PROLOGUE

157 35 1
                                    

Prologue: Klandestin

"Can't we just leave the monster alive?"
🕛🕐🕒

        Kuberitahu, ada banyak cara bunuh diri di dunia ini, beberapa yang populer memilih mengantung tali di tempat tinggi, mengores nadi hingga tetesan amis terkuras abis, meminum cairan beroma harum semerbak, meloncat dari langit-langit.

Hal lainnya, menyelam lalu memilih tak kembali kepermukaan, berlarian ke tengah jalanan ramai kendaraan, menengak pil pil vitamin.

Nah, itu hanya sebagian kecil, kau punya cara bunuh diri yang kreatif? Yang kemungkinan matinya lebih cepat ketimbang hidup cacat? Apa itu? Terjebak di ruangan dengan uap asap?
Meminta pembunuh bayaran membunuhmu? Atau menyerahkan diri dalam kobaran api?

Menarik, tapi apa kau tahu mengenai ruangan ini?

Ya, 00,00. Akhir dan permulaan.

Oh, lihat siapa yang membuka pintu. Sudah lama sejak terakhir kali ada kunjungan. Ruangan yang sempit dan sumpek ini memang rada menyesakan dan tidak nyaman, tapi kamu harus tahu bahwa ada banyak manusia manusia sebelumnya mencari kenyamanan di sini.

Kaget? Jangan kaget dulu, nah silahkan duduk dan segara nyalakan lilin di atas meja, aku akan seduhkan secangkir teh untuk masing masing dari kalian. Baiklah, silahkan menunggu sebentar, jangan biarkan lilinnya mati begitu saja.

Pertama-tama kalian harus diam, diam terlebih dahulu dengarkan apa yang harus kukatakan. Bukankah sudahku persilahkan untuk duduk?

Lilinnya sudah kunyalakan, tunggu apa lagi? Kalian tidak mau duduk di kursi berdebu itu? Oh, astaga. Maafkan aku, aku tak belajar tata krama menyambut tamu dengan baik sebelumnya.

Nah, sebentar biar kualaskan beberapa kertas.

Hawa di sini memang lebih dingin dari di luar sana, maka dari itu aku akan menutup pintu masuk reot itu.
Silahkan lihat-lihat sejenak, hiraukan saja ceceran kertas pada lantai. Lemari kayu dengan laci berukiran kuno itu tempat menyimpan lilin dan korek kayu, serta benda lainnya. Yah, kalau butuh ambil saja.

Tunggu, kenapa kalian mengacungkan benda tajam seperti itu? Hei hei turunkan, kita bahkan belum menyepakati sesuatu.

Apa? Apa kalian bilang?
Kalian ingin membunuhku?

Untuk apa?
Wah, kalian dengar suara decit jendela tertutup kertas karton itu? Di luar sedang hujan deras, bertarung dalam hujan memang menyenangkan. Tapi apakah kalian tahu bahwa aku akan menjadi dua kali lipat berbahaya ketika hujan deras datang??

Kenapa kalian sangat ingin membunuhku?

Untuk mendapatkan kebahagian?
Wah, itu alasan paling sering aku dengar.
Tenang saja, aku adalah makhluk baik hati, akan kuberikan itu pada kalian.
Sekarang duduklah terlebih dahulu, perhatikan pintu keluar ruangan ini.

Mau bertaruh sesuatu?
Menurut kalian.
Apa kalian bisa keluar dari sini?

🕛🕐🕒

Kamis, 5 Oktober 2023

Catatan Penulis:
      Aku nyoba nulis dari sudut pandang kedua untuk bagian prolog. Yups, sudut pandang dari penunggu ruangannya duluw (  ̄ ▽ ̄)∠ ))
Sampe jumpa minggu depan, hehehe atau dalam waktu dekat?(~º△º)~

Monster Ruang 00;00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang