🦋 Chapter [18] 🦋

4K 464 99
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Taehyung kembali memeluk Jungkook saat pemuda itu memanggilnya dengan sebutan yang selama ini ia inginkan. Wajahnya tampak sangat bahagia. Bahkan ia tampak mencium dahi Jungkook di sela-sela pelukannya. Mobil Jimin pun melaju kencang menuju kota Seoul. Hingga setelah beberapa jam berkendara, akhirnya mobil itu pun masuk ke area mansion Kim. Jungkook bahkan tidak terbangun sedikitpun dan Taehyung membiarkannya. Saat berhenti di depan rumah utama, ada beberapa maid yang menyambut mereka. Dasom pun tampak terlihat di sana, wajahnya tampak bahagia melihat pemuda itu kembali.

Taehyung tampak membenarkan gendongannya, ia masih menggendong Jungkook ala bridal. Masih tidak terusik, Jungkook semakin memeluk leher Taehyung dan mengusalkan wajahnya pada ceruk leher lelaki itu. Dasom mengikuti Taehyung, sepertinya ia cemas. Sepertinya ia mengira telah terjadi sesuatu dengan pemuda itu. Dasom masih mengikuti Taehyung dan hampir mengikutinya saat tuannya itu menaiki tangga, namun langkahkanya terhenti saat Jimin menahan lengannya.

"Jungkook baik-baik saja, bi. Ia hanya tertidur. Kami menemukannya di Busan. Karena ulah Irene," terang Jimin pada wanita separuh baya itu. Jimin bisa melihat wajah Dasom tidak lagi cemas seperti sebelumnya. "Uhm, apa ada kamar? Aku lelah sekali. Tuanmu itu bahkan tidak menggantikanku menyetir, ia terlalu sibuk memeluk dan mencium bunny bunny itu. Tolong siapkan satu kamar untukku, bi," pinta Jimin.

"Baik, tuan. Mohon menunggu sebentar. Tuan jarang menerima tamu menginap meskipun banyak kamar tamu disini. Anda ingin kamar di atas atau bawah, tuan?"

"Bawah saja! Aku tidak ingin telingaku terganggu melihat apa yang akan nanti aku dengar," jawab Jimin asal. "Kau tahu, ia sudah seperti orang dimabuk cinta! Dan apa kau tahu, ia memintaku untuk mengurus pernikahannya. Ia ingin menikah satu minggu lagi. Tuanmu itu sudah gila!" protes Jimin.

Dasom hanya tersenyum kemudian ia pamit pada Jimin untuk menyiapkan salah satu kamar untuk Jimin menginap. Sementara menunggu Dasom selesai menyiapkan kamar, Jimin duduk di sofa ruang tengah mansion Kim seraya menatap ponselnya. Dan sesekali ia membalas pesan. Hingga setelah beberapa saat, akhirnya Dasom telah selesai. Ia pun mempersilahkan Jimin untuk masuk ke dalam kamar pasalnya malam semakin larut. Bahkan kini jam sudah menunjukkan pukul 2.17 dini hari.

Sementara itu Taehyung masih berada di kamar Jungkook. Setelah membaringkan pemuda itu di atas ranjang dan menyelimutinya, Taehyung masih duduk di tepian ranjang seraya memandang wajah Jungkook. Ia bahkan menggenggam tangan pemuda itu seolah tidak ingin melepaskannya ataupun kehilangannya lagi. Ia bahkan tidak berani memejamkan matanya, Taehyung takut saat ia memejamkan matanya dan tertidur, saat ia membuka matanya, Jungkook tidak ada di sisinya. Namun, mungkin karena lelah, akhirnya Taehyung tertidur. Ia tidur di tepian ranjang, dengan tangannya yang selelu menggenggam tangan pemuda itu. Hingga akhirnya waktu pun berlalu, pagi menjelang.

MA CHERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang