10

50 4 2
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍰 Gintoki pikir

Amanto masih berkeliaran di sekitarku mereka yang telah melarang penggunaan pedang. Aku dan hiroki saat ini hanya diam tidak ada kegiatan apapun. Hiroki libur dari pekerjaan dan hanya merokok di dekatku saja.

"Kadang aku heran apa sih nikmatnya benda itu?" Bingungku.

"Aku jarang merokok dan tidak kecanduan rokok juga. Bukan seperti wakil komandan shinsengumi itu yang bahkan rela mencari di luar planet saat larangan rokok di sematkan oleh shinsengumi." Ucap Hiroki.

"Dia juga maniak mayonaise." Ucapku.

"Aku juga pernah melakukan perjanjian dengan beberapa toples mayonaise dengan dia." Ucap Hiroki.

"Melakukan perjanjian apa kau dengannya?" Tanyaku.

"Sedikit bisnis saja lumayan aku mendapatkan beberapa potong daging dari dia." Ucap Hiroki.

"Barter?" Tanyaku.

"Iya." Ucap Hiroki.

"Bagi duit aku mau pergi." Ucapku.

"Tidak mau." Ucap Hiroki.

"Aku akan membayar sewa akhir-akhir ini jarang ada permintaan." Ucapku.

"Uang sewa sudah kubayar untuk dua bulan ke depan." Ucap Hiroki.

"Darimana uangnya?" Tanyaku.

"Aku kerja dan kau jangan pura-pura lupa." Ucap Hiroki.

"Untuk bahan makanan jadi beri aku uang." Ucapku.

"Shinpachi sudah pergi membeli bahan makanan." Ucap Hiroki.

"Kau pelit hiro-chan!" Kesalku.

"Kau menggunakan uang itu untuk berjudi jadi aku malas memberikan uang hasil kerja kerasku." Ucap Hiroki.

"Ok aku akan membeli komik saja." Ucapku.

"Di kamarku banyak komik keluaran terbaru sana kau ambil saja." Ucap Hiroki.

"Sumpah kau ini cenayang ya!" Kesalku.

"Aku sudah tahu kebiasaanmu dari kedua anak buahmu itu, dan matamu terlihat bohong sekali saat memberikan alasan padaku." Ucap Hiroki.

Skakmat aku tidak bisa berkutik dari ucapan hiroki. Aku benar-benar malas mengakui tapi pemikiran hiroki memang sulit ditebak olehku. Dia lebih pintar dariku walaupun dari segi pertahanan bertarung lebih unggul aku.

Aku masuk ke kamar hiroki untuk mengambil komik yang dibilang hiroki keluaran baru itu. Dan kulihat ada beberapa komik kusuka sudah dibeli volume barunya oleh hiroki.

"Kau tidak hanya kerja sebagai pelayan di salah satu restoran kan hiro-chan?" Tanyaku.

"Aku melakukan berbagai pekerjaan dalam sehari. Penghasilan menjadi pelayan restoran hanya cukup untuk membayar sewa saja." Ucap Hiroki.

"Padahal kau tidak perlu memikirkan tentang biaya sewa." Ucapku.

"Jangan menyepelekan hal itu. Ini zaman sulit jadi harus saling membantu antar manusia." Ucap Hiroki.

"Kau menjual diri begitu?" Tanyaku asal.

"Enak saja!" Kesal Hiroki.

"Habisnya kerjamu keduamu tidak jelas." Ucapku.

"Anggap saja mirip denganmu walaupun mungkin lebih ekstrem." Ucap Hiroki.

"Ya terserahlah terpenting kau baik-baik saja." Ucapku.

"Kau tidak akan bergerak menyerang amanto?" Tanya Hiroki.

"Tidak ada." Ucap Hiroki.

"Aku akan pergi menyerang amanto." Ucap Hiroki.

"Sekarang?" Tanyaku.

"Nanti aku belum ada persiapan." Ucap Hiroki.

"Terserah kau saja." Ucapku.

Hiroki mematikan rokok dan malah tiduran di pahaku yang sedang membaca buku komik. Aku hanya diam saja membiarkan hiroki tiduran di pahaku.

"Aku kadang iri melihat anak-anak yang bisa bercanda dengan kedua orangtuanya." Ucap Hiroki.

"Kau ada aku jadi jangan terlalu sedih." Ucapku.

"Menikah di usia 30 tahun sepertinya tidak buruk." Ucap  Hiroki.

"Tiga tahun lagi." Ucapku.

"Aku harus memikirkan negaraku dulu baru diriku sendiri." Ucap Hiroki.

"Kau mengatakan menikah memang sudah memiliki pacar?" Tanyaku.

"Belum dan aku akan mencarinya apabila negara ini sudah aman." Ucap Hiroki.

Aku bersender ke dinding sambil membaca komik shonen membiarkan hiroki memeluk perutku sangat erat. Hiroki mode manja jadi aku membiarkannya saja.

"Gin-san ada seseorang ingin menemuimu." Ucap Shinpachi.

"Bilang aku sibuk." Ucapku.

Shinpachi pergi dan aku hanya menatap wajah damai hiroki. Hiroki memeluk perutku sangat erat dan aku terkekeh geli melihat wajah tidur hiroki.

"Kalau kau tidur tidak ada raut wajah orang dewasa sama sekali padahal kita ini kembar." Ucapku.

Hiroki apabila tidur malah seperti anak kecil itu yang kadang membuat aku tertawa apabila hiroki sedang tidur.

🍰 Hiroki saat tidur itu lucu

Saka Twins

Ending

~ 01 Maret 2023 ~

✔️ Sakata Gintoki Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang