You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍰Gintoki tahu bahwa
Banyak permintaan yang sudah kulakukan bersama yang lain. Saat ini tidak ada permintaan sama sekali jadi aku bisa beristirahat sambil membaca shonen jump. Hiroki sebentar lagi pulang bekerja.
"Gin!" Panggil Hiroki.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Malam nanti kau ada waktu?" Tanya Hiroki.
"Aku selalu luang apabila tidak ada permintaan dari orang lain." Ucapku.
"Baiklah malam nanti ajak shinpachi dan kagura juga." Ucap Hiroki.
"Mau kemana?" Tanyaku.
"Aku dapat gajian anggap saja traktiran dariku." Ucap Hiroki.
"Hey tidak perlu!" Pekikku.
"Uang sewa sudah kubayar karena kudengar selama beberapa bulan kau tidak sanggup membayarnya." Ucap Hiroki.
"Hiro-chan kau jangan melakukan hal yang berlebihan." Ucapku.
"Dulu kau selalu menolongku jadi untuk saat ini aku hanya membalas budimu saja niichan." Ucap Hiroki.
Aku tersenyum akan ucapan hiroki dan ingin memeluknya tapi hiroki malah kabur menuju ke kamarnya. Aku terkekeh geli melihat itu semua.
Malam harinya ternyata shinpachi dan kagura ada keperluan jadi hanya aku dan hiroki yang pergi. Hiroki malah berpenampilan mirip denganku entahlah maksud dia apa.
"Semua orang akan sulit membedakan kita berdua." Ucapku.
"Kau lebih pendek dariku." Ucap Hiroki.
"Sumpah ucapanmu yang satu itu buat aku darah tinggi terus!" Kesalku.
Hiroki tidak peduli ucapanku jadi aku menjewer telinga kanan hiroki. Hiroki sedikit meringis karena ulahku tapi aku tidak peduli sama sekali.
"Niichan nanti aku kasih saran deh cara mendekati seorang gadis." Ucap Hiroki.
"Sudah banyak gadis yang mendekatiku!" Pekikku.
"Tidak yakin." Ragu Hiroki.
Aku melepaskan jeweran di telinga hiroki karena telinganya sedikit memerah. Kami berdua melanjutkan perjalanan dan hanya keheningan saja. Aku yang bosan menaruh kepalaku di pundak hiroki.
"Hiro-chan!" Panggilku.
"Kenapa?" Tanya Hiroki.
"Apabila aku tiada bagaimana?" Tanyaku.
"Aku akan membunuh semua amanto sendirian." Ucap Hiroki.
"Sama saja dengan bunuh diri." Ucapku.
"Ya begitulah." Ucap Hiroki.
"Kau tahu aku benci perkataan itu." Ucapku.
"Kau juga jangan mengatakan tentang kematian gin." Ucap Hiroki.
"Kita seorang samurai namun malah tunduk dengan amanto." Ucapku.
"Aku sebenarnya mengumpulkan para samurai yang ingin bekerjasama untuk melawan amanto." Ucap Hiroki.
"Serius kau?!" Pekikku.
"Ya tapi mereka tidak mau." Ucap Hiroki.
"Kau akan membawaku kemana?" Tanyaku.
"Bukit dekat kuburan." Ucap Hiroki.
"Kau bilang akan ke restoran?!" Kesalku.
"Setelah dari restoran kita kesana." Ucap Hiroki.
"Hiro-chan ayolah jangan kesana!" Rengekku.
"Jangan merengek kau seperti anak kecil." Ucap Hiroki sarkas.
Aku menatap sengit hiroki dan kami akhirnya tiba di restoran yang dituju hiroki. Kami berdua makan dengan tenang setelah selesai hiroki menyeretku menuju bukit.
Aku ketakutan dan hiroki tiba-tiba tiduran di pahaku membuat aku menatap dirinya. Hiroki tersenyum tipis kepadaku membuat aku ikut tersenyum.
"Niichan berhentilah mengatakan hal yang membuatku sedih." Ucap Hiroki.
"Kau ingin manja denganku dan malah membuat alasan seperti ini dasar kau ini." Ucapku.
"Aku sudah dewasa tidak pantas menunjukkan sikap manja." Ucap Hiroki.
"Rileks hiro-chan aku disini kok." Ucapku.
Aku mengelus kening hiroki yang berkedut seperti memikirkan hal berat saja. Hiroki terkadang sulit ditebak dia memendam segala hal sendirian.
"Shinsengumi itu sebenarnya memihak niichan atau tidak?" Tanya Hiroki.
"Kadang mereka membantu dan kadang juga menjadi musuh." Ucapku.
"Aku pusing mau tidur." Ucap Hiroki.
"Kau tidur saja nanti aku gendong." Ucapku.
"Kita harus membuat para amanto pergi dari bumi." Ucap Hiroki.
"Ya benar ucapanmu." Ucapku.
"Jangan memaksakan dirimu niichan aku khawatir padamu." Ucap Hiroki.
"Aku tahu tanpa kau beritahu juga." Ucapku.
"Eh aku salah berbicara!" Pekik Hiroki.
"Hahahaha." Tawaku.
Hiroku menyembunyikan wajahnya yang memerah di perutku bisa kulihat telinga hiroki juga memerah. Aku mengelus surai rambut hiroki.
"Oyasumi niichan." Gumam Hiroki.
"Oyasumi otouto." Ucapku.
Hiroki memeluk perutku sangat erat dan aku baru ingat kalau aku berada di bukit dengan kuburan. Aku terpaksa mencari jalan yang lebih jauh agar tidak bertemu kuburan.
🍰 Hiroki menyayanginya
Saka Twins
~ 02 Januari 2023 ~
Cepat update aku lagi banyak urusan minggu-minggu ini
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Sakata Gintoki Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...