan memberikan mainan sebagai hadiahnya!"
"Gin-san aku mau itu!" Pekik Kagura.
"Ya baiklah." Ucapku.
Kami bertiga pergi tapi dihadang oleh hijikata dan dia mengatakan jangan terlibat tentang rengokukan itu. Malam harinya setelah hiroki pergi kerja aku ke ring tinju dan menggunakan topeng untuk bertarung dengan onijishi.
Yah aku berhasil menang dan aku langsung tidur setelah tiba di rumah. Pagi harinya aku merasakan sensasi dingin di wajahku.
"Kau mendapatkan permintaan apa sih?" Tanya Hiroki.
"Hanya sedikit pertarungan saja." Ucapku.
Hiroki mengobati luka di wajahku dan hanya tatapan datar dari wajah hiroki yang kulihat. Hiroki memang lebih suka mengambil tindakan dibandingkan menunjukkan hal yang dia khawatirkan.
"Pelan-pelan ini sakit bodoh!" Kesalku.
"Ya maaf." Ucap Hiroki.
Selesai mengobati lukaku hiroki pergi begitu saja. Aku kadang heran dengan sikap acuh hiroki terhadapku. Tapi yah biarkan saja.
Aku akan tertidur kembali tapi pintu kamarku terbuka disana kulihat ada hiroki membawa makanan untukku. Hiroki menaruhnya diatas meja dan langsung pergi.
"Terimakasih hiro-chan!" Pekikku.
Tidak ada jawaban dari hiroki sama sekali mungkin dia berangkat bekerja seperti biasanya. Hiroki memang mengatakan tentang jadwal shift dia yang tidak tentu tergantung sang bos.
Aku selesai makan dan menaruhnya begitu saja di meja. Shinpachi masuk dan dia sepertinya akan memberiku makan tapi kalah dari hiroki.
"Gin-san memasak sendiri?" Tanya Shinpachi.
"Hiro-chan yang memasak." Ucapku.
"Pantas saja tadi kulihat di dapur hiro-san sedang mencuci piring." Ucap Shinpachi.
"Kagura dimana?" Tanyaku.
"Sedang bermain dengan sadaharu." Ucap Shinpachi.
"Kau makan saja sana. Hiro pasti memasak banyak temani adikku makan ya shinpachi." Ucapku.
"Kalau begitu aku pamit pergi dulu gin-san." Ucap Shinpachi.
"Ya." Ucapku.
Shinpachi keluar dari kamarku dan aku melanjutkan beristirahat. Di ruangan tamu ada hiroki yang makan bersama shinpachi.
"Kalian mendapatkan permintaan apa dari klien?" Tanya Hiroki.
"Diminta membalas dendam oleh anak-anak dan gin-san jadi terlibat pertarungan diatas ring." Ucap Shinpachi.
"Lain kali pilih klien yang tidak terlalu berbahaya." Ucap Hiroki.
"Hiro-san mengkhawatirkan gin-san?" Tanya Shinpachi.
"Dia kakakku wajar aku mengkhawatirkan dia." Ucap Hiroki.
"Gin-san benar kalau hiro-san itu sayang dengan dia." Ucap Shinpachi.
"Aku akan berangkat kerja." Ucap Hiroki.
"Ya hati-hati di jalan hiro-san." Ucap Shinpachi.
"Ya." Ucap Hiroki.
"Hiro-san mau kemana?" Tanya Kagura.
"Aku akan bekerja nanti malam aku akan membelikan cemilan untukmu kagura." Ucap Hiroki.
"Seperti biasa ya hiro-san." Ucap Kagura.
"Tentu." Ucap Hiroki.
Hiroki pergi untuk berangkat bekerja. Beberapa hari kemudian aku malah diikat oleh hiroki di kursi entah masalahnya apa.
"Oi lepaskan!" Kesalku.
"Diam kau!" Tegas Hiroki.
"Aku kakakmu!" Kesalku.
"Memang dan itu tertulis di surat yang kita temukan saat berumur enam tahun." Ucap Hiroki.
"Ck lepaskan hiro-chan!" Kesalku.
"Aku akan membawamu ke rumah sakit." Ucap Hiroki.
"Aku baik-baik saja bodoh!" Kesalku.
"Aku tahu kau menderita diabetes." Ucap Hiroki.
"Tidak perlu dibesar-besarkan bodoh!" Kesalku.
"Kau sering mengonsumsi gula aku akan berkonsultasi dengan dokter masalah itu." Ucap Hiroki.
"Hanya seminggu sekali!" Protesku.
"Ya anggap saja aku percaya." Ucap Hiroki.
Hiroki cerdik dia mengambil pedang kayuku sebelum mengikat tubuhku jadi aku sulit melepaskan diri dari ikatan yang dia buat. Hiroki tersenyum meledek padaku.
"Ok aku akan mengikuti ucapanmu dan lepaskan ikatan ini." Ucapku.
"Baiklah." Ucap Hiroki.
Hiroki melepaskan ikatan talinya tadi sebenarnya shinpachi dan kagura ingin membantuku tapi diancam oleh hiroki. Aku bernafas lega dan akan memikirkan untuk kabur dari hadapan hiroki.
"Selesai pemeriksaan kita akan ke dokter gigi." Ucap Hiroki.
"Eh jangan?!" Protesku.
"Oh aku lupa kau takut dokter gigi!" Ledek Hiroki.
"Ck!" Kesalku.
Hiroki menarik kerah bajuku memang adik kurang ajar sekali hiroki itu. Tapi yah aku kadang malas bertengkar dengan dia.
🍰 Menyebalkan dan pemaksa
Saka Twins
~ 20 Desember 2022 ~
Cepat update kouta habis
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Sakata Gintoki Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...