8

42 5 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍰 Hiroki itu

Beberapa hari lalu aku mendapatkan luka fatal akibat permintaan dari elizabeth memang rumit sekali hal yang kutangani itu.

Aku terbangun merasakan ada yang menepuk keningku kulihat itu ulah hiroki dia menatapku khawatir walaupun tertutup wajah datarnya.

"Aku ganti perbanmu gin." Ucap Hiroki.

"Aku bisa sendiri." Ucapku.

"Tidak apa-apa aku adikmu jadi anggap saja baktiku kepadamu." Ucap Hiroki.

Aku dibantu hiroki dan hiroki mengganti perban yang melekat di tubuhku dengan perban baru. Hiroki tidak mengatakan apapun hanya fokus mengganti perban saja.

"Kau ceroboh sekali." Ucap Hiroki.

"Kau lupa aku pernah mengalami ini saat perang." Ucapku.

"Itu sudah lama dan kondisi kesehatanmu saat itu masih fit sekarang kau memiliki penyakit." Ucap Hiroki.

"Yah aku mengerti." Ucapku.

Selesai mengganti perbanku hiroki akan pergi tapi aku menahan pergelangan tangan hiroki. Hiroki ingin melepaskannya tapi aku menggelengkan kepalaku.

"Ada apa?" Tanya Hiroki.

"Shift malam kau?" Tanyaku.

"Ya nanti sore aku pergi dan pulang pagi-pagi." Ucap Hiroki.

"Kau tidak lelah?" Tanyaku.

"Tidak." Ucap Hiroki.

"Kesini dulu hiro-chan!" Panggilku.

Hiroki mendekat dan aku memeluk tubuh hiroki sangat erat. Hiroki memberontak tapi aku tidak mau melepaskan pelukan sama sekali.

"Kenapa?" Tanya Hiroki.

Aku mencium kening hiroki membuat hiroki melotot dan langsung memukul wajahku. Hiroki benci dicium olehku sejak usia 10 tahun.

"Bodoh!" Kesal Hiroki.

"Sampo-mu wangi hiro-chan." Ucapku.

"Kita bisa dianggap negatif gin." Ucap Hiroki.

"Aku hanya merindukan adikku hiro-chan karena setelah kita bertemu hanya hitungan jari kita punya banyak waktu luang." Ucapku.

"Kau sibuk dan aku juga sama." Ucap Hiroki.

"Hiro-chan terimakasih." Ucapku.

"Tumben." Ucap Hiroki.

"Menyebalkan kau." Ucapku.

"Lepaskan aku!" Protes Hiroki.

"Hiro-chan lebih imut dariku lho!" Ledekku.

Hiroki memukul wajahku membuat aku tertawa akan tindakan hiroki. Hiroki memang lebih tinggi dariku tapi menurut shinpachi dan kagura wajah hiroki lebih imut saja.

"Aku tidak imut!" Kesal Hiroki.

Hiroki akan memukulku tapi aku menyembunyikan wajahku di pundak hiroki. Hiroki akan melepaskan pelukan tapi aku mencium pipi hiroki.

"Oi!" Kesal Hiroki.

"Kau pakai sampo apa sih?" Tanyaku.

"Ck!" Kesal Hiroki.

"Dengarkan kau harus tidur bersamaku malam ini." Ucapku.

"Aku kerja." Ucap Hiroki.

"Pulang bekerja." Ucapku.

"Iya asal kau lepaskan pelukan saat ini." Ucap Hiroki.

Aku melepaskan pelukan dari tubuh hiroki. Hiroki langsung kabur dari kamarku membuat aku tertawa melihat respon hiroki.

Aku tidur merasakan mataku memberat tapi sebelum aku tertidur lelap aku mendengar suara parau hiroki mengkhawatirkan keadaanku. Aku hanya diam saja daripada nanti kena amuk hiroki.

Malam harinya aku diberikan makan malam oleh shinpachi. Kagura menceritakan banyak hal padaku dan aku hanya menyimak saja.

Dini hari aku merasakan ada yang memeluk tubuhku saat membuka mataku ternyata itu ulah hiroki. Hiroki masih menggunakan pakaian kerjanya pasti dia kelelahan.

"Kau ini selalu memaksakan diri seperti biasa." Ucapku.

"Niichan cepat sembuh." Gumam Hiroki.

"Ya niichan akan segera sembuh agar kau tidak khawatir padaku." Ucapku.

Beberapa hari kemudian aku sudah membaik tapi hiroki malah menatapku tajam. Aku terkekeh geli dan aku dengan santai membaca komik shonen jump di ruang tamu.

"Kau di kamar saja beristirahat." Ucap Hiroki.

"Aku sudah membaik hiro-chan biarkan aku membaca komik shonen dulu." Ucapku.

"Terserah kau saja." Ucap Hiroki.

Hiroki pergi dari hadapanku. Beberapa hari aku sakit hiroki selalu mengambil shift malam dan akan pulang sekitar jam tiga atau empat pagi.

Aku kembali fokus membaca komik shonen jump tapi ada suara sesuatu di meja kecil dekatku. Kulihat hiroki menaruh makanan dan obat untukku.

Hiroki tidak mengatakan apapun dan langsung pergi ke halaman belakang. Shinpachi dan kagura ada tapi menurut mereka itu permintaan dari hiroki untuk menjagaku selama aku sakit.

"Terimakasih adik tsundere!" Pekikku.

Tidak ada jawaban sama sekali jadi aku mengambil makanan yang disediakan oleh hiroki. Rasanya enak hiroki bisa memasak karena diajarkan oleh shinpachi.

🍰 Adik tsundere akut menurut gintoki

Saka Twins

~ 21 Januari 2023 ~

Double update untuk minggu ini

✔️ Sakata Gintoki Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang